Bisnis yang berhasil, pastinya melibatkan banyak orang di dalam proses pencapaian tujuannya. Kolaborasi adalah salah satu cara yang paling jitu untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan melibatkan anggota tim dalam menjalankan dan membangun bisnis agar dapat lebih besar lagi. Â
Kolaborasi yang dilakukan anggota tim bisa dilakukan secara internal maupun secara eksternal.
Kali ini LinovHR akan membedah secara mendalam mengenai kolaborasi dan juga cara menerapkan hal tersebut di dalam sebuah tim, guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Definisi kolaborasi
Kolaborasi adalah proses di mana dua atau lebih pihak bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Konsep ini sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari dunia bisnis, pendidikan, hingga komunitas sosial. Kolaborasi memungkinkan pertukaran ide, penggabungan keahlian, dan pencapaian hasil yang lebih baik daripada bekerja secara individu.Apa Itu Kolaborasi?
Kolaborasi merupakan proses kerja sama antara individu atau organisasi yang bertujuan untuk saling berbagi, berpartisipasi, dan mencapai kesepakatan dalam melakukan tindakan bersama. Kolaborasi melibatkan pertukaran informasi, sumber daya, dan ide, serta bekerja sama untuk memecahkan masalah.Dalam dunia kerja, kolaborasi sendiri bertujuan untuk melakukan kerja sama yang menguntungkan tim ataupun perusahaan.
Saat menerapkan kolaborasi, orang-orang yang terlibat dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu melakukan analisa secara akurat, dan juga mampu untuk membuat strategi yang sesuai dengan kondisi dan tujuan dari perusahaan.
Selain itu, kolaborasi juga umumnya dibutuhkan kemampuan leadership yang baik, agar kerjasama yang dilakukan bisa berjalan dengan baik dan optimal.
Jenis-jenis Kolaborasi dalam Dunia Kerja
Dalam praktiknya, kolaborasi dibagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya:1. Kolaborasi Terbuka
Jenis kolaborasi yang pertama ini cenderung melibatkan banyak orang atau terdiri dari tim yang besar. Kolaborasi terbuka juga sering digunakan untuk mendapatkan ide atau insight yang lebih luas dari biasanya.
Tipe-tipe pekerjaan yang cocok dalam menerapkan kolaborasi terbuka yaitu pekerjaan yang besar dan juga memiliki banyak tantangan.
2. Kolaborasi Tertutup
Jenis yang kedua ini merupakan kebalikan dari jenis yang pertama. Kerja sama yang dilakukan pada kolaborasi tertutup cenderung terbatas dan hanya melibatkan pihak-pihak internal saja.
Karena tim yang dibuat cenderung kecil, maka pihak-pihak yang terlibat harus diseleksi secara ketat dan harus memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Selain itu, ide atau insight yang didapat sangat terbatas dan hanya berfokus pada tema yang spesifik dan tidak luas.
3. Kolaborasi Lintas Budaya
Jenis selanjutnya yaitu kolaborasi lintas budaya yang artinya menjalin hubungan atau kerjasama dengan pihak-pihak luar yang memiliki budaya maupun negara yang berbeda. Kolaborasi satu ini cocok untuk proyek yang menargetkan pasar yang luas dan belum pernah dijangkau sebelumnya.
4. Kolaborasi Lintas Fungsi
Kolaborasi lintas fungsi adalah sebuah kerja sama yang dilakukan dengan pihak-pihak yang berbeda fungsi satu sama lain. Secara sederhana, kolaborasi ini melibatkan tim atau divisi yang berbeda-beda dalam menyelesaikan suatu proyek di dalam sebuah bisnis atau perusahaan.
5. Kolaborasi Virtual
Jenis terakhir yaitu kolaborasi virtual yang belakangan ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan di dunia. Seperti namanya, kolaborasi ini dilakukan secara virtual atau online, dengan menggunakan bantuan software atau aplikasi seperti, zoom, google meet, skype dan sejenisnya.
Baca juga: Ketahui Apa Itu Job Sharing dalam Dunia KerjaManfaat Kolaborasi
Kolaborasi adalah sebuah kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap pekerja profesional yang ada di setiap perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya, apa manfaat dari kolaborasi?
Berikut ini adalah manfaat yang bisa didapat dalam melakukan kolaborasi di perusahaan.
1. Membantu Satu Sama Lain
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kolaborasi merupakan sebuah kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan melakukan kerjasama, maka pihak-pihak yang terlibat dapat membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas atau permasalahan yang ada di dalam perusahaan.
2. Produktivitas Kerja Meningkat
Manfaat selanjutnya yaitu produktivitas kerja bisa meningkat secara signifikan. Kerjasama dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan lebih mudah. Hal ini tentunya akan mendorong produktivitas dari orang-orang yang terlibat meningkat lebih dari biasanya dan bisa memudahkan langkah perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya.
3. Memudahkan Proses Pemecahan Masalah
Salah satu dari tujuan kolaborasi yaitu membantu pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Dengan bantuan pihak-pihak lain, proses pemecahan masalah bisa dilakukan lebih mudah dan lebih cepat dari biasanya.
4. Meningkatkan Kemampuan dan Pengetahuan
Kolaborasi bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan juga kemampuan dari seseorang. Sebab, dalam kolaborasi sendiri, melibatkan banyak pihak dari berbagai latar belakang dan juga kemampuan yang berbeda.Â
Sehingga, Anda bisa belajar dari perbedaan tersebut untuk menambah pengetahuan, maupun mengasah kemampuan yang Anda miliki saat ini.
5. Komunikasi Lebih Lancar
Manfaat yang terakhir yaitu proses komunikasi yang berlangsung di dalam sebuah tim bisa lebih efektif dan efisien. Dalam melakukan kolaborasi, pihak-pihak yang terlibat dituntut untuk selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik secara real time atau langsung. Sehingga proses komunikasi yang terjadi lebih lancar dan terhindar dari potensi gangguan yang ada.
Baca juga: Bangun Kerja Sama Tim yang Efektif dengan 7 Tips IniCara Menerapkan Kolaborasi yang Efektif dalam Perusahaan
Setelah Anda mengetahui pengertian, jenis, hingga manfaat dari kolaborasi, mungkin Anda masih merasa bingung cara menerapkan hal tersebut ke dalam tim Anda secara benar. Berikut adalah tips yang bisa Anda ikuti untuk menerapkan kolaborasi yang efektif di perusahaan.
1. Tetapkan Tujuan yang Ingin Dicapai
Langkah dasar dan vital yang harus dilakukan sebelum melakukan kolaborasi yaitu menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Kolaborasi adalah sebuah kerjasama yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan.
Maka, Anda perlu untuk mencari tahu dan mengidentifikasi apa yang menjadi tujuan dari dilakukannya sebuah kolaborasi. Dengan begitu, maka proses kolaborasi bisa dilakukan secara efektif dan juga efisien.
2. Memilih Jenis Kolaborasi yang Tepat
Pemilihan jenis kolaborasi yang tepat akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan maupun pihak yang menjalankannya.
Pemilihan jenis kolaborasi harus didasari dari tujuan yang ingin diraih dan juga kondisi yang ada. Jadi pastikan bahwa jenis kolaborasi yang dipilih merupakan pilihan yang terbaik dan bisa berdampak secara efektif.
3. Gunakan Orang-orang Berkualitas
Cara yang ketiga ini perlu diperhatikan, terutama ketika menggunakan jenis kolaborasi tertutup. Melibatkan orang yang tepat dan berkualitas memang harus dipertimbangkan secara matang dan penuh perencanaan.Â
Sehingga nantinya proses kolaborasi yang terjadi, bisa memenuhi ekspektasi dari perusahaan dan juga tim yang terlibat.
4. Yakinkan Orang untuk Berkolaborasi dengan Anda
Tips yang tidak kalah pentingnya yaitu meyakinkan pihak atau orang luar untuk mau berkolaborasi dengan Anda. Pastikan juga bahwa kolaborasi yang terjadi nantinya, harus bisa memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.
5. Bersikap Kolaboratif
Setiap orang-orang terlibat dalam kolaborasi harus memiliki sifat kolaboratif. Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik, bijaksana, dan juga menerima perbedaan pendapat selama proses kolaborasi berlangsung.Â
Faktor paling penting agar sebuah kolaborasi berjalan dengan baik dan optimal yaitu dengan memiliki sikap dan kemampuan bekerjasama yang baik.