9 Kesalahan Seleksi Pegawai yang Harus Dihindari HR Recruiter

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

seleksi pegawai
Isi Artikel

Seleksi pegawai baru adalah proses kompleks yang membutuhkan banyak waktu dan usaha.

Dikarenakan prosesnya yang kompleks, seringkali HRD mengadakan perekrutan tanpa strategi rekrutmen yang efektif, misalnya memposting lowongan tanpa deskripsi pekerjaan yang jelas atau tidak memberikan kesan yang tepat.

Kesalahan seperti itu harus dihindari agar tidak terulang kembali. 

 

Hal Apa Saja yang Harus Dihindari Selama Seleksi Pegawai? 

Dalam proses rekrutmen pegawai baru tentunya tidak semua hal dapat berjalan mulus, tentunya terdapat beberapa hal yang dapat memicu masalah jika dibiarkan begitu saja.

Berikut hal-hal yang harus dihindari HRD selama proses seleksi pegawai:

 

1. Mengakhiri Wawancara Lebih Awal

Hal selanjutnya yang harus dihindari oleh HRD selama proses rekrutmen adalah mengakhiri sesi wawancara lebih awal karena kandidat tersebut tidak cocok.

Hal tersebut tentu dapat menjadi bumerang bagi HRD karena dapat membuat kandidat merasa kesal sehingga dapat mengakibatkan proses rekrutmen berakhir tidak baik.

Oleh karena itu, penting bagi HRD untuk tidak mengakhiri sesi wawancara lebih awal dengan kandidat. 

 

2. Membuat Proses Perekrutan Tidak Terstruktur

Proses perekrutan yang tidak terstruktur dapat mengarah pada perekrutan kandidat yang tidak sesuai, yang mana nantinya akan mengurangi produktivitas sehingga menghasilkan peningkatan turnover rate. Hal ini kerap terjadi sehingga terkadang HRD mempekerjakan siapapun yang melamar tanpa memastikan bahwa kandidat tersebut benar-benar sesuai dengan posisi tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, HRD harus bisa menyeimbangkan kecepatan mencari dan kualitas kandidat dalam proses perekrutan. 

 

3. Menghindari Feedback Kandidat

Beberapa  HRD cenderung menghindari feedback dari kandidat, terutama kandidat yang mereka tolak. Mengapa?

Karena HRD beranggapan bahwa umpan balik dari kandidat tersebut akan selalu negatif. Padahal, umpan balik dari kandidat sangat penting karena dapat membantu HRD meningkatkan seluruh proses perekrutan. 

 

4. Menunggu Kandidat Sempurna

Apabila HRD memiliki gambaran kandidat yang sempurna di dalam kepalanya, mungkin saja HRD telah melewatkan karyawan lain yang memenuhi syarat.

Sebab, berdiam diri dan menunggu kandidat yang sempurna datang merupakan hal yang mustahil.

Apabila HRD tidak memiliki kandidat yang sempurna, maka carilah kandidat yang memenuhi sebagian besar persyaratan, memiliki soft skill yang baik dan cocok di perusahaan. 

 

Baca Juga: HR Recruiter, Waspadai Halo Effect Saat Wawancara! 

 

5. Membuat Keputusan Berdasarkan Firasat

Masalah umum di sebagian besar perusahaan adalah proses seleksi pegawai masih dilakukan berdasarkan firasat. Padahal, firasat merupakan keputusan yang bias dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun, sekarang hal tersebut dapat dikurangi dengan Software HRD.

Dengan bantuan Software HRD, semua keputusan yang diambil oleh HRD berdasarkan data murni, yang memungkinkan perusahaan untuk mencocokan keahlian yang dibutuhkan untuk posisi tertentu dengan profil kandidat. 

 

6. Memiliki Harapan yang Terlalu Tinggi

Salah satu masalah yang kerap terjadi dalam proses rekrutmen karyawan baru adalah HRD memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.

Sebab, terkadang karyawan baru membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil kerjanya. Oleh karena itu, HRD perlu memberi mereka waktu untuk mempelajari pekerjaan tersebut.

Serta, membantu mereka membiasakan diri dengan tanggung jawab dan peran mereka yang baru. 

 

7. Proses Rekrutmen Terlalu Lama

Menurut studi yang dilakukan oleh careerbuilder.com, HRD rata-rata kehilangan waktu 14 jam dalam seminggu karena harus melakukan tugasnya secara manual.

Selain itu, ketika proses rekrutmen berlangsung terlalu lama, pelamar terbaik akan kehilangan minat mereka dan akhirnya mendapatkan tawaran lain dari perusahaan lain yang mampu bergerak lebih cepat.  Oleh sebab itu, HRD perlu memanfaatkan waktunya sebaik mungkin agar tidak kehilangan kandidat potensial.

 

Baca Juga: Apa yang HRD Perlu Lakukan JIka Kandidat Karyawan Idaman Kabur? 

 

8. Gagal Menindaklanjuti Kandidat

Salah satu kesalahan umum dalam proses seleksi pegawai baru adalah HRD gagal menindaklanjuti ketika tidak mendapatkan tanggapan dari kandidat potensial. Hal ini dikarenakan HRD hanya mengirim pesan atau email satu kali kepada kandidat.

Untuk mendapatkan tanggapan dari kandidat, HRD perlu mencari cara untuk menggerakkan kandidat pasif ke dalam tindakan. Misalnya, HRD dapat menghubungi kandidat via telepon, zoom meeting, dan sebagainya. 

 

9. Tidak Menarik Kandidat yang Tepat 

Selama proses perekrutan berlangsung, masalah umum yang sering terjadi adalah sulitnya menarik kandidat yang tepat.

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya iklan lowongan pekerjaan tidak memberikan kesan yang tepat sehingga HRD menerima lebih sedikit kandidat yang berkualitas.

Untuk menarik kandidat yang tepat, HRD dapat mengandalkan Software HRD untuk membantu Anda dalam menulis iklan pekerjaan.  HRD juga bisa menjalankan berbagai jenis interview yang tepat, seperti initial interview, dan lain-lain.

 

Beralih Ke Rekrutmen Digital Bersama LinovHR

 

software hris

 

Kegiatan seleksi pegawai baru untuk perusahaan tentu akan menyita banyak waktu dan energi. Hal ini dikarenakan sebagian perusahaan masih banyak yang menerapkan proses perekrutan dengan sistem manual.

Selain menyita waktu dan energi, proses rekrutmen yang masih manual cenderung lebih lama, tidak efisien, dan hasilnya pun kurang objektif. 

Maka dari itu, sudah saatnya perusahaan Anda beralih ke proses rekrutmen secara digital bersama LinovHR. Modul Recruitment dari Software HRIS Indonesia LinovHR. dengan cara ini dapat memudahkan HRD dalam mengelola hal-hal yang berkaitan dengan proses rekrutmen.

 

Berikut sejumlah kemampuan dari Modul Recruitment LinovHR:

  1. Membantu perencanaan perekrutan pegawai baru dan menentukan periode perencanaan
  2. Mengolah informasi pengajuan rekrutmen untuk mengisi kebutuhan posisi terkait.
  3. Mengelola keseluruhan proses rekrutmen, mulai dari penyerahan lamaran, assessment, hingga proses interview.
  4. Menyusun detail lowongan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan.
  5. Menyimpan seluruh data kandidat perusahaan secara aman dan rahasia. 
  6. Memudahkan HRD dalam meninjau secara langsung data-data kandidat yang masuk dan menyeleksi kandidat sesuai persyaratan.

 

Sudah saatnya Anda meninggalkan proses rekrutmen berbasis manual dan segera beralih ke rekrutmen digital bersama LinovHR.

Dengan menggunakan Modul Recruitment dari LinovHR, HRD dapat lebih mudah mengelola seluruh rangkaian proses seleksi pegawai.

Hubungi LinovHR untuk informasi lebih lanjutnya dan ajukan demo bersama tim kami! 

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru