Mengundurkan diri dari pekerjaan atau resign kerja adalah keputusan yang sering membuat galau. Tak mudah dalam meyakinkan diri untuk resign kerja.
Ada banyak pertimbangan di dalamnya karena menyangkut keberlangsung hidup di hari depan. Memutuskan untuk resign kerja artinya sudah memastikan apa yang akan dilakukan setelahnya, bekerja di tempat lain, meneruskan pendidikan, fokus mengurus rumah tangga bagi ibu rumah tangga, atau ingin berwirausaha.
Mengapa Memilih Resign Kerja?
Banyak faktor seorang karyawan memilih untuk resign. Selain karena alasan pribadi seperti apa yang sudah diungkap sebelumnya, di sisi lain juga bisa karena faktor internal/lingkungan perusahaan itu sendiri.
Dikutip dari forbes, setidaknya ada 10 alasan mengapa karyawan berhenti dari pekerjaannya, yaitu :
- Kurangnya pimpinan/bos menghargai pendapat/suara mereka
- Merasa diabaikan akan kinerjanya
- Tidak memiliki kepercayaan pada pemimpin
- Lelah dengan tuntutan kerja
- Tidak nyaman dengan kondisi ‘politik’ internal
- Perusahaan tidak sejalan dengan ide mereka
- Gaji relatif lebih kecil dibanding tempat lain
- Ingin bergerak maju lebih cepat dari apa yang ditawarkan perusahaan
- Ingin mengubah jalur karier
- Ingin bekerja dengan bisnis pribadi
Biasanya seorang karyawan memutuskan untuk resign ketika mereka sudah memiliki tanda-tanda tertentu. Tanda-tanda ini bisa berasal dari diri sendiri atau dari kondisi lingkungan yang ia rasakan.
Beberapa tanda tersebut adalah sebagai berikut.
- Sudah merasa pekerjaan adalah beban mental
- Pekerjaan justru membuat sakit karena tekanan target yang tinggi
- Masalah di kantor justru terbawa hingga di rumah
- Terlalu banyak peluang yang menjanjikan justru terlewatkan
- Tidak ada kepuasan akan hasil kerja yang dilakukan
Baca Juga: Resign Saat Masa Probation, Bolehkah?
Kapan Waktu Paling Tepat untuk Resign Kerja?
Ketika keyakinan untuk resign sudah didapat, pertimbangan berikutnya adalah kapan waktu yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri tersebut?
Hal ini harus menjadi pertimbangan untuk menghindari kesalahpahaman atau bahkan untuk menguntungkan diri sendiri sebagai karyawan.
Lantas kapan waktu yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri tersebut? Berikut 5 waktu yang relatif terbaik untuk resign dari pekerjaan.
1. Menjelang Akhir Tahun
Akhir tahun menjadi waktu yang terbilang paling aman ketika seorang karyawan ingin resign kerja. Hal ini lantaran saat akhir tahun biasanya perusahaan mengakhiri berbagai urusan administrasi termasuk tugas kerja tahunan.
Selain itu, memilih resign saat akhir tahun juga untuk menghindari keribetan pengurusan pajak penghasilan di kantor baru karena pemotongan pajak sudah tuntas dilakukan oleh kantor sebelumnya.
Selain itu, jika kalian ingin mendaftar di tempat lain biasanya perusahaan-perusahaan besar akan membuka lowongan pekerjaan di awal tahun karena alasan ‘buka tahun/buku’. Jadi kalian tidak perlu membuang banyak waktu untuk menunggu pembukaan lowongan kerja baru.
Baca Juga: Ide Hadiah Untuk Rekan Kerja Anda Yang Resign
2. Ketika Sudah Menyelesaikan Tugas Penting
Ada kalanya saat bekerja kita memiliki tugas-tugas atau tanggungan penting yang sudah bebankan langsung kepada kita.
Ini artinya, pimpinan perusahaan sudah mempercayakan tugas tersebut kepada kita dan berharap kita menyelesaikannya sampai tuntas.
Untuk menghindari perasaan tidak enak dan menjaga reputasi, ada baiknya menyelesaikan dahulu semua tanggung jawab tersebut sebelum memutuskan mengajukan resign. Resign saat masih memegang tanggungan kerja juga akan berdampak pada referensi kerja yang mungkin akan dibuat buruk oleh atasan.
3. Ketika Situasi dan Kondisi Mendukung
Dalam menjalankan apapun, situasi dan kondisi yang baik adalah kunci kesuksesan. Begitupun untuk resign, pilihlah waktu ketika perusahaan dalam keadaan yang relatif baik atau tidak ada situasi genting.
Tentunya akan menjadi masalah baru ketika kita mengajukan resign saat pimpinan perusahaan tengah dalam mood yang buruk.
Baca Juga: Mau Resign? Gunakan 7 Alasan Logis dan Bijak ini
4. Setelah Mendapat THR
Jika keputusan kalian ingin resign kerja sudah mendekati hari raya dan sudah biasa mendapatkan THR, maka ada baiknya untuk menunda sejenak niat resign tersebut sampai THR sudah diberikan sekaligus libur lebaran.
Hal ini tentu akan menguntungkan karyawan karena mendapatkan uang ekstra dan memang tidak salah jika melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Tips Mengucapkan Kata-Kata Perpisahan Kerja Saat Resign
Keputusan untuk resign adalah hak setiap karyawan. Waktunya pun sebenarnya menjadi hak pribadi mereka asalkan memenuhi syarat kontrak yang sudah disepakati.
Tetapi, memilih waktu resign terbaik atau paling tepat adalah cara bijak agar proses resign menjadi lebih lancar dan bisa menguntungkan diri sendiri.