Kesenjangan sosial di Indonesia menjadi problema yang cukup sukar diselesaikan.
Pada 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sebuah data yang menunjukkan jika kesenjangan antara miskin dan kaya di Indonesia semakin meningkat melalui gini ratio (rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kesenjangan).
Gini ratio di bulan Maret 2020 mencapai 0,381 dan meningkat menjadi 0,385 di September 2020
Pengertian Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat. Kesenjangan ini sering kali dikaitkan dengan perbedaan tingkat ekonomi di masyarakat. Â
Kesenjangan sosial juga dapat diartikan sebagai ketidaksamaan atau ketidakmerataan akses dalam mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia, baik itu masalah pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang kerja, sarana pengembangan usaha, sarana saluran politik, pengembangan karir, dan sebagainya.Â
Setelah mengetahui pengertian secara umum, ada baiknya Anda juga mengetahui pengertian kesenjangan sosial menurut para ahli.Â
1. Abad Badruzaman
Kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan sosial di masyarakat sehingga menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok dimana orang kaya mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dan berkuasa daripada orang miskin.
2. Emile DurkheimÂ
Emile Durkheim (Teoritis Struktural Fungsional)Â melihat kesenjangan dalam kehidupan sosial sebagai pembedaan fungsi dalam struktur sosial yang tak terhindarkan.
3. Max WeberÂ
Max Weber seorang Teoritis Tindakan Sosial berpendapat bahwa kesenjangan sosial adalah hasil dari perbedaan kepentingan masing-masing individu atau kelompok yang diekspresikan dalam sistem perilaku dan tindakan.
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial
Kesenjangan di masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya. Banyak faktor yang terjadi di masyarakat, namun mereka belum menyadarinya. Berikut beberapa faktor kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, antara lain:
1. Sumber Daya Alam
Tingkat perekonomian suatu daerah sangat dipengaruhi oleh SDA daerah tersebut. Apabila SDA dikelola dengan tepat, secara otomatis tingkat perekonomian daerah tersebut juga akan meningkat begitupun sebaliknya.Â
2. Pengaruh Globalisasi
Di satu sisi, globalisasi memberikan dampak positif bagi kehidupan, yaitu membuat kehidupan lebih maju. Namun, disisi lain dampak negatif globalisasi dapat memicu timbulnya kesenjangan di masyarakat.
Kesenjangan ini akan terjadi ketika masyarakat tidak mampu beradaptasi dan tidak dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada dengan baik.
3. Kebijakan Pemerintah
Berbagai macam kebijakan dari pemerintah juga dapat memicu ketimpangan sosial, misalnya melalui program transmigrasi.
Masyarakat pendatang (transmigran) biasanya akan lebih cepat berkembang dan sukses dibandingkan masyarakat asli daerah tersebut.
Hal ini karena Pemerintah memberikan peluang besar kepada pendatang agar dapat berkembang dengan cepat. Tanpa disadari, fenomena itu malah memicu kesenjangan antar kelompok masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.Â
4. Letak dan Kondisi Geografis Suatu Daerah
Pembangunan suatu daerah dipengaruhi oleh letak serta kondisi geografisnya. Masyarakat dataran tinggi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan infrastruktur dibandingkan masyarakat dataran rendah. Faktor inilah yang akhirnya menjadi pemicu kesenjangan di masyarakat.
5. Kondisi Demografis
Kondisi demografis mencakup pertumbuhan masyarakat, kesehatan, pekerjaan, pendidikan, dan struktur kependudukan.
Perbedaan kondisi demografis antara satu daerah dengan daerah lain inilah yang akhirnya menimbulkan kesenjangan.Â
Baca Juga: Strategi Menghadapi Tantangan Bonus Demografi
Ciri-Ciri Kesenjangan Sosial
Adapun ciri-ciri kesenjangan di kehidupan masyarakat, meliputi:
- Dirasakan oleh sebagian besar masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu saja,
- Keadaan tidak menyenangkan dan mengganggu norma sosial,
- Masyarakat menganggap kondisi ini sebagai suatu masalah dan berupaya untuk memecahkannya,
- Perlu adanya pemecahan masalah secara menyeluruh mulai dari pengendalian, pencegahan, dan penyelesaian yang dilakukan secara bersama oleh kelompok masyarakat.
Dampak Kesenjangan SosialÂ
Kesenjangan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai tindak kriminal jika tidak segera dikendalikan atau diatasi. Berikut adalah beberapa dampak kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat:
- Meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan,
- Munculnya berbagai tindak kejahatan,
- Kesulitan mencari SDM yang handal dan berkualitas,
- Target Pasar menjadi tidak jelas.
Baca Juga: Bonus Demografi, Manfaat Hingga Tantangannya
Contoh Kesenjangan Sosial
Ada banyak sekali contoh kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, misalnya:
- Kesenjangan di bidang Pendidikan Masih kurangnya Sekolah dan Tenaga Pendidik di daerah-daerah terpencil sehingga masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah,
- Kesenjangan di bidang Ekonomi. Perlakuan berbeda antara konsumen yang berpenampilan seperti orang kaya dan orang biasa saat berbelanja di Mall atau Supermarket,
- Kesenjangan di bidang Kesehatan. Perbedaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit untuk pasien kaya dan pasien miskin yang menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat).
Baca Juga: Menggali Program JKM dari BPJS untuk Pekerja Indonesia
Cara Mengatasi Kesenjangan Sosial
Kesenjangan adalah sebuah permasalahan nyata dan memerlukan solusi untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial di masyarakat antara lain:
1. Peningkatan Kualitas Penduduk
Masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman dari karakteristiknya. Keanekaragaman tersebut ternyata bisa menjadi faktor yang menimbulkan kesenjangan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.Â
Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut:
- Memperbaiki kualitas pendidikan agar setiap anak memiliki kemudahan akses untuk memperoleh pendidikan,
- Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis maupun pelayanan kesehatan,
- Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat,
- Pemberian modal bagi UMKM yang membutuhkannya untuk mendirikan usaha sebagai alternatif mata pencaharian.
2. Mobilitas Penduduk
Pengertian mobilitas erat kaitannya dengan perpindahan atau perubahan gerak. Perpindahan di sini berarti pindahnya sekelompok orang (penduduk) dari suatu daerah ke daerah yang lain.Â
Tujuan utama mobilitas adalah untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena jumlah penduduk yang terlalu padat akan menimbulkan kesenjangan.
3. Menciptakan Peluang Pekerjaan
Indonesia merupakan salah satu negara padat penduduk. Jika tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan yang memadai, maka akan banyak pengangguran.Â
Memperluas peluang pekerjaan akan membantu mengurangi munculnya pembeda antara si kaya dan si miskin.Â
Itulah penjelasan singkat mengenai kesenjangan sosial di kehidupan masyarakat. Baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat harus saling membantu untuk mengatasi segala permasalahan di masyarakat agar kehidupan ekonomi yang harmonis dapat tercipta. Â