Terkadang, demi meningkatkan profit atau hasil produksi, perusahaan memberlakukan jam kerja 12 jam sehari kepada karyawannya. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan mengingat di Indonesia telah ada aturan baku yang mengatur jam kerja reguler bagi para pekerja.
Lantas, bagaimana sebenarnya aturan jam kerja 12 jam dalam sehari dan apa efeknya? Mari temukan jawabannya dalam artikel LinovHR berikut ini!
Bagaimana Aturan Jam Kerja 12 Jam di Indonesia
Aturan jam kerja karyawan di Indonesia tertuang dalam UU Ketenagakerjaan tahun 2003, yang kemudian diperbarui dalam UU Ciptakerja. Berdasarkan peraturan perundang-undang tersebut, skema jam kerja di Indonesia di bagi menjadi dua, yaitu:
- Aturan 7 jam kerja dalam sehari berlaku untuk 6 hari kerja dalam satu minggu dengan ketentuan libur satu hari. Total jam kerja karyawan dalam seminggu 40 jam.
- Aturan 8 jam kerja dalam sehari berlaku untuk 5 hari kerja dalam seminggu dengan ketentuan libur dua hari. Total jam kerja dalam seminggu 40 jam.
Ketentuan jam kerja ini di luar dari lembur, di mana lembur diatur maksimal adalah 4 jam dalam sehari dan 18 jam dalam satu minggu.
Lalu bagaimana dengan jam kerja 12 jam apakah normal? Jika perusahaan atau tempat kerja memberlakukan jam kerja 12 jam sehari tentu hal ini melanggar peraturan jam kerja normal yang telah ditetapkan.
Walau sebenarnya terdapat pengecualian untuk beberapa industri, seperti industri perikanan yang memiliki skema 3 minggu berturut-turut dan 4 minggu berturut-turut dengan jam kerja maksimal 12 jam. Peraturan terkait jam kerja ini diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-11/Men/VII/2010.
Baca Juga: Seperti Apa Pembagian Shift Kerja di Indonesia
Apakah Jam Kerja 12 Jam Normal, Apa Efeknya?
Jam kerja 12 jam sehari tentu saja bukan hal yang normal. Sistem jam kerja seperti ini sempat ramai menjadi perbincangan setelah banyak diterapkan di China yang dikenal dengan sistem kerja 996.
Namun, daripada mendukung produktivitas seperti yang diharapkan, penerapannya justru mendatangkan banyak efek negatif bagi kesehatan karyawan. Berikut ini beberapa efek negatif dari sistem jam kerja 12 jam sehari:
1. Menjadi Kurang Fokus
Karyawan yang dipaksa bekerja 12 jam dalam sehari rentan sekali kehilangan fokus efek dari kelelahan.
Maka dari itu, penting sekali bagi perusahaan termasuk HR untuk mengatur jam kerja karyawan 8 jam dalam sehari sehingga fokus karyawan bisa terjaga.
2. Menurunnya Produktivitas
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bekerja 12 jam justru menurunkan produktivitas karyawan. Hal ini terjadi karena karyawan akan kelelahan dan mengalami overwhelmed.
Banyak juga para ahli yang mengatakan bahwa kapasitas bekerja berlebihan tidak akan meningkatkan produktivitas seseorang.
3. Berisiko terhadap Kesehatan Mental
Bekerja terlalu lama bisa membuat Anda mengalami burnout. Bahkan bukan hanya burnout, efek bekerja terlalu lama juga bisa memunculkan masalah kesehatan mental yang lainnya, seperti depresi, stres, sampai keinginan untuk bunuh diri.
4. Tidur Kurang Berkualitas
Ketika seseorang bekerja 12 jam dalam sehari, mereka menjadi kehilangan waktu untuk mereka istirahat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa manusia membutuhkan tidur selama 8 jam dalam sehari.
Akhirnya, Anda pun mendapatkan tidur yang kurang berkualitas, akibat jangka panjangnya tentu saja akan memengaruhi kesehatan.
5. Performa Kerja Menurun
Tidak hanya turunnya fokus, efek kerja 12 jam juga akan memengaruhi performa Anda dalam mengerjakan tugas. Hal ini sudah dibuktikan melalui survei yang dilakukan oleh versity of California, Berkeley terhadap 5.000 pekerja.
Dalam survei tersebut, diketahui bahwa bekerja antara 30-50 jam selama seminggu akan menurunkan performa para pekerja.
6. Risiko Kesehatan
Tubuh yang terus diforsir untuk bekerja selama 12 jam setiap hari akan mengalami risiko kesehatan. Padahal tubuh membutuhkan istirahat untuk mengisi kembali energi.
Jika terus menerus bekerja dalam tempo yang lama, maka bisa meningkatkan risiko kesehatan.
7. Tidak Adanya Work Life Balance
Bekerja 12 jam artinya Anda lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja daripada untuk menjalani kehidupan pribadi. Akibatnya Anda kehilangan work life balance karena terus diisi dengan bekerja.
Padahal keseimbangan antara hidup dan bekerja penting untuk mencegah burnout dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: Hukum Tidur Saat Jam Kerja dan Cara Menyikapinya
Kelola Jam Kerja Karyawan Lebih Efektif dengan Software Absensi LinovHR
Memerhatikan pembagian jam kerja karyawan menjadi hal yang penting untuk memastikan operasional bisnis berjalan lancar. Serta memastikan bahwa work life balance karyawan tetap terjaga.
Di sinilah peran HR dalam mengatur shift karyawan dengan terorganisir amat penting. Beruntung sekarang ada Software Absensi LinovHR yang membantu HR dalam menyusun perencanaan shift sampai lembur.
Bahkan dengan Software Absensi LinovHR, HR bisa menyusun shift yang berbeda-beda untuk tiap-tiap karyawan, sehingga akan amat memudahkan bila ada keperluan khusus.
Semua shift kerja yang telah disusun pun bisa dilihat lebih interaktif dalam bentuk kalender. Fitur ini pun akan membantu karyawan dalam membaca jadwal kerja mereka.
Sudah saatnya, buat pengelolaan kehadiran lebih sederhana dengan memanfaatkan Software Absensi LinovHR. Ayo, ajukan demo gratis sekarang juga, ada penawaran menarik untuk Anda!