Komponen gaji karyawan adalah berbagai elemen atau bagian yang membentuk total pendapatan yang diterima oleh seorang karyawan dari perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja.
Komponen gaji karyawan dapat berbeda-beda tergantung pada perusahaan, posisi jabatan, tingkat pengalaman, dan negara di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Jika Anda bekerja sebagai freelancer, pada umumnya upah yang diterima hanya memiliki satu komponen saja saat dibayarkan. Untuk karyawan yang bekerja tetap, biasanya ada komponen tambahan dalam struktur gaji mereka.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komponen gaji karyawan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Software Payroll Terbaik di Indonesia 2024
5 Komponen Gaji Karyawan Utama
Pasal 1 ayat 30 UU Nomor 13 Tahun 2003 menyebutkan bahwa upah atau gaji dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.
Apapun jenis pekerjaannya, seseorang berhak mendapatkan upah atau gaji. Gaji memiliki beberapa komponen yang berlaku dan diterapkan oleh perusahaan, tergantung dari sistem kerja yang dianut.
Pada umumnya, komponen gaji karyawan terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, potongan, upah lembur. berikut beberapa komponen gaji karyawan.
1. Gaji Pokok
Gaji pokok, atau upah dasar adalah bentuk imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kontribusi mereka. Besarannya ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan dan golongan jabatan..
Semakin tinggi gaji tentu saja berarti semakin besar tanggung jawab yang diemban dalam perusahaan dan biasanya memerlukan keahlian berpikir serta kemampuan khusus lainnya.
Pengembangan diri sangat diperlukan untuk meningkatkan komponen gaji yang satu ini.
Baca Juga:Â Gaji di bawah UMR Wajib Bayar Pajak?
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap merupakan salah satu komponen dari gaji pokok. Tunjangan ini biasanya dibayarkan bersamaan dengan gaji pokok, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan lain sebagainya.
Namun, jika karyawan dinaikkan jabatannya, nilai tunjangan tetap akan meningkat. Hal serupa juga berlaku ketika karyawan mengalami penurunan jabatan.
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah bagian dari struktur gaji yang diberikan kepada karyawan secara langsung atau tidak langsung, terkait dengan karyawan dan keluarganya, serta diberikan secara tidak teratur. Pembayaran tunjangan ini tidak dilakukan bersamaan dengan upah pokok.
Beberapa faktor memengaruhi besarnya tunjangan yang tidak tetap dalam gaji. Misalnya, tingkat kehadiran karyawan. Tunjangan yang tidak tetap cenderung lebih bersifat sebagai bonus dan insentif, dan dapat diberikan kapan pun di luar pembayaran gaji pokok.
4. Potongan
Jika tunjangan menambah penghasilan karyawan, maka potongan adalah kebalikannya.
Beberapa macam potongan yang umum diberlakukan contohnya Potongan Pajak Penghasilan (PPh), potongan iuran kesehatan, potongan iuran hari tua, dan lain sebagainya.
Terkadang ada juga potongan sebagai akibat dari sanksi disiplin dari perusahaan.
5. Uang Lembur
Terkadang seorang karyawan harus bekerja melewati waktu yang sudah ditentukan karena deadline yang mepet ataupun harus pergi keluar kota melakukan tugas kerja.
Uang lembur diperhitungkan sebagai tambahan atas penggunaan waktu karyawan tersebut dan bisa menambah penghasilan.
Walaupun sebagai tambahan, sebaiknya tidak lembur karena keluarga di rumah lebih membutuhkan kehadiran kita daripada sekedar gaji atau upah.
Baca Juga:Â Mengenal Gaji Pokok dan Perbedaannya dengan UMR
Contoh Komponen Gaji Karyawan
Gaji atau upah merupakan kompensasi dalam bentuk finansial yang diterima oleh karyawan sebagai hasil dari perannya sebagai anggota tim kerja di perusahaan.
Komponen gaji bisa berbeda-beda tergantung pada perusahaan, industri, dan negara tempat pekerja tersebut bekerja.
Berikut ini adalah beberapa contoh komponen gaji yang umum ditemukan:
- Gaji Pokok (Basic Salary): adalah Jumlah gaji tetap yang diterima pekerja sebelum memperhitungkan tambahan atau potongan lainnya
- Tunjangan Keluarga (Family Allowance): Tunjangan tambahan yang diberikan kepada pekerja yang memiliki tanggungan keluarga.
- Tunjangan Transportasi (Transportation Allowance): Tunjangan yang diberikan untuk mendukung biaya transportasi sehari-hari ke tempat kerja.
- Tunjangan Makan (Meal Allowance): Tunjangan untuk biaya makan selama bekerja, terutama jika pekerja tidak memiliki fasilitas kantin di tempat kerja.
- Tunjangan Kesehatan (Health Allowance): Tunjangan yang diberikan untuk membantu biaya perawatan kesehatan pekerja dan keluarganya.
- Tunjangan Pendidikan (Education Allowance): Tunjangan yang diberikan kepada pekerja yang memiliki tanggungan anak-anak yang masih bersekolah.
- Bonus: Tambahan gaji yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja yang baik atau pencapaian tertentu.
- Insentif: Sejenis bonus yang diberikan untuk mendorong pekerja mencapai target kinerja tertentu.
- Tunjangan Hari Raya (Holiday Allowance): Tambahan gaji yang diberikan menjelang hari libur atau perayaan tertentu.
- Tunjangan Kehadiran (Attendance Allowance): Tambahan gaji yang diberikan sebagai insentif untuk pekerja yang memiliki catatan kehadiran yang baik.
- Lembur (Overtime): Pembayaran tambahan atas pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja normal.
- Asuransi Kesehatan (Health Insurance): Asuransi yang disediakan perusahaan untuk melindungi kesehatan pekerja.
- Dana Pensiun (Retirement Fund): Kontribusi dari perusahaan untuk membantu persiapan dana pensiun pekerja.
- Potongan Pajak (Tax Deduction): Bagian dari gaji yang dipotong oleh perusahaan untuk membayar pajak yang harus disetor ke pemerintah.
Harap dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh komponen gaji yang umum. Beberapa perusahaan atau industri mungkin memiliki komponen gaji tambahan atau yang berbeda sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Cara Menghitung Komponen Gaji Karyawan
Mari kita lihat perhitungan gaji karyawan, katakan saja namanya Pak Bagus yang bekerja di PT Maju Lancar Jaya.
Di bawah ini adalah penghasilan yang didapatkan Pak Bagus selama setiap bulannya beserta tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh perusahaan:
Selain penghasilan, ada beberapa pengurangan atau pemotongan yang diberlakukan. Sebenarnya Pak Bagus mendapatkan jumlah potongan yang sama dengan jumlah tunjangan yang diterima.
Secara sederhana ini artinya PT Maju Lancar Jaya menanggung semua pemotongan yang seharusnya diterima oleh Pak Bagus.
Namun data ini tetap dicetak untuk kejelasan dalam perhitungan pajak dan administrasi yang baik.
Total gaji yang diterima oleh Pak Bagus setelah dipotong adalah sebagai berikut:
Demikian sekilas tentang cara menghitung komponen gaji karyawan. Melalui contoh perhitungan di atas, Anda bisa memahami bagaimana perhitungan gaji Anda sebagai karyawan.
Baca Juga:Â Ingin Hitung Gaji Lebih Mudah? Gunakan Payroll App LinovHR!
Software Payroll LinovHR: Solusi Perhitungan Gaji Karyawan dengan Mudah dan Akurat
Bagi Anda seorang HRD, mengelola komponen gaji karyawan akan lebih mudah dengan menggunakan sistem payroll yang baik.
LinovHR adalah aplikasi HR dan Payroll berbasis web yang dapat menjadi sistem yang memudahkan aktivitas Anda pada divisi HR dan Payroll.
Proses perhitungan gaji secara manual dapat memakan banyak waktu dan tenaga. Dengan menggunakan software LinovHR, proses ini menjadi lebih cepat dan efisien, menghemat waktu dan sumber daya bagi tim HR.
Software Payroll LinovHR dapat diatur untuk menghitung otomatis potongan pajak dan potongan lainnya seperti asuransi kesehatan atau dana pensiun. Hal ini membantu memastikan karyawan mendapatkan gaji bersih yang akurat.
Software LinovHR dapat menghasilkan laporan gaji dan analisis lainnya, seperti anggaran gaji, distribusi gaji, dan tren kinerja karyawan. Ini membantu manajemen membuat keputusan berdasarkan data yang akurat dan terkini.
Software ini juga menyertakan modul untuk mengelola cuti dan absensi karyawan. Dengan demikian, tim HR dapat lebih mudah memantau kehadiran karyawan dan menghitung cuti yang diambil.
Tunggu apa lagi? Yuk segera ajukan demonya!