OJT adalah bentuk pelatihan disertai dengan serangkaian test yang diadakan oleh perusahaan untuk mendapatkan SDM terbaik.
Mendapatkan sumber daya manusia terbaik adalah keinginan semua perusahaan karena operasional perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan. Semakin baik kualitas karyawan, semakin baik kinerja yang dilakukan oleh karyawan.
Oleh karena itu, diadakannya OJT diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM, khususnya untuk para fresh graduate. Sehingga output perusahaan dapat meningkat.
Artikel LinovHR kali ini akan membahas mengenai apa arti dari OJT. Simak pembahasannya sampai akhir!
Apa itu OJT?
OJT adalah akronim dari on the job training, yaitu suatu metode pelatihan keterampilan dan pengetahuan yang harus dikuasai dan dipahami oleh karyawan ketika bekerja di perusahaan tersebut. Materi yang diberikan dalam pelatihan beragam, tergantung posisi dan job desk karyawan.
Diharapkan setelah melalui pelatihan sang karyawan mampu untuk berkontribusi dan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Durasi pelatihan yang dilakukan pun cukup beragam, berkisar 1 – 6 bulan atau tergantung kebijakan dan perjanjian yang dilakukan oleh HRD.
Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan on the job training adalah tahapan pembelajaran. Karyawan yang melalui fase ini tetap digaji dan kemungkinan besar akan diangkat menjadi karyawan jika menunjukkan performa yang bagus.
Setelah pelatihan, karyawan akan memiliki wawasan dan kemampuan yang jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya.
Karyawan yang ingin melanjutkan menjadi karyawan tetap harus mengikuti dan mempelajari segala materi yang diberikan dengan sebaik mungkin.
Perusahaan berhak untuk melanjutkan atau memberhentikan karyawan jika menilai karyawan tidak bersungguh-sungguh dan menunjukkan hasil yang baik selama pelatihan.
Baca juga: Apa Itu Production Based Training dan Tahapan di Dalamnya
Tujuan Pelaksanaan OJT
Diadakannya on the job training memiliki tujuan tersendiri yang memiliki dampak baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuannya.
1. Pengenalan Budaya Perusahaan
On the job training yang diadakan untuk fresh graduate memiliki tujuan, salah satunya adalah mengenalkan budaya dari perusahaan.
Karyawan yang baru masuk akan dikenalkan mengenai nilai-nilai yang dijunjung, aturan-aturan dan juga ekspektasi terkait kontribusi karyawan tersebut.
2. Menambah Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal pekerjaan berkembang dengan seiringnya waktu.
Oleh karena itu, perusaan perlu melakukan update pengetahuan kepada karyawannya. Karena ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat bagi pekerjaan agar lebih optimal.
3. Menambah Skill
Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya, pelaksanaan OJT dapat menambah skill bagi karyawan yang menjalaninya.
Skill teknis ini dapat dipelajari oleh mentor yang umumnya adalah atasan atau manajer. Skill baru ini diharapkan dapat menunjang pekerjaan karyawan baru.
Baca Juga: Pengertian Resiliensi Dan Manfaatnya Bagi Kinerja Karyawan
Tipe Pelaksanaan OJT
Karyawan yang memiliki kepribadian berbeda membutuhkan berbagai macam pelatihan tertentu dengan cara yang berbeda pula.
Metode suatu pelatihan dapat beraneka ragam dan disesuaikan dengan kebutuhan dan proses bisnis perusahaan. Berikut adalah 4 tipe pelaksanaan OJT dalam perusahaan.
1. Coaching
Coaching adalah cara yang baik untuk melatih melatih karyawan baru secara komprehensif tentang tugas peran mereka. Materi yang diajarkan menyoroti apa yang dibutuhkan untuk bekerja secara efisien dan berhasil dalam tim dan bisnis yang lebih luas.
Pemberi materi bisa seorang manajer, ahli materi pelajaran, peneliti atau anggota tim yang berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik, meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi.
2. Mentoring
Mentoring adalah teknik di mana anggota staf yang lebih senior memberikan dukungan dan bimbingan teknis kepada anggota staf baru.
Selain pelatihan dan dukungan teknis, mentor juga cenderung memberikan nasihat dan dukungan emosional kepada karyawan baru.
Hubungan ini penting untuk membantu mengembangkan ikatan secara efektif antara staf dari berbagai departemen. Program mentoring yang kuat memiliki kapasitas untuk membangun organisasi yang profesional dan terhubung secara personal.
Namun, penting bagi mentor dan karyawan baru untuk bermitra dengan tepat sesuai dengan kombinasi tipe kepribadian, keterampilan, peran. Penting juga memantau kemajuan dan memastikan bahwa hubungan tersebut positif dan produktif.
Hubungan mentor karyawan baru yang kuat dapat menginspirasi dan mendorong karyawan membangun karir dan bekerja lebih giat untuk perusahaan.
3. Modul Pelatihan Berbasis Komputer atau Online
Program ini adalah solusi pelatihan kerja yang mudah karena komprehensif dan tidak memerlukan kehadiran atau waktu staf lain.
Sebagian besar program dapat disesuaikan secara khusus dengan kebutuhan tim. Teknik OJT ini memberikan cara belajar yang rinci dan terdokumentasi.
Modul pelatihan berbasis komputer atau online melengkapi metode pelatihan lainnya selama adanya pembinaan dan pendampingan.
4. Rotasi Pekerjaan
Rotasi pekerjaan adalah praktik memindahkan karyawan baru di antara berbagai peran dalam organisasi untuk memberi pengalaman yang lebih luas dan melatih dalam berbagai keterampilan.
Pendekatan ini akan meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab setiap tim setiap hari.
Seperti mentoring, rotasi pekerjaan dapat membantu mengembangkan ikatan yang kuat antara anggota staf dari berbagai departemen, menciptakan kelompok karyawan yang percaya diri dan transparan untuk bekerja secara kolaboratif.
Baca juga: 1 on 1 Mentorship yang Efektif Jaga Performa Karyawan
Peranan HRD Merencanakan OJT
HRD adalah divisi yang bertanggung jawab mengelola sumber daya manusia yaitu karyawan agar tercipta hubungan yang harmonis sesuai harapan serta ekspektasi masing-masing pihak. Pelatihan yang direncanakan dengan matang akan menghasilkan proses implementasi yang mulus dan lancar lancar.
Jika pun ditemukan adanya hambatan dalam proses pelatihan, HRD dan manajer terkait akan mencari penyelesaian atas hambatan tersebut serta melakukan evaluasi dari hasil pelatihan.
Maka, setiap tahunnya HRD selalu membuat berbagai strategi program pelatihan untuk karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama bekerja.Â
Jika dijalankan dengan baik, proses ini akan membantu memastikan karyawan baru berhasil diterima. Tahapan pelatihan dapat memberikan dampak positif kepada karyawan.
Dimana karyawan akan bertahan lama pada perusahaan dan meningkatkan reputasi perusahaan. Dengan bantuan OJT, karyawan bisa lebih produktif, menciptakan budaya perusahaan yang positif bahkan dapat menemukan bakat-bakat berkualitas dari karyawan.
Menyukseskan OJT dengan Software HRD Terbaik
Karena perkembangan teknologi yang kian pesat, banyak produk teknologi yang dimanfaatkan HRD untuk merancang program pelatihan karyawan.
Proses perencanaan, Implementasi hingga evaluasi akan jauh lebih lengkap, akurat dan cepat dengan Learning Management System terbaik dari LinovHR.
Perusahaan dapat dengan mudah menentukan skill atau kompetensi apa yang harus dikuasai karyawan dengan tenggat waktu tertentu, anggaran yang digunakan untuk pelatihan dan kapan berlakunya, merangkum hasil pelatihan, membuat beberapa sesi pelatihan, hingga menentukan jenis dan durasi pelatihan.
Semua proses di atas tersusun sistematis dalam kesatuan sistem terpusat. Dengan bantuan penyimpanan berbasis cloud server, data dan informasi mengenai pelatihan yang bersifat rahasia dapat disimpan dengan praktis, tetapi tetap memperhitungkan aspek keamanan.
Fitur e-learning dalam LMS LinovHR memungkinkan para peserta on the job training untuk mengakses video pelatihan melalui gawainya masing-masing.
Hal ini tentu sangat memudahkan, mengingat beberapa tahun lalu perusahaan dihadapkan pada pandemi, yang mengharuskan karyawan melakukan kegiatan bekerjanya secara remote.
Hasil pelatihan pun lebih mudah diakses dan dipantau melalui fitur Quiz, sehingga proses pelatihan karyawan baru atau OJT berjalan sukses.
Hubungi LinovHR untuk mendapatkan Learning Management System dalam menyukseskan pelatihan karyawan Anda!