Perawat merupakan profesi yang bergerak di bidang jasa dan dan memiliki jam kerja yang berlainan dengan pekerjaan lain. Oleh karena jam kerja perawat berbeda, maka jadwal kerja mereka diatur dalam suatu ketentuan.
Tentu ketentuan ini akan berpengaruh pada proses pengaturan jadwal kerja mereka.
Bagaimana ketentuan jam kerja perawat itu? Bagaimana pula cara mengatur shift kerja perawat? Simak informasi tentang penyusunan jam kerja perawat berikut ini.
Ketentuan Jam Kerja Perawat Menurut Depnaker
Bagi perawat, jam kerja merupakan hal krusial karena sebagai profesi yang menawarkan jasa, tenaganya seringkali dibutuhkan.
Ketentuan jam kerja perawat menurut Depnaker mengacu kepada UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. UU menggantikan UU No 12 Tahun 1948 Pasal 10. Dalam UU ini diatur jam kerja perawat dalam shift dan kumulatif.
Pasal 79 Ayat 2 Huruf (a) UU No. 13 Tahun 2003 mengatur bahwa perusahaan atau lembaga, di mana perawat bekerja, perlu membagi 3 shift setiap harinya sehingga maksimum jam kerja perawat dalam setiap shift-nya adalah 8 jam per hari.
Di samping itu, Pasal 77 Ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003 mengatur jam kerja kumulatif pekerja, yaitu pekerjaan tidak boleh berlangsung lebih dari 40 jam/minggu. Jika melebihi jam kerja yang telah diatur, maka waktu tersebut dihitung sebagai lembur.
Baca Juga: Metode Penilaian Kinerja IGD dan Contoh Formnya
Cara Membuat Jadwal Kerja Shift Perawat
Setelah mengetahui jam kerja yang diperbolehkan oleh aturan Depnaker, penting bagi perusahaan atau lembaga tempat perawat bekerja untuk membuat jadwal shift perawat agar perawat tidak bekerja lebih dari 40 jam per minggu.
Umumnya, shift rumah sakit terbagi ke dalam 3 shift kerja. Pembagiannya tergantung dari jumlah tenaga kerja yang dimiliki, kebutuhan minimum pekerja untuk tiap shift dan jenis keterampilan yang dibutuhkan.
Berikut adalah cara-cara yang bisa diikuti untuk membuat jadwal kerja shift perawat.
1. Ketahui Jam Sibuk Rumah Sakit
Untuk mengetahui jam sibuk RS, cobalah perhatikan kondisi kerja sehari-hari. Contohnya, perawat akan banyak melaksanakan aktivitas fisik untuk melayani pasien di siang hari. Di sisi lain, perawat harus fokus mengawasi pasien dan siaga jika ada keadaan darurat di malam hari.
2. Mengatur Jadwal dengan Seimbang
Konsep kerja shift merupakan waktu kerja yang bergiliran dan menggunakan sistem rotasi. Oleh karena itu, pengaturan jadwal shift pagi dan malam harus seimbang. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Jangan mengatur jam kerja perawat dengan jadwal pagi atau malam secara terus menerus.
- Perawat yang mendapat shift malam, sebaiknya tidak diberikan jadwal shift pagi pada keesokan harinya.
3. Mengatur Jadwal Berdasarkan Keterampilan Karyawan
Setiap karyawan mempunyai tingkat keterampilan yang berbeda-beda. Mereka dapat dikelompokkan menjadi grup yang menerima beban kerja sesuai dengan kemampuan mereka. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa tingkat efektivitas kerja karyawan dapat mempengaruhi kepuasan pelayanan RS.
4. Buat Jadwal Cadangan
Jadwal cadangan digunakan jika terjadi ketidakhadiran yang mendadak. Dengan membuat daftar karyawan pengganti, jadwal cadangan dapat dibuat. Selain itu, Anda perlu menyesuaikan karyawan pengganti dengan kesediaan karyawan.
Baca juga: Cara Mengelola Sistem Kerja Shift di Rumah Sakit
LinovHR Mudahkan Pegawai Mengetahui Informasi Jam Kerja
Jam kerja karyawan rumah sakit diketahui sangat kompleks. Jika perusahaan biasa bisa lebih fleksibel dalam mengatur jam kerja dan jadwal shift sesuai dengan kebutuhan.
Tidak begitu dengan pembagian jam kerja karyawan rumah sakit. Pembagiannya harus mempertimbangkan kebutuhan pasien, ketersediaan tenaga ahli, dan beberapa hal lainnya. Karena semua ini menyangkut dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Tapi juga tidak membuat perawat kelelahan atau bekerja berlebihan.
Untuk itulah sebagai HR harus benar-benar jeli dan cermat dalam mengatur jam kerja dan pergantian setiap shift karyawan. Melakukan ini dengan cara manual tentu akan sangat merepotkan baik bagi HR maupun perawat itu sendiri.
Beruntungnya sekarang untuk mengetahui data kehadiran dan jadwal kerja bisa dilakukan lebih mudah dengan software HRIS dari LinovHR yang dilengkapi dengan sistem ESS atau aplikasi absensi karyawan. Dengan aplikasi ini, HR bisa mengatur secara rinci jadwal kerja setiap perawat.
Mulai dari jam kerja. catatan kehadiran, posisi dan tugas. Sehingga perencanaan jadwal kerja dan shift perawat dapat dilakukan dengan tepat. Tidak hanya memudahkan HR, aplikasi ini juga akan memudahkan perawat dalam mengakses jadwal kerja dan shift.
Tidak hanya data mengenai jam kerja atau catatan kehadiran, data diri perawat, sisa cuti, sampai data payroll juga tersedia dan bisa diakses dengan mudah kapanpun.
Dengan bantuan modul ini pekerjaan HR dalam merancang jadwal kerja dan proses payroll bisa lebih mudah. Sehingga bisa lebih produktif dan efisien dengan menggunakan LinovHR!
Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut dan jangan lewatkan promo spesialnya!