Ngeri, ini Dampak Kebocoran Data Perusahaan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Ngeri, ini Dampak Kebocoran Data Perusahaan
Isi Artikel

Bulan Juni lalu, jagat maya digemparkan oleh kebocoran data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Serangan ransomware ini berhasil menyusup ke sistem keamanan, menyekap dan mengunci lebih dari 200 juta data lembaga pemerintahan dengan permintaan tebusan Rp131 miliar.

Akibat serangan ini, banyak masyarakat merasa geram dan pemerintah harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka menjaga keamanan data masyarakat. Terlebih, proses pemulihan data dan sistem berjalan lambat, memperburuk situasi bagi instansi yang terdampak.

Berkaca dari berita di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebocoran data adalah ancaman serius yang bisa mengintai siapa saja, terlebih lembaga dan perusahaan besar. Bagaimana cara mencegahnya?

Dampak Kebocoran Data Perusahaan

Dampak kebocoran data perusahaan sendiri bermacam-macam. Apa saja? Berikut ulasan lebih lengkapnya.

1. Kerugian Finansial

Kebocoran data karyawan dapat berujung pada tindak kejahatan pencurian dan penyalahgunaan identitas.

Pelaku cyber attack dapat menggunakan informasi curian tersebut untuk mengakses rekening bank, mengajukan pinjaman, melakukan pembelian ilegal, atau bahkan melakukan penipuan atas nama individu tersebut.

Hal ini bisa mengakibatkan kerugian finansial bagi karyawan. Belum lagi, guna memulihkannya, dibutuhkan waktu yang lama serta usaha yang keras.

2. Hilangnya Kepercayaan dan Reputasi

Insiden fatal seperti kebocoran data karyawan bisa membuat kepercayaan terhadap perusahaan menurun drastis.

Mereka akan merasa perusahaan tidak mampu melindungi informasi mereka, sehingga berbuntut pada terjadinya penurunan moral, produktivitas, dan loyalitas.

Kita dapat berkaca dari insiden yang menimpa PDNS, di mana masyarakat menjadi semakin antipati terhadap lembaga yang dinilai tidak mampu mengemban tanggung jawab dengan baik.

3. Tindakan Hukum

Perusahaan memiliki kewajiban hukum untuk melindungi data pribadi karyawan. Jika gagal melakukannya, perusahaan bisa mendapat denda yang signifikan dan tuntutan hukum yang cukup serius.

Regulator mungkin akan memeriksa dan menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang tidak mematuhi undang-undang perlindungan data, seperti GDPR di Eropa atau CCPA di California.

4. Gangguan Operasional

Mengatasi kebocoran data membutuhkan sumber daya yang besar, baik dalam hal waktu maupun biaya. Perusahaan harus melakukan investigasi mendalam, memperbaiki kerusakan, dan meningkatkan keamanan untuk mencegah kebocoran di masa depan.

Selama pemulihan, operasi bisnis bisa terganggu sehingga berbuntut pada hilangnya produktivitas dan potensi pendapatan.

Kebocoran data karyawan bisa berdampak luas, dari masalah finansial dan hukum hingga kerusakan reputasi dan gangguan operasional, sehingga memerlukan langkah-langkah pencegahan dan respons yang komprehensif dari perusahaan.

Cara Mengatasi agar Data Perusahaan Tidak Bocor

Setelah menyimak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebocoran data perusahaan memiliki konsekuensi yang sangat serius dan menyangkut keamanan hidup orang banyak.

Lantas apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran data? Berikut pembahasannya.

1. Gunakan Firewall dan Antivirus

Pastikan bahwa seluruh perangkat yang terhubung ke jaringan perusahaan telah dilengkapi firewall yang aktif dan software antivirus yang selalu diperbarui.

Firewall berfungsi untuk mencegah akses tidak sah dari luar, sedangkan antivirus melindungi perangkat dari malware yang bisa mencuri data. Keduanya bekerja sama untuk membentuk lapisan pertahanan pertama terhadap ancaman eksternal.

2. Terapkan Enkripsi Data

Enkripsi data sangat penting untuk memastikan bahwa, bahkan ketika data berhasil diakses atau dicuri, data tersebut tidak bisa dibaca atau digunakan oleh pihak yang tidak berwenang.

Gunakan enkripsi pada data yang disimpan serta data yang dikirimkan melalui jaringan. Dengan cara ini, data tetap terlindungi meskipun terjadi kebocoran.

3. Lakukan Pengelolaan Akses

Batasi akses ke data sensitif. Hanya berikan data tersebut kepada karyawan yang benar-benar membutuhkannya untuk urusan pekerjaan. Gunakan sistem autentikasi ganda (two-factor authentication) untuk meningkatkan keamanan akses.

Langkah ini membantu memastikan bahwa hanya individu berwenang yang dapat mengakses informasi penting sehingga mengurangi risiko akses tidak sah.

4. Lakukan Pemantauan dan Audit Rutin

Lakukan pemantauan aktivitas jaringan secara rutin untuk mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan atau tidak biasa.

Adakan juga audit keamanan data secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas langkah-langkah keamanan yang telah diterapkan.

Proses ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Gunakan Sistem Keamanan yang Canggih

Implementasikan solusi keamanan yang lebih canggih seperti IDS (Intrusion Detection Systems) dan IPS (Intrusion Prevention Systems) yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan secara real-time.

Gunakan juga software DLP (Data Loss Prevention) untuk mencegah data sensitif keluar dari jaringan perusahaan. Teknologi ini menyediakan lapisan perlindungan tambahan yang lebih responsif terhadap ancaman.

6. Buat Kebijakan Keamanan Data

Susun kebijakan keamanan data yang komprehensif, mencakup prosedur penanganan data, protokol keamanan, serta tanggung jawab karyawan terkait perlindungan data.

Pastikan kebijakan tersebut dijalankan dan diawasi dengan ketat. Kebijakan ini akan bertindak sebagai panduan yang jelas bagi karyawan dalam menjaga keamanan data.

7. Backup Data Secara Berkala

Lakukan pencadangan data secara teratur untuk memastikan bahwa data penting dapat dipulihkan jika terjadi insiden kebocoran atau kerusakan data. Simpan data cadangan di tempat yang aman dan terpisah dari jaringan utama.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat terus beroperasi meski mengalami kehilangan data.

8. Jalin Kemitraan dengan Penyedia Layanan Keamanan

Terakhir, jalin kerja sama dengan penyedia layanan cyber security terpercaya untuk mendapatkan bantuan dalam melindungi data perusahaan.

Gunakan layanan monitoring dan konsultasi dari ahli keamanan untuk memperkuat sistem keamanan data.

Kemitraan ini memungkinkan perusahaan mendapatkan keahlian tambahan dalam melawan ancaman kebocoran data.

Amankan Data Karyawan dengan Platform HRIS LinovHR

Mengamankan data karyawan dan meminimalisir potensi kebocoran data merupakan prioritas utama dalam manajemen sumber daya manusia.

Software HRIS (Human Resource Information System) seperti yang disediakan LinovHR menawarkan solusi komprehensif untuk mengelola data karyawan dengan aman sekaligus mengotomasi berbagai tugas.

Dengan sistem keamanan yang kuat, Platform HRIS LinovHR dilengkapi enkripsi data, kontrol akses, dan back up data untuk memastikan bahwa data terlindungi dan hanya bisa diakses oleh orang-orang berwenang. Pakai LinovHR, data Anda akan aman tanpa perlu dikhawatirkan!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru