Salah satu alat yang efektif dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi potensi bahaya di tempat kerja adalah Job Safety Analysis (JSA). Dengan melakukan JSA, kita dapat memahami risiko dan bahaya yang mungkin terjadi selama pelaksanaan suatu pekerjaan.Â
Selain itu, JSA juga membantu mengidentifikasi tindakan pencegahan dan langkah-langkah keselamatan yang harus diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Dalam artikel LinovHR ini, Akan membahas pentingnya job safety analysis dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pembuatannya.
Apa Itu Job Safety Analysis?
Job Safety Analysis adalah suatu proses yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya di tempat kerja serta mengidentifikasi tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kecelakaan atau cedera.Â
JSA merupakan metode penting dalam bidang keselamatan kerja yang bertujuan untuk melindungi karyawan dan mencegah kecelakaan serta cedera yang dapat terjadi selama menjalankan tugas-tugas pekerjaan. Beberapa orang sering juga menyebutnya dengan job hazard analysis (JHA).
Pengertian Menurut Para Ahli
Ada banyak pengertian dari job safety analysis yang dikemukakan oleh para ahli, seperti berikut ini:
-
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
Job safety analysis adalah teknik mengidentifikasi bahaya pada suatu pekerjaan tertentu. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan setiap langkah pekerjaan dan mengembangkan solusi untuk menghilangkan atau mengendalikan bahaya serta potensi insiden.
-
Menurut NOSA (National Occupational Safety Association)Â
JSA adalah metode yang mempelajari suatu pekerjaan dengan cara mengidentifikasi bahaya dan potensi insiden yang terkait dengan setiap langkah pekerjaan. Sehingga, dari sini dapat dikembangkan solusi untuk meminimalisir dan mengendalikan bahaya tersebut.
-
Menurut CCOHS (Canadian Centre for Occupational Health and Safety)
Job safety analysis adalah prosedur yang digunakan untuk mengintegrasikan prinsip serta praktik K3 dalam suatu pekerjaan. JSA akan mempelajari setiap langkah dasar pekerjaan sebagai cara mengidentifikasi potensi bahaya dan merekomendasikan cara teraman untuk melakukan pekerjaan tersebut.
-
Menurut Utami (2012)
Job safety analysis adalah sebuah teknik analisis bahaya yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya dalam pekerjaan seseorang dan untuk mengembangkan pengendalian yang tepat guna mengurangi risiko dan meminimalisir kecelakaan kerja.
Baca Juga:Â Bagaimana Cara Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Kerja?
Pentingnya Menerapkan JSA di Perusahaan
Menerapkan Job safety analysis di perusahaan sangat penting karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mengurangi angka kecelakaan kerja.
Dengan mengatur operasi kerja secara sistematis dan menetapkan prosedur kerja yang tepat, serta memberikan pelatihan yang benar kepada setiap pekerja, perusahaan dapat mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja.
Analisis bahaya adalah salah satu cara yang efektif untuk menentukan prosedur kerja yang tepat. Hasil analisis tersebut digunakan oleh supervisor untuk mengidentifikasi dan menghilangkan bahaya di lingkungan kerja.
Hal ini berpotensi mengurangi cedera dan PAK, serta mengurangi tingkat absen pekerja.
Dampak positif lainnya adalah menurunkan biaya kompensasi pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan. JSA juga berperan penting dalam melatih pekerja baru agar dapat menjalankan langkah-langkah pekerjaan dengan aman dan terhindar dari risiko kecelakaan.
Dengan menerapkan JSA, perusahaan dapat menciptakan budaya keselamatan yang kuat di antara seluruh pekerjanya. Karyawan akan lebih menyadari potensi bahaya di tempat kerja dan lebih bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri dan rekan kerja.
Selain itu, JSA juga membantu perusahaan mematuhi regulasi dan standar keselamatan yang berlaku, sehingga menghindari sanksi hukum dan masalah lain yang mungkin timbul akibat ketidakpatuhan.
Metode Job Safety Analysis
Metode JSA merupakan alat penting dalam upaya menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan JSA, di antaranya adalah:
-
Metode Observasi (Pengamatan)
Metode ini melibatkan pemeriksaan dan pengamatan langsung terhadap aktivitas pekerjaan oleh tenaga ahli atau personil yang terlatih.
Mereka mengamati secara seksama setiap langkah pekerjaan yang dilakukan, mengidentifikasi bahaya potensial, dan mencatatnya untuk analisis lebih lanjut.Â
Metode observasi membantu memahami situasi yang sebenarnya di lapangan dan memberikan gambaran yang akurat tentang risiko yang mungkin dihadapi oleh para pekerja.
-
Metode Diskusi (Konsultasi)
Metode ini melibatkan diskusi antara sejumlah pihak terkait, seperti pekerja, supervisor, ahli keselamatan, dan manajemen.Â
Dalam diskusi ini, setiap tahap pekerjaan dievaluasi bersama-sama untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul serta menyepakati langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.Â
Keterlibatan berbagai pihak memungkinkan adanya pandangan yang beragam, sehingga solusi yang lebih holistik dapat dihasilkan.
-
Metode Meninjau Kembali Prosedur yang Sudah Ada
Metode ini melibatkan kajian ulang terhadap prosedur kerja yang sudah ada untuk mengidentifikasi potensi risiko dan kesalahan.
Dalam langkah ini, langkah-langkah pekerjaan yang telah ditetapkan dievaluasi kembali untuk menentukan apakah ada risiko yang belum teridentifikasi sebelumnya atau apakah ada pelanggaran keselamatan yang terjadi secara rutin.
Dengan meninjau kembali prosedur yang sudah ada, kesalahan dapat diidentifikasi dan perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja.
Metode-metode di atas dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi, tergantung pada kompleksitas pekerjaan dan situasi di tempat kerja.Â
Penting untuk melibatkan semua pihak terkait dalam pelaksanaan JSA untuk memastikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya dan risiko serta upaya pengendalian yang efektif.
Baca Juga:Â Pengelolaan K3 dan Hubungannya dengan HRD demi Keselamatan Kerja
Tahap-tahap Job Safety Analysis
Dengan melakukan analisis keselamatan pekerjaan, kita dapat memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman dan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera bagi pekerja.
Tahap-tahap dalam job safety analysis adalah sebagai berikut:
-
Memilih Pekerjaan (Job Selection)
Pilih pekerjaan tertentu yang akan dianalisis. Fokuskan pada pekerjaan yang berisiko tinggi atau memiliki tingkat kecelakaan dan cedera yang tinggi.
-
Menguraikan Pekerjaan (Job Breakdown)
Rincikan langkah-langkah atau tugas-tugas yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Pahami dengan jelas apa saja yang harus dilakukan oleh pekerja selama proses pekerjaan.
-
Mengidentifikasi Bahaya (Hazard Identification)
Identifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi pada setiap langkah pekerjaan. Bahaya bisa berupa benda tajam, bahan berbahaya, lingkungan kerja yang ekstrim, atau faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan cedera atau kecelakaan.
-
Pengendalian Bahaya (Hazard Control) dan Pengembangan Solusi
Tentukan langkah-langkah pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko bahaya. Prioritaskan langkah-langkah pencegahan cedera dan kecelakaan. Setelah itu, kembangkan solusi untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya tersebut.
Ingatlah bahwa Job Safety Analysis harus melibatkan partisipasi dan masukan dari pekerja yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
Baca Juga:Â Pentingnya Manajemen Tenaga Kerja yang Baik Dalam Perusahaan
Competency Management LinovHR Bantu Perusahaan Terapkan JSA untuk Karyawan
Job safety analysis membantu perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman serta memenuhi standar dan regulasi keselamatan kerja. Maka dari itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyusun, mengelola, dan mengamalkan hal ini.
Jika diperlukan, perusahaan dapat melakukan pembaruan JSA agar tetap relevan dengan keadaan di lapangan. Setelah menyusun JSA, perusahaan pun perlu memasukkan dokumen ini ke dalam standar kompetensi perusahaan, sehingga bisa dipraktikkan dengan baik.
Untuk lebih mudah, Anda bisa memanfaatkan Software Competency Management LinovHR. Software yang sudah berbasis cloud dan sistem terintegrasi ini akan membantu Anda mengelola dan menyusun JSA sesuai keadaan perusahaan.
Dengan mengintegrasikan sistem manajemen kompetensi yang canggih, Competency Management Software LinovHR memungkinkan perusahaan untuk memasukkan nilai-nilai dari JSA sebagai standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan sesuai unit kerjanya.
Selain itu, software ini juga akan membantu perusahaan dalam menyusun dan mengidentifikasi potensi bahaya dari setiap jenis unit kerja yang ada di perusahaan. Dari hasil identifikasi ini, nantinya akan sangat berguna dalam membuat JSA yang relevan dengan keadaan perusahaan.
Dengan demikian, risiko kecelakaan kerja dapat dikurangi secara signifikan, karena pekerjaan yang berisiko tinggi hanya akan diberikan kepada karyawan yang memiliki kompetensi dan pemahaman yang tepat terkait keselamatan kerja.
Competency Management Software LinovHR untuk menerapkan job safety analysis, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi risiko kecelakaan yang dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan karyawan serta kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Daftarkan demonya secara gratis, lalu rasakan betapa bermanfaatnya LinovHR bagi perusahaan Anda!