Kenapa Mencari Karyawan Yang Berpengalaman?

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Kebijaksanaan Dalam Mempekerjakan Seseorang : Kenapa Mencari Yang Berpengalaman?
Isi Artikel

Pernahkah Anda perhatikan iklan lowongan pekerjaan, 95% dari iklan lowongan tersebut memiliki satu persamaan yaitu: “Gaji awal berdasarkan pengalaman…”, “Mencari yang berpengalaman…”, “Saat ini kami membutuhkan asisten kantor yang berpengalaman.”

Mengapa pengalaman sering menjadi kriteria nomor satu sebuah lowongan kerja? Karena orang berasumsi bahwa yang berpengalaman tidak memerlukan pelatihan yang panjang dan dapat mengejar tempo pekerjaan lebih cepat.

 

Alasan Merekrut Karyawan Berpengalaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan dan mendapatkan gaji sebagai penghargaan dari kinerjanya. 

Umumnya, perusahaan merekrut karyawan yang memiliki pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan lulusan baru dikarenakan beberapa faktor, antara lain: 

 

1. Membangun karyawan ideal

Fresh graduate umumnya tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup luas dibandingkan dengan karyawan dengan banyak pengalaman. Jika memilih karyawan berpengalaman, perusahaan tidak perlu lagi melakukan pengenalan terhadap job desk dari posisi yang dilamar.

Sehingga karyawan tersebut bisa langsung bekerja tanpa pengenalan atau pelatihan terlebih dahulu. 

 

2. Menghemat Biaya

Karena tidak perlu mengadakan pelatihan, perusahaan pun bisa menghemat anggaran pelatihan dan mengajarkannya ke aspek lain yang lebih membutuhkan seperti pembelian alat produksi atau penambahan jumlah bahan baku. Dengan begitu pengeluaran pun dapat diminimalisir demi sesuatu yang lebih penting. 

 

3. Memicu Inovasi 

Inovasi adalah kunci untuk dapat lebih unggul dari kompetitor. Karyawan yang mempunyai pengalaman lebih banyak telah merasakan berbagai macam tantangan dan hambatan yang ada ketika bekerja.

Saat menghadapi masalah dan tantangan, seorang karyawan akan memiliki pengalaman berharga yang dijadikan dasar untuk berinovasi dan mengembangkan strategi untuk menghadapi masalah yang sekiranya bisa muncul lagi di kemudian hari.

Hal ini berbeda dengan fresh graduate yang belum terbiasa dengan dunia kerja.

 

Baca Juga: Evaluasi Jabatan: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya

 

Mengenali Karyawan Berpengalaman dan Non Berpengalaman

Dalam beberapa kondisi, merekrut karyawan yang berpengalaman tidak selalu menguntungkan. Masalahnya, seseorang yang telah mengerjakan pekerjaan tertentu sebelumnya bukan berarti orang tersebut memang unggul dalam hal tersebut dan benar-benar menyenangi pekerjaan itu.

Banyak orang jatuh ke dalam pekerjaan atau jalur karir lalu sejalannya dengan waktu, ia menjadi mahir dalam pekerjaan tersebut.

Memilih calon karyawan yang sudah berpengalaman juga beresiko bagi perusahaan, misalnya ternyata karyawan berpengalaman tersebut mempunyai kebiasaan buruk di dalam kantor dan bersifat pesimis.

Beberapa orang termotivasi untuk menolong orang lain dan mereka menjadi asisten kantor yang baik, pegawai retail, dan para pekerja kesehatan. Sebagian orang lainnya terlahir optimistis dan diberkati dengan kemauan keras dan kekuatan untuk mempengaruhi orang lain dan mereka menjadi penjual yang luar biasa.

Yang lainnya dilahirkan dengan kemampuan dan sangat menikmati untuk menciptakan barang, kemampuan itu sangat cocok dengan pekerjaan manufaktur, perakitan barang, dan pekerjaan membangun rumah dan gedung.

Mengenal karakter dari setiap karyawan saat wawancara menjadi pilihan yang membuat dilema, terutama saat dihadapkan dengan pilihan karakter dan pengalaman.

Saat menjatuhkan pilihan dengan orang yang pengalaman dengan karakter yang tidak baik maka perusahaan menghadapi masalah dengan karyawan yang banyak keinginan walau hasil belum terlihat.

Beruntung apabila karyawan tersebut memiliki pengalaman disertai dengan karakter yang membangun maka perusahan dipastikan akan meningkatkan kualitas SDMnya. 

Segala kekurangan dan ketidaktahuan calon karyawan dapat menjadi titik bagi si calon karyawan untuk berkontribusi lebih kepada perusahaan. Karena dengan kekurangan dan ketidaktahuan, seseorang akan termotivasi untuk selalu ingin tahu dan belajar dam akan membawa keuntungan untuk perusahaan di kemudian hari.

Kesimpulannya, kemampuan seseorang dalam mengerjakan setiap jenis pekerjaan pada dasarnya bisa diajarkan. Mulailah mempekerjakan yang bertalenta dan berkarakter dan anda akan memiliki kemampuan SDM dengan kompetensi yang tinggi dan tidak mudah menyerah.

 

Penutup

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa HRD akan menerima tumpukan CV dan dokumen fisik yang memakan tempat dalam merekrut karyawan. Proses seleksinya pun akan berlangsung lama. Untuk merekrut karyawan terbaik, perusahaan dapat menggunakan Software HRD dari LinovHR yang akan mengotomatisasi proses rekrutmen mulai dari awal hingga akhir.

 

Sebagai penyedia Software HRD terbaik,  LinovHR menjadi solusi untuk rekrutmen yang komprehensif serta membantu proses kerja administrasi HRD. Memilih karyawan berpengalaman atau non berpengalaman, percayakan prosesnya kepada Software HRD dari LinovHR!

Tentang Penulis

Picture of Editor
Editor

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Editor
Editor

Artikel Terbaru