7 Kesalahan Dalam Merekrut Karyawan yang Harus HRD Hindari

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

merekrut karyawan
Isi Artikel

Merekrut karyawan adalah hal rutin yang dilakukan oleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan.

Selain untuk menyeimbangkan jumlah orang dengan beban pekerjaan yang meningkat, rekrutmen juga berfungsi untuk mendapatkan talenta baru atau pemimpin yang lebih kompeten daripada yang saat ini tersedia dalam perusahaan.

Perekrutan harus disertai dengan tujuan yang jelas dan tindakan yang terarah.

Diperkirakan biaya yang timbul akibat proses rekrutmen yang buruk adalah setara dengan 3 sampai 4 kali gaji seorang karyawan.

Biaya tersebut terdiri pemasangan iklan lowongan, waktu yang dihabiskan untuk wawancara dan pengecekan, dan berkurangnya kinerja akibat lowongnya posisi tersebut.

payroll

Hindari 7 Kesalahan dalam Merekrut Karyawan

Agar mendapatkan return of investment dan karyawan yang terbaik, hindari 7 kesalahan merekrut karyawan berikut ini:

 

1. Merekrut Asal-Asalan

Anda merasa tertekan dengan tenggat waktu yang tersedia untuk mengisi posisi yang ditinggalkan sehingga melupakan sebagian aturan rekrutmen.

Siapa saja yang dekat atau kenal dengan Anda direkrut, padahal tidak memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Memang tidak mudah untuk mendapatkan rekrutan yang berkualitas dalam waktu singkat.

Namun mulailah memantau orang di sekitar Anda, mulai dari supplier hingga teman dalam industri yang sama.

Rekrutmen yang tepat bisa menaikkan kinerja perusahaan.

Baca juga: Mengandalkan Firasat Saat Merekrut Karyawan?

2. Melihat Referensi Secara Berlebihan

Jangan langsung terpukau dengan riwayat hidup seseorang.

Lulusan dari universitas terkemuka belum tentu lebih baik dari universitas non-unggulan.

Kata-kata yang menarik dalam lamaran kerja bisa dibuat oleh penulis profesional, bukan pelamar kerja sendiri.

Seseorang yang telah bekerja selama beberapa tahun belum tentu lebih pandai daripada yang baru bergabung 1 tahun jika dia tidak mau belajar hal-hal baru.

3. Mengabaikan Masalah Kecocokan

Anda hanya melihat kualifikasi tanpa mempertimbangkan faktor kepribadian yang sesuai dengan jenis lowongan, semangat untuk bekerja, pengetahuan, dan ketertarikan yang tinggi dari pelamar terhadap perusahaan.

Semakin banyak kecocokannya, pelamar kerja akan semakin cepat beradaptasi dan menghasilkan kinerja yang ekselen.

4. Menilai Pengalaman Melebihi Kecerdasan

Pengalaman atau kecerdasan saja tidak menentukan keberhasilan seseorang.

Diperlukan kombinasi pengalaman beberapa tahun di posisi yang sama dengan kecerdasan dalam diri seorang kandidat.

HRD yang ahli akan bisa menemukan informasi ini selama wawancara berlangsung. Visi dan misi perusahaan bisa lebih cepat terwujud jika melakukan rekrutmen yang tepat.

Baca juga: Kenapa Mencari Karyawan yang Berpengalaman?

5. Tertarik pada Pembicara yang Baik

Terkadang HRD terpukau mendengar “kehebatan” seorang pelamar dalam berbicara. Wawancara menjadi lebih menarik dan Anda kehilangan fokus.

Pastikan anda meneliti setiap perkataan yang keluar dari mulut kandidat.

Salah satu cara yang baik untuk menghindari hal ini adalah dengan bertanya sedetil mungkin dan mengecek konsistensi pernyataan pelamar selama proses wawancara berlangsung.

6. Merekrut “Kutu Loncat”

Hindari merekrut orang yang berpindah kerja terlalu sering dalam waktu singkat.

Tidak ada aturan yang tepat untuk ini, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun bisa merupakan waktu yang cepat, bisa juga tidak terlalu relevan. Sekali lagi, Anda perlu bertanya yang tepat dan mencari jawaban yang konsisten.

Baca juga: Apakah HRD Benci Karyawan Kutu Loncat?

7. Meremehkan Pemeriksaan Referensi

Karena proses rekrutmen yang kadang melelahkan, HRD sering melupakan atau meremehkan pemeriksaan referensi.

Malas untuk menelpon dan mengklarifikasi data yang diberikan, atau mengajukan pertanyaan yang kurang bisa memberikan gambaran mengenai kinerja pelamar tersebut sebelumnya.

Anda bisa menggunakan media sosial profesional seperti LinkedIn untuk mencari tahu koneksi pekerjaan masa lalu pelamar.

Wawancara mantan manajer dan perhatikan respon mereka. Salah satu pertanyaan penting adalah, “Apakah Anda mau merekrut lagi pelamar ini?”

Modul Recruitment LinovHR: Solusi Efektif Rekrutmen Bisnis Anda

Rekrutmen adalah hal yang dinamis bagi HRD. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam merekrut karyawan seperti melakukan initial interview, dan lain sebagainya.

Tidak ada kata terlalu cepat atau terlalu lambat untuk itu. Carilah keseimbangannya, dan dengarkan juga intuisi Anda.

Anda juga perlu sistem yang baik untuk membantu mengatur jalannya proses rekrutmen yang ada di perusahaan anda dengan menggunakan Modul Recruitment dari LinovHR.

Kami mampu mempermudah mengolah proses rekrutmen dari awal hingga akhir. Tunggu apa lagi? Segera jadwalkan demo aplikasi rekrutmen dengan LinovHR!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru