Perusahaan selalu berusaha keras untuk mengatasi turnover karyawan yang merupakan aset perusahaan. Meningkatkan job involvement menjadi salah satu upaya yang dilakukan.
Job involvement yang tinggi akan mengarah pada komitmen yang tinggi terhadap organisasi serta keterikatan emosional pada perusahaan.
Banyak yang menyangka hal ini sama dengan job satisfaction, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Di dalam artikel LinovHR ini, mari kita pahami lebih dalam mengenai perbedaan keduanya!
Apa Itu Job Involvement
Job involvement atau juga disebut partisipasi kerja adalah sejauh mana karyawan mengenali pekerjaan mereka, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan merasa dihargai.
Ketika karyawan memahami potensi dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan organisasi untuk berkembang, sukses, terjamin, diakui, berkontribusi pada tim dan tujuan organisasi, mereka cenderung lebih terlibat secara psikologis dan emosional dengan pekerjaan dan misi perusahaan.
Karyawan dengan partisipasi kerja yang tinggi akan peduli terhadap pekerjaan mereka, mengidentifikasi diri mereka, dan memiliki sikap yang lebih positif, yang berdampak pada kinerja, keterlibatan, dan efektivitas mereka.
Hal ini kemudian akan mengarah pada tingkat absenteeism dan turnover yang lebih rendah dan berkontribusi pada moral dan produktivitas organisasi.
Dengan kata lain, job involvement memainkan peran penting dalam kepuasan, kinerja, dan komitmen karyawan terhadap organisasi.
Contoh Job Involvement
Departemen HR menyadari bahwa mereka menerima pertanyaan yang sama sehubung dengan kebijakan perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan tidak memiliki pemahaman yang jelas mengenai kebijakan-kebijakan tersebut.
Akhirnya HRD mengambil inisiatif untuk menyelidiki dengan mengadakan FGD yang berfokus untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalahnya.
Kelompok FGD mengungkapkan bahwa karyawan tidak tahu ke mana harus mengakses informasi dan memiliki pemahaman terbatas mengenai kebijakan.
Dengan informasi baru ini, HRD membuat video pelatihan online yang dapat diakses oleh karyawan melalui internet, yang menjelaskan kebijakan tersebut. Selain itu, HRD juga memasukkan informasi tersebut dalam proses onboarding karyawan baru.
Baca Juga: Apa Itu Job Engagement dalam Manajemen HR
Hasil dari Job Involvement
Job involvement tinggi akan mengarahkan pada banyak hasil positif dan peningkatan pada:
- Prestasi kerja
- Partisipasi
- Produktivitas
- Efektivitas
- Sikap
- Komitmen organisasi
- Semangat tim
Hal ini juga dapat membantu menurunkan tingkat ketidakhadiran dan pergantian karyawan. Selain itu juga memungkinkan organisasi menjadi lebih stabil dan mencegah skill gap dan keterampilan yang kritis.
Perbedaan Job Involvement, Job Satisfaction, Job Crafting
Telah banyak penelitian yang menunjukkan korelasi langsung antara job involvement dan job satisfaction. Bila tingkat job involvement tinggi maka akan mengarah pada keterikatan yang lebih besar pada pekerjaan dan organisasi.
Perbedaan utamanya adalah bahwa job satisfaction mengukur seberapa puas seorang karyawan dengan pekerjaan mereka dan komponen-komponen individu di dalamnya.
Sedangkan job crafting mengacu pada membentuk dan mengubah pekerjaan karyawan di sekitar area minat atau nilai tertentu.
Sebaliknya, job involvement mengukur seberapa besar karyawan secara aktif berpartisipasi dalam pekerjaan mereka dan berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
Efek Job Involvement
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi job involvement yaitu kepribadian karyawan, karakteristik pekerjaan, dan perilaku manajer atau supervisor.
- Motivasi: Orang-orang yang termotivasi secara intrinsik dan percaya pada nilai kerja keras atau memiliki tingkat harga diri yang tinggi cenderung lebih terlibat dalam pekerjaan mereka (Brown, 1996).
- Karakteristik Pekerjaan: Jika suatu pekerjaan melibatkan tingkat otonomi, kompleksitas, dukungan, dan umpan balik, penggunaan berbagai keterampilan dan memiliki hasil yang terlihat jelas, maka job involvement maka akan lebih tinggi (Humphrey, Nahrgang, & Morgeson, 2007).
- Perilaku Manajer: Ketika seorang manajer mengizinkan karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan bersikap hangat, ramah, dan benar-benar peduli dengan kesejahteraan karyawan, keterlibatan kerja cenderung lebih tinggi (Brown, 1996).
Tingkatkan Partisipasi Karyawan Melalui ESS LinovHR
Job involvement yang tinggi menjadi salah satu hal penting yang harus dibangun oleh HR. Tingginya partisipasi kerja yang dimiliki karyawan akan berdampak langsung kepada pencapaian perusahaan.
Salah satu cara meningkatkan partisipasi kerja adalah dengan secara aktif melibatkan karyawan dalam berbagai hal dalam manajemen human resource yang saat ini bisa dilakukan lebih mudah dengan Aplikasi ESS LinovHR.
Aplikasi ESS LinovHR dilengkapi dengan berbagai fitur yang memfasilitasi karyawan untuk secara aktif terlibat dengan berbagai aktivitas HRM. Mulai dari mengelola data personal, melakukan absensi, melaporkan goals & KPI, memberikan review kinerja, sampai dengan mengikuti pelatihan.
Dengan aplikasi ESS karyawan diberikan keleluasaan untuk terlibat dan mengerti peran mereka lebih dalam. Dari sini karyawan pun akan merasakan mendapatkan transparansi dan merasa perusahaan mendengarkan mereka.
Ingin tingkatkan partisipasi karyawan? Ayo ajukan demo gratis ESS LinovHR sekarang, dapatkan penawaran menarik!