Tips HR: Kenali Jenis-Jenis Seleksi Kerja Karyawan!

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Isi Artikel

Seleksi kerja karyawan adalah upaya perusahaan dalam melakukan pemilihan calon pegawai baru guna memperoleh kandidat terbaik dan sesuai untuk mengisi suatu peran dan posisi kerja dalam organisasi. Di dunia HRD pun terdapat jenis-jenis seleksi kerja yang beragam. 

Setiap perusahaan punya proses metode seleksi karyawan masing-masing. Hal tersebut bergantung dalam beberapa aspek. Mulai dari anggaran rekrutmen, posisi kebutuhan, sumber daya manusia yang tersedia, dan sebagainya.  

Berikut LinovHR sajikan jenis jenis seleksi kerja karyawan yang dapat Anda terapkan di perusahaan Anda. Mari apa saja jenis seleksi kerja yang dimaksud!

1. Uji Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan indikator utama dalam melakukan rekrutmen karyawan baru. Dari sini, perusahaan dapat memilah mana kandidat kerja dengan pola pikir yang baik dan tidak.

Untuk menguji kemampuan kognitif para calon pegawai baru, perusahaan dapat menggunakan beragam tes psikologi seperti tes wpt, logika aritmatika, dan tes iq. Hal tersebut dapat berupa penyesuaian deret angka, analisis objek abstrak, pemecahan masalah, ketangkasan dalam adaptasi dan lain-lain.

hris

2. Mengidentifikasi Learning Agility

Learning agility dapat dikenal dengan istilah kemampuan adaptasi. Semakin baik mereka beradaptasi, maka kian cepat pula dalam mengatasi segala situasi baru yang terjadi.

Untuk mengidentifikasi learning agility seorang calon pegawai, perekrut dapat meminta kandidat untuk menjelaskan cara mereka dalam beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. 

Seperti diketahui, alur kerja organisasi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Jadi, jika kandidat mampu beradaptasi dengan segala perubahan, maka akan mudah untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Baca Juga: Pentingnya Learning Agility agar tetap Relevan

3. Individual Judgement Test

Metode Individual Judgement Test merupakan upaya perekrut dalam mengenali kemampuan kandidat karyawan dalam mengambil tindakan. Dengan begitu, organisasi bakal mengenali langkah-langkah antisipatif para pelamar kerja ketika dihadapkan oleh masalah.

Nantinya, HRD akan menyediakan suatu lembar tes dengan sejumlah masalah yang kerap ditemui di lingkungan kerja. Lalu, calon karyawan baru akan diminta untuk menyelesaikan rangkaian berbagai masalah tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Melalui jenis seleksi ini, perusahaan akan mengetahui tingkat ketangkasan para kandidat karyawan dalam menyelesaikan masalah. Jadi, jika kandidat telah diterima oleh perusahaan, mampu mengidentifikasi beragam kesulitan yang mereka temui ketika bekerja.

4. Ukur Tingkat Integritas Kandidat Karyawan

Setiap perusahaan tentu ingin memiliki karyawan yang berintegritas, jujur, dan bertanggung jawab atas segala kewajibannya. Maka dari itu, sebagai HRD Anda perlu melaksanakan tes ujian integritas saat melakukan rekrutmen karyawan.

Melalui tes tersebut, Anda akan memperoleh banyak wawasan atas kepribadian kandidat yang hendak direkrut. Hal tersebut berupa tingkat kejujuran, ketergantungan, etos kerja, dan soft skill pendukung lainnya.

Baca Juga: Fungsi HR Online dalam Perusahaan

5. Uji Pengetahuan Kandidat Soal Posisi Kerja yang Dilamar

Setiap posisi kerja memiliki rincian job desc masing-masing. Namun, agar job desc dapat terlaksana dengan maksimal perlu adanya pengetahuan mendalam. Contohnya, seperti posisi kerja desainer grafis, maka membutuhkan pengetahuan dalam mengoperasikan software desain, seperti Photoshop, Illustrator, dan sebagainya.

Melalui hal ini, perusahaan dapat merekrut karyawan baru dengan kemampuan yang dibutuhkan sesuai perannya. Dengan demikian, perusahaan dapat langsung merasakan dampak berupa naiknya produktivitas kerja.

6. Job Simulation 

Untuk mengetahui kompetensi calon karyawan terbaru dalam melakukan pekerjaan, dapat diketahui melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan melakukan job simulation. Dalam sesi ini, perekrut bakal meminta pelamar kerja untuk menjalankan sejumlah pekerjaan.

Apabila kandidat mampu bekerja dengan baik dalam sesi tersebut, perekrut dapat merekrutnya untuk mengisi kekosongan posisi di perusahaan. Alhasil, alur kerja di dalam organisasi bisa membaik dan produktivitas mampu meningkat.

Namun, bila kandidat tidak mampu bekerja dengan optimal, maka ada baiknya untuk mencari calon karyawan baru yang lebih layak kompetensinya. Dengan begitu, perusahaan Anda tidak akan merekrut orang yang salah.

7. Tes Kemampuan Fisik Kandidat

Beberapa pekerjaan menuntut kebugaran para pegawai. Misalnya, seperti petugas konstruksi, pewarta, atlet, dan lain-lain. Atas hal tersebut, perusahaan perlu memastikan para kandidat harus memiliki fisik yang kuat agar dapat bekerja sehari-hari.

Salah satu jenis metode seleksi kerja karyawan adalah dengan menggunakan tes kemampuan fisik. Dengan begitu, adanya kejadian yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

8. Lakukan Wawancara Secara Terstruktur dan Terukur

Ketika melaksanakan wawancara, kerap kali HRD melayangkan pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda pada kandidat. Hal tersebut tentu tidaklah adil. Maka dari itu, sebagai HRD Anda perlu membuat susunan pertanyaan sebaik mungkin.

Untuk melakukannya, perekrut dapat membuat daftar wawancara secara runtut dan terstruktur. Setiap pertanyaan yang akan diajukan kepada karyawan saling berkesinambungan. HRD akan membetimbangkan dan menganalisis tiap jawaban karyawan tersebut.

9. Cek Kompetensi Kandidat Melalui Kontak Referensi

Saat hendak merekrut tenaga berpengalaman Anda dapat melakukan cek kompetensi dan kinerja kandidat karyawan melalui kontak referensi. Kontak referensi ini umumnya diisi oleh atasan karyawan tempat bekerja sebelumnya. 

Jadi, dengan menggunakan metode seleksi karyawan ini perusahaan Anda benar-benar akan memperoleh kandidat dengan kompetensi terbaik. Dengan demikian, perusahaan dapat terhindar dari kandidat kurang baik yang merugikan di kemudian hari.

Baca juga: Cara Mengecek Latar Belakang Karyawan Saat Rekrutmen 

10. Memilih Kandidat dengan Isi Resume Terbaik

Ketika sedang menjalani proses pemilahan resume (tahap screening), ada baiknya untuk memilih kandidat dengan isi yang mengandung kompetensi dan pengalaman terbaik. Melalui hal demikian, Anda akan lebih menghemat waktu proses rekrutmen. Tak hanya itu, perusahaan pun memperoleh kandidat dengan talenta terbaik.

11.Meninjau Portofolio Kandidat

Beberapa lowongan pekerjaan meminta pelamar untuk menyertakan portofolio kerja yang pernah dilakukan. Melalui metode seleksi ini, Anda sebagai HRD akan mengetahui secara langsung hasil kerja para kandidat pelamar. Lalu, Anda sesuaikan kemampuan kerja tersebut dengan kebutuhan perusahaan.

Dapatkan Karyawan Baru Bertalenta Terbaik dengan Menggunakan Modul Recruitment dari LinovHR

Merekrut karyawan tidaklah mudah, Anda perlu melewati berbagai tahapan yang kompleks. Selain itu, perusahaan Anda perlu membutuhkan karyawan dengan talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.

Hrd  dapat menggunakan Modul Recruitment dari LinovHR guna mengatasi masalah-masalah tersebut. Anda pun tak perlu khawatir dengan keamanan data para kandidat perusahaan. Hal tersebut karena LinovHR didukung oleh sistem cloud based server yang aman.

Tertarik untuk menikmati segala kemudahan dalam rekrutmen karyawan? Hubungi tim kami segera untuk mengajukan demo Software HRD LinovHR!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru