Apabila perusahaan ingin karyawan termotivasi dan dapat menunjukkan kinerja terbaik mereka, maka perusahaan perlu mempertimbangkan untuk memberi karyawan kompensasi yang sesuai. Pemberian kompensasi adalah strategi yang sering kali diimplementasikan terutama oleh departemen penjualan.
Namun, pemberian kompensasi menimbulkan pertanyaan besar. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari mengaitkan kompensasi dan kinerja?
Apakah menghubungkan kedua hal ini akan cukup efektif meningkatkan penjualan? Apakah dua hal ini dikaitkan karyawan akan bekerja secara maksimal?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, LinovHR telah merangkum informasinya dalam artikel di bawah ini. Mari kita simak artikelnya bersama.
Manfaat Menghubungkan Kompensasi dan Kinerja
Kompensasi yang diberikan atas usaha karyawan karena telah menunjukkan kinerja terbaiknya, seperti mencapai tujuan perusahaan, bisa memotivasi karyawan secara signifikan.
Dengan adanya kompensasi, karyawan akan lebih giat bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya. Selain itu, bayaran yang lebih juga dapat menjadi bentuk apresiasi bahwa mereka telah bekerja dengan baik.
Mengaitkan kompensasi dan kinerja juga membantu karyawan untuk menyadari nilai dari diri mereka dan manfaat yang telah dibawa oleh mereka pada perusahaan Anda.
Selain bermanfaat bagi karyawan, mengaitkan kompensasi dan kinerja juga berguna bagi perusahaan.
Perusahaan dapat berinvestasi pada karyawan dengan kinerja terbaik melalui kenaikan gaji. Alhasil, kenaikan gaji menjadi tepat sasaran karena ditujukan pada karyawan dengan performa bagus.
Dan juga perusahaan tidak salah berinvestasi pada karyawan yang berkinerja rendah atau kurang cocok dengan posisinya dalam jangka panjang.
Kekurangan Menghubungkan Kompensasi dan Kinerja
Terlepas dari manfaat dari menghubungkan kompensasi dan juga kinerja, ternyata ada beberapa kerugian yang bisa ditimbulkan dari cara satu ini.Â
Tidak semua karyawan ingin dikaitkan antara kompensasi dan kinerja mereka. Pemberian kompensasi berdasarkan kinerja justru bisa membuat karyawan resah.
Mereka lebih memilih gaji yang stabil dan dapat diandalkan untuk menghindari risiko target yang tak tercapai.
Mengaitkan kompensasi dan kinerja juga dapat menumbuhkan iklim kompetitif yang tidak sehat.
Mengaitkan keduanya akan membuat karyawan terlalu fokus pada kesalahan, saling menjatuhkan, hingga menimbulkan perasaan negatif di lingkungan perusahaan. Hal ini akan berdampak buruk pada budaya perusahaan Anda.
Terakhir, cara ini akan menimbulkan ketidakjujuran. Karyawan bisa saja memanipulasi hasil kerja mereka agar kinerjanya dianggap baik. Hal ini tentu akan merugikan karyawan dan juga perusahaan.
Pertimbangan dalam Menghubungkan Keduanya
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila ingin mengaitkan antara kompensasi dan kinerja. Berikut adalah pertimbangan-pertimbangannya.
1. Implementasikan dalam Beberapa Posisi yang Sesuai
Tidak semua posisi atau departemen cocok untuk diimplementasikan pemberian kompensasi berdasarkan kinerja. Pilihlah departemen yang sesuai dan memiliki pengaruh pada tingkat pendapatan serta efektivitas biaya operasional perusahaan.Â
Contohnya, Anda dapat mengimplementasikan keterkaitan antara kompensasi dan kinerja pada divisi penjualan karena pekerjaan mereka akan memengaruhi tingkat penjualan perusahaan.
2. Pilih Karyawan yang Tepat
Setelah memilih posisi atau divisi tepat untuk mengimplementasikan kompensasi dan kinerja, Anda juga perlu mempertimbangkan karyawan yang tepat.
Pastikan karyawan yang mengisi divisi tersebut adalah karyawan yang memiliki daya juang tinggi, berani mengambil risiko, dan kompetitif.
Karakteristik tersebut adalah karakteristik yang cocok bagi divisi dengan sistem kerja yang berfokus pada kompensasi dan kinerja.
3. Pertimbangkan Penawaran Gaji Pokok
Karyawan dengan sistem kerja yang berfokus pada kompensasi dan kinerja akan memerlukan waktu untuk mencapai target yang diinginkan.
Sebelum mencapai target, karyawan tentu memiliki kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan pemberian gaji pokok sembari karyawan memenuhi target yang diharapkan.
Baca Juga:Â Komponen Kompensasi Eksekutif dan Hal-hal yang Mempengaruhinya
Kelola Kompensasi dan Kinerja Sekaligus Mudah dengan LinovHR
Kompensasi berdasarkan kinerja adalah salah satu cara yang bisa diterapkan perusahaan untuk membuat karyawan bersemangat dalam mencapai targetnya.
Namun, ketika perusahaan ingin menerapkan hal ini, pikirkan juga bagaimana mengelolanya dengan efektif.
Dengan banyaknya karyawan yang dimiliki perusahaan, Anda perlu mengelola kinerja karyawan dan kompensasi yang mereka dapatkan secara tepat.
Cara manual tentu tidak dapat melakukannya, karena akan memakan banyak waktu dan rentan terjadi human error.
Kini, Anda dapat mengelola kompensasi dan kinerja karyawan sekaligus dengan Software Payroll LinovHR! Dengan software Payroll LinovHR, Anda tidak lagi perlu pusing mengelola semua masalah kompensasi dan penggajian karena semua bisa dikelola dan dihitung lebih mudah dengan software payroll LinovHR.
Software Payroll LinovHR membantu perusahaan untuk menyimpan data bank karyawan, tanggal pembayaran gaji, komponen gaji, sampai membantu penghitungan pajak.
Selain itu, agar pemberian kompensasi berdasarkan kinerja lebih valid, Anda juga bisa memanfaatkan Performance Management System yang ada di software HRIS LinovHR.
Modul ini dapat membantu perusahaan untuk melihat secara objektif seperti apa kinerja karyawan, apakah ia mencapai KPI atau tidak. Dengan begini, pemberian kompensasi pun bisa tepat sasaran.Â
Ada banyak modul lain yang dimiliki oleh LinovHR, mulai dari sistem absensi, rekrutmen, pengembangan diri karyawan, dan masih banyak lagi!
Yuk, gunakan software HRIS LinovHR sekarang untuk kemudahan dalam mengelola administrasi karyawan Anda!