Membangun kekuatan budaya organisasi berasal dari memfasilitasi pengalaman karyawan yang bermanfaat. Selain itu, manajemen juga harus dapat meningkatkan keterlibatan karyawan.
Hal ini pada akhirnya akan menumbuhkan loyalitas dan komitmen, yang pada akhirnya membangun komitmen organisasi.
Organizational commitment ini menggambarkan seberapa banyak anggota tim peduli dengan tempat kerja mereka.
Bila komitmen tim tinggi maka produktivitas pun akan semakin meningkat, mendukung moral tim, dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Maka dari itu, sangat penting bagi HR atau juga pemimpin perusahaan untuk mengetahui secara pasti bagaimana cara meningkatkan komitmen di dalam organisasi.
Mari simak artikel LinovHR berikut ini untuk mengetahui lebih jelasnya!
Apa Itu Komitmen Organisasi?
Komitmen organisasi atau organizational commitment adalah suatu bentuk loyalitas individu terhadap organisasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu.Â
Selain itu, ini juga diartikan sebagai tingkat keterlibatan dan dedikasi yang dirasakan anggota tim terhadap pekerjaan masing-masing dan organisasi.
Ini juga menjelaskan loyalitas para karyawan untuk tetap bersama perusahaan daripada mencari peluang kerja baru.
Loyalitas tersebut yang membentuk kepercayaan antara satu dengan yang lain, seperti kedekatan emosional dan persamaan tujuan antara anggota organisasi. Oleh sebab itu, sangat penting bagi suatu organisasi memiliki anggota yang berkomitmen tinggi.
Komitmen organisasi ini dapat mengarah pada beberapa hal, yaitu:
- Performa karyawan yang konsisten
- Budaya kerja yang sehat
- Hubungan kerja yang membangun
Perbedaan Team Engagement dan Organization Commitment
Banyak yang menyangka bahwa team engagement dan organization commitment adalah hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.
- Team engagement. Keterlibatan tim lebih mengacu pada seberapa puas atau nyamannya seorang karyawan berada di tempat kerja.
- Organizational Commitment. Istilah ini lebih mengacu pada loyalitas yang dilakukan karyawan dalam pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam berorganisasi.
Mengetahui perbedaan antara team engagement dan organizational commitment akan membantu organisasi dalam memutuskan prioritas yang ingin ditingkatkan terlebih dahulu. Apakah fokus dalam komitmen organisasi atau fokus kepada keterikatan tim.
Baca Juga: Strategi Mempertahankan Karyawan Tepat Guna
3 Tipe Komitmen Organisasi
Ada tiga tipe komitmen organisasi yang dapat membedakan komitmen para anggota, berikut di antaranya.
1. Affective Commitment
Tipe komitmen ini lebih mengarah pada hubungan emosional pada setiap anggota organisasi. Bisa dikatakan bahwa seseorang yang selalu ingin bekerja di suatu organisasi, tentunya tujuan mereka sudah sesuai dengan nilai-nilai yang ada di organisasi tersebut.
Seseorang yang mempunyai komitmen afektif ini akan selalu memiliki keinginan untuk mendukung tujuan organisasi dan aktif membantu tujuan tersebut hingga tercapai.
2. Continuance Commitment
Tipe continuance commitment lebih mengacu pada keinginan seseorang yang memiliki harapan untuk menetap di suatu organisasi tertentu dengan jangka waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan organisasi tersebut memiliki nilai ekonomi yang menguntungkan.
Seringkali, tipe ini menyimpulkan bahwa mereka harus tetap bekerja di sebuah perusahaan karena peluang mereka di masa depan akan bergantung pada pekerjaan mereka saat ini.Â
3. Normative Commitment
Tipe ini lebih mengarah pada seorang anggota yang diharuskan untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi karena adanya tekanan dari yang lain.Â
Seseorang yang memiliki tipe komitmen normatif, akan terus memerhatikan apa yang dikatakan orang lain jika mereka meninggalkan organisasi tersebut.
Selain itu, mereka cenderung tidak mau mengecewakan pimpinan karena mereka keluar dari organisasi tersebut.
Mengapa Komitmen Organisasi Penting?
Komitmen organisasi sangat penting bagi perusahaan, karena akan menciptakan karyawan dengan tingkat dedikasi atau loyalitas yang tinggi. Berikut ini beberapa alasan mengapa hal ini sangat penting bagi perusahaan.
1. Meningkatkan produktivitas
Organizational commitment dapat meningkatkan produktivitas. Ketika seorang anggota sudah memiliki komitmen yang tinggi, maka secara tidak langsung produktivitas mereka akan meningkat dan akan fokus untuk bekerja dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Meningkatkan kinerja organisasi
Selanjutnya adalah meningkatkan kinerja organisasi. Jika di dalam suatu organisasi memiliki budaya komitmen organisasi yang kuat, maka kinerja organisasi akan berjalan dengan lancar. Karena setiap anggota akan berkontribusi dengan maksimal untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal-hal yang Mendorong Komitmen Organisasi
Setelah mengetahui pengertian, perbedaan, tipe dan pentingnya komitmen organisasi, selanjutnya Anda perlu mengetahui tentang hal-hal yang mendorong komitmen organisasi. Berikut di antaranya.
1. Kenyamanan di tempat kerja
Tempat kerja yang nyaman adalah salah satu dasar dalam mendorong komitmen organisasi. Biasanya, seorang karyawan yang nyaman dalam bekerja akan lebih lama menetap di suatu perusahaan tertentu karena sudah cocok dengan nilai-nilai perusahaan.
2. Kompensasi yang adil
Kompensasi yang adil dapat membantu perusahaan dalam membangun hubungan yang saling menghormati dan menghargai antar anggota tim dan manajemen. Hal tersebut juga dapat memotivasi individu untuk tetap menetap di perusahaan lebih lama.
3. Komunikasi yang efektif
Komunikasi antara pimpinan dan karyawan penting jika organisasi menginginkan tingkat dedikasi yang lebih tinggi dari anggota tim. Komunikasi yang jelas, teratur, dan dua arah menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana individu merasa didengarkan.
4. Stabilitas pekerjaan
Perusahaan yang menawarkan stabilitas pekerjaan seringkali memiliki akan tim yang lebih berkomitmen. Ketika orang merasa posisi mereka aman, mereka akan menahan diri untuk mempertimbangkan pekerjaan alternatif dan malah fokus pada pekerjaan yang sudah mereka miliki.
Ciptakan Organization Commitment dengan Aplikasi ESS LinovHR
Organizational commitment memengaruhi berbagai aspek kinerja perusahaan. Termasuk produktivitas, moral, loyalitas, keterlibatan, dan pemenuhan.Â
Sebuah survei dari Gallup mengungkapkan bahwa 51% karyawan merasa tidak terlibat di tempat kerjanya. Lebih dari 13% dari karyawan secara aktif tidak terlibat, kurangnya keterlibatan mereka menyebar ke rekan kerja.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan komitmen yang kuat bagi setiap karyawannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mulai meningkatkan keterlibatan mereka.
Keterlibatan karyawan dalam sistem perusahaan akan membuat mereka merasa lebih dekat dengan perusahaan.
Untuk membangun keterlibatan karyawan, saat ini karyawan bisa menggunakan teknologi yang disebut dengan ESS atau employee self services.
Teknologi ESS ini memungkinkan karyawan untuk mengakses segala data informasi mereka secara mandiri terkait human resource.
Salah satu layanan aplikasi ESS bisa didapatkan di LinovHR. Di mana aplikasi ESS LinovHR ini punya berbagai keunggulan yang mendukung keterlibatan dan kemandirian karyawan dengan berbagai fiturnya.
Di sini, karyawan bisa secara mandiri melakukan pembaharuan data diri mereka melalui fitur Profile. Lalu, karyawan juga bisa mengakses data kehadiran, company calendar, overtime request, permit request, yang semua tersedia di Time Management.
Selain dapat memberikan karyawan kemandirian dalam mengakses data-data terkait human resource, dengan aplikasi ESS LinovHR ini karyawan juga bisa melakukan absen online yang sudah berbasis face recognition dan geolocation.
Ada juga fitur Request yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan secara mandiri bila ingin cuti, izin sampai reimbursement.
Aplikasi ESS LinovHR ini berbasis website dan mobile. Dengan begini, perusahaan pun dapat dengan efektif dan efisien meningkatkan keterlibatan karyawan.
Bangun komitmen organisasi dengan Aplikasi ESS dari LinovHR sekarang juga!