Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan masing-masing sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki. Contohnya adalah kepemimpinan otoriter. Kata otoriter ini identik dengan kesan mengerikan.
Namun, benarkah demikian? Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai kepemimpinan yang otoriter dimulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.
Mari ikuti lebih dalam!Â
Apa Itu Gaya Kepemimpinan Otoriter?
Secara umum otoriter adalah suatu gaya kepemimpinan dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh satu orang atau sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasan absolut.
Dapat juga disebut kepemimpinan otokratis atau absolut. Mereka biasanya memimpin dengan sedikit atau tanpa masukan dari bawahan sama sekali.
Hal ini tentu membuat pemimpin yang absolut selalu memandang bawahannya lebih rendah karena mereka dapat menentukan segalanya dengan satu perintah saja.
Perintah yang diberikan oleh pemimpin yang otoriter harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh dibantah. Mereka juga menggunakan sanksi atau hukuman untuk menekan bawahan.
Kepemimpinan jenis ini dapat mengambil keputusan yang cepat dimana tugas-tugasnya harus dijalankan sebaik mungkin dengan sedikit atau tanpa kesalahan tertentu.
Selain itu, kepemimpinan yang absolut akan menguntungkan bila pemimpinnya merupakan orang yang memiliki pengetahuan paling luas di dalam organisasinya.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Karismatik
Ciri-Ciri Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan dengan gaya otokratis atau absolut pastinya memiliki ciri-ciri tersendiri. Mereka berbeda dengan beberapa gaya kepemimpinan lainnya yang berorientasi pada anggota atau bawahan yang mereka pimpin.
Beberapa ciri dari pemimpin otoriter sebagai berikut:
- Seorang pemimpin memiliki visi terbaik bagi suatu organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Oleh karena itu, bawahan yang dipimpinnya harus menjadikan visi tersebut sebagai visi utama mereka juga.
- Instruksi yang diberikan pemimpin sudah sangat jelas mengenai tujuan, target, dan bagaimana melakukannya. Terdapat pula aturan-aturan yang mengikat sehingga tujuan tersebut dapat dicapainya dengan baik.
- Seorang pemimpin yang absolut cenderung hanya berorientasi pada tugas dan hasil. Mereka memaksa para bawahan untuk tetap tunduk dan tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Hal ini membuat implementasi dari perintah yang diberikan cenderung kaku.
- Salah satu ciri yang paling menonjol adalah pemimpin dapat mengendalikan semua keputusan yang ada. Anggota atau bawahan hanya dijadikan sebagai alat pelaksana tanpa ragu untuk menjalankan segala perintahnya.
- Masukan yang diberikan kepada pemimpin sangat minim. Biasanya seorang pemimpin otoriter selalu mengabaikan pemikiran-pemikiran di luar dari keinginannya. Mereka hanya menuntut para anggota untuk tetap menjalankan tugasnya saja.
- Umumnya kepemimpinan otokrasi selalu memberikan hukuman atau sanksi yang berat atas ketidakpatuhan atau kesalahan yang diperbuat bawahannya. Hal ini menjadikan jenis kepemimpinan otokrasi atau absolut cenderung tegas.
Baca Juga: Menjadi Panutan Karyawan dengan Role Model Leadership
Kelebihan Kepemimpinan Otoriter
Dengan berbagai kekurangannya yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata gaya kepemimpinan otokratis memiliki sejumlah kelebihan.
Umumnya, jenis kepemimpinan ini diperlukan di beberapa situasi atau bidang yang membutuhkannya. Berikut kelebihan dari gaya kepemimpinan otoriter.
Pengambilan Keputusan CepatÂ
Pertama, kepemimpinan otokratis memiliki pengambilan keputusan yang cepat. Pemimpin memiliki wibawa yang diperlukan untuk melakukan keputusan yang cepat dan sulit.
Hal ini tentunya membuat suatu organisasi atau lembaga yang dipimpinnya dapat berjalan dengan baik tanpa meragukan keputusan yang telah dibuat oleh pemimpin.
Contoh kepemimpinan otoriter yang paling familiar adalah kepemimpinan di akademi militer dan kepolisian.
Efisiensi Manajemen Krisis
Kelebihan kedua dari kepemimpinan jenis ini adalah manajemen krisis yang cukup efisien. Keputusan yang cepat dan pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan dalam kondisi krisis.
Seperti halnya perusahaan yang sedang mengalami krisis harus menemukan seorang pemimpin yang memiliki wibawa dan jiwa kepemimpinan yang kuat.
Dengan begitu, perusahaan dapat menghadapi kebutuhan yang mendesak dengan mengambil keputusan yang cepat dari seorang pemimpin otoriter tanpa banyak berdiskusi dengan sekelompok orang.
Penetapan Tujuan Lebih JelasÂ
Ketiga, pemimpin yang otoriter dapat menetapkan harapan dan tujuan yang jelas. Mereka tidak pernah lepas dari visi misi perusahaan yang sudah ditetapkan.
Oleh karena itu, para anggotanya cenderung lebih mudah mengikuti rantai komando sehingga minim akan kesalahan.
Baca juga: Mengenal Kepemimpinan Paternalistis Beserta Contohnya
Kekurangan Kepemimpinan Otoriter
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kepemimpinan jenis memungkinkan pemimpinnya sebagai pusat kekuasaan.
Hal ini tentunya memungkinkan komunikasi yang terjadi cenderung satu arah. Tentunya jenis kepemimpinan absolut memiliki beberapa kekurangannya.
Dibenci Banyak Orang
Gaya kepemimpinan yang cenderung tegas dan kaku membuat para anggotanya menciptakan rasa resistensi terhadap pemimpin. Hal ini membawa rasa kebencian dan balas dendam yang membuat kondisi organisasi tidak stabil.
Menghambat Kreativitas
Kedua, perintah dan aturan yang kaku memaksa para anggotanya cenderung tidak dapat mengembangkan kreativitasnya. Dimana masukan atau pendapat cenderung diabaikan sehingga pemecahan masalah yang kreatif sulit dilakukan.
Penuh Tekanan
Tekanan yang diberikan oleh seorang pemimpin membuat para anggotanya cenderung tidak bahagia. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat produktivitas seseorang dalam bekerja. Mereka akan kehilangan antusiasmenya dan menjadi frustasi.
Menurunkan Sense of Belonging
Gaya kepemimpinan otoriter yang cenderung kaku membuat kekompakan sangat minim di antara rekan kerja. Hirarki yang bersifat mutlak pun membuat banyak karyawan merasa kurang dihargai kerja kerasnya.
Alhasil rasa kepemilikan atau sense of belonging dari para karyawan juga bisa berkurang.Â
Bergantung Kepada Kemampuan Pemimpin
Keberhasilan organisasi yang dipimpin dengan cara otoriter sangat bergantung pada kemampuan pemimpin. Hal ini berkaitan dengan ide dan pendapat yang disampaikan kepada pemimpin.
Jika seorang pemimpin yang absolut memiliki kemampuan mumpuni maka hal itu tidak menjadi masalah besar, namun jika sebaliknya akan menimbulkan kegagalan dalam organisasi.
Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Demokratis di Perusahaan
Situasi yang Tepat untuk Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter mungkin lebih cocok diterapkan dalam situasi atau jenis perusahaan tertentu, terutama ketika kecepatan pengambilan keputusan, ketegasan, dan struktur yang tinggi dianggap sangat penting.
Beberapa jenis perusahaan dan situasi di mana gaya kepemimpinan otoriter mungkin sesuai meliputi:
- Situasi Darurat atau Krisis: Dalam keadaan darurat atau krisis di mana pengambilan keputusan cepat diperlukan untuk mengatasi masalah, gaya kepemimpinan otoriter dapat efektif untuk memastikan langkah-langkah segera diambil tanpa banyak diskusi.
- Industri Militer atau Keamanan: Di sektor-sektor ini, struktur komando yang ketat dan kepatuhan terhadap perintah sangat penting untuk keberhasilan operasi. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan otoriter dapat lebih umum diterapkan.
- Manufaktur: Dalam lingkungan di mana efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap standar produksi sangat penting, pemimpin otoriter dapat memastikan bahwa tugas dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
-
Start-up: Dalam beberapa situasi start-up yang dihadapkan pada tekanan besar untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu singkat, pemimpin otoriter mungkin diperlukan untuk mengarahkan tim dan membuat keputusan cepat.
Baca juga: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Demikianlah penjelasan dari kepemimpinan otoriter yang perlu Anda ketahui.
Tentunya setiap gaya kepemimpinan memiliki kekurangan dan kelebihannya tergantung kondisi dan budaya kerja perusahaan. Sebab tiap kondisi perusahaan pasti berbeda dan tidak akan sama satu dengan yang lain.
Semoga bermanfaat!