Suatu pekerjaan tidak selalu harus itu-itu saja selama beberapa periode. Ketika HRD mendeteksi ada karyawan yang kinerjanya cenderung stagnan karena pekerjaan yang itu-itu saja, memberlakukan job enlargement bisa diberikan untuk mengatasi stagnasi kinerja.
Namun, strategi ini tidak bisa dilakukan terburu-buru agar tidak menambah beban kerja karyawan.
Perlu analisa mendalam apakah HRD dan manajer perlu menambahkan pekerjaan kepada karyawan atau tidak. Â
Pengertian Job Enlargement
Job enlargement adalah suatu metode dimana perusahaan akan menambah pekerjaan yang diterima karyawan. Jenis pekerjaan yang diterima karyawan tersebut masih dalam satu ruang lingkup pekerjaannya saat ini atau bersifat horizontal.
Intinya menambah kuantitas pekerjaan, bukan kualitasnya.
Diharapkan dengan menambah pekerjaan untuk suatu posisi, karyawan dapat lebih aktif dan mampu menambah produktivitas.Â
Contoh Job Enlargement
Contoh job enlargement bisa dilihat dari banyak hal di sekitar. Misalkan, seorang perawat dalam mengerjakan beberapa tugas yaitu mengecek infus dan mengambil sampel darah.
Setelah diterapkan job enlargement, perawat menerima pekerjaan tambahan yaitu mengantar makanan kepada pasien dan memberikan sosialisasi kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien.
Jadi, yang awalnya si perawat hanya mengerjakan dua tugas dalam sehari, kini perawat bisa mengerjakan 4 tugas dalam sehari.Â
Perbedaan job enlargement dan job enrichment
Sekilas job enlargement hampir sama dengan job enrichment, yaitu sama-sama menambah pekerjaan pada suatu posisi. Hal ini tidak salah tetapi keduanya sangat berbeda.
Job enrichment bersifat vertikal, dimana penambahan tugas dan wewenang merupakan pekerjaan untuk posisi di atas karyawan (Manajerial) sedangkan job enlargement bersifat horizonal yaitu posisi karyawan dengan jabatan yang sama.Â
Baca Juga: Kenali Job Enrichment untuk Menambah Motivasi Karyawan
Kelebihan Job Enlargement
Tujuan utama dari job enlargement adalah meningkatkan kualitas kerja karyawan sehingga karyawan tidak monoton mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja.
Berikut kelebihan dari job enlargement:
-
Menciptakan Jangkauan Pekerjaan yang Lebih Luas
Perluasan pekerjaan membuat pekerjaan lebih bervariasi dari pekerjaan sebelumnya.Â
-
Mengurangi Pekerjaan yang Monoton
Karyawan yang mendapatkan pekerjaan monoton bisa merasa bosan dan mengurangi tingkat produktivitas. Jadi, ketika pekerjaan bertambah, karyawan bisa lebih merasa termotivasi untuk bekerja lebih giat
-
Menambah Keterampilan Karyawan
Penambahan tugas membuat keterampilan karyawan ikut terangsang. Hal ini sangat berguna untuk membantu membuka jenjang karir.Â
Kekurangan Job Enlargement
Walau bertujuan utama untuk menambah produktivitas karyawan, penambahan pekerjaan justru bisa memperburuk kinerja karyawan jika dilakukan dengan cara yang tak tepat.
Ada beberapa kekurangan dari job enlargement, yaitu:Â
1. Berpotensi Menurunkan Efisiensi
Menambah pekerjaan menyebabkan spesialisasi semakin berkurang. Sehingga akan berdampak kepada efisiensi kinerja karyawan.
2. Kualitas produk akan menurun
Ketika spesialisasi dan efisiensi kinerja karyawan menurun, kualitas produk bisa ikut menurun. Penurunan ini akan berdampak pada kepuasan pelanggan terhadap produk perusahaan.Â
3. Karyawan mengalami burnout.
Peningkatan beban kerja ke suatu peran yang tidak realistis akan membebani karyawan. Jika dibiarkan, karyawan berpotensi mengalami stres dan burnout.
Baca Juga:Â HRD Wajib Paham! 5 Contoh Masalah Kinerja KaryawanÂ
Mengelola Pekerjaan Karyawan dengan LinovHR
HRD dan manajer tidak bisa menambah pekerjaan karyawan semena-mena. Bisa-bisa, karyawan justru semakin menurun produktivitasnya akibat penambahan tugas yang tidak realistis.
Untuk itulah diperlukan analisis beban kerja dan penilaian kinerja guna memahami bagaimana perkembangan kinerja karyawan dalam perusahaan. Selanjutnya, baru HRD bisa menentukan apakah perlu menambah pekerjaan kepada karyawan atau tidak.Â
Software HRD dari LinovHR dapat membantu perusahaan untuk mengelola karyawan dengan cara yang sistematis.Â
Mulai dari penilaian kinerja, HRD bisa memanfaatkan fitur Performance Review untuk menilai kinerja karyawan dan Goals and KPIs untuk memantau sejauh mana kinerja karyawan dan tim terhadap tujuan perusahaan. Dengan menganalisis informasi dari kedua fitur tersebut, HRD dapat mempelajari kondisi dan kinerja karyawan.Â
Barulah selanjutnya HRD bisa menentukan akan menambah tugas dan pekerjaan atau tidak. HRD dapat menggunakan fitur job profile dari Software HRD LinovHR yang akan membantu menambahkan deskripsi dan spesifikasi tugas dari suatu pekerjaan atas posisi atau peranan karyawan di perusahaan.
Sementara bila HRD Ingin mengelompokkan pekerjaan, fitur job setting dalam Software HRD bisa digunakan. Pengelompokkan bisa dilakukan berdasarkan job family, job role, dan job title.Â
Semua pengelolaan karyawan dapat dilakukan lebih sistematis dan terpusat berkat Software HRD dari LinovHR. sehingga memudahkan HRD dalam mengelola dan menyimpan informasi mengenai kinerja karyawan.
Selain itu, informasi mengenai karyawan yang disimpan dijamin kerahasiaannya dalam cloud based server. Demikianlah ulasan mengenai job enlargement. Semoga dapat bermanfaat!Â