Kerja Pakai Jalur Orang Dalam? Begini HR Harus Menyikapinya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

jalur orang dalam
Isi Artikel

Sebagai HR, Anda tentu tidak asing dengan istilah jalur orang dalam. Meski terkesan tabu, hal ini sebenarnya sering terjadi dalam perusahaan.

Ketika ada kandidat melamar kerja pakai orang dalam, Anda tentu kebingungan. Apa yang harus Anda lakukan dalam menghadapi karyawan hasil orang dalam? Jika Anda tidak ingin bingung lagi, Anda bisa membaca artikel  ini. 

LinovHR akan memberitahu Anda cara menyikapi kandidat hasil orang dalam. 

 

Praktik Rekrutmen Kerja Pakai Orang Dalam

Jalur orang dalam pada rekrutmen karyawan baru sering disebut dengan nepotisme. Nepotisme adalah perilaku yang memperlihatkan kesukaan kepada kerabat dekat dan kecenderungan untuk mengutamakan mereka dalam jabatan.

Namun, sejatinya tidaklah semua orang yang masuk melalui orang dalam bermakna negatif. Ada pula orang dalam yang sifatnya legal dan didukung oleh perusahaan, yaitu referensi.

Seperti apa bentuk nepotisme dan referensi dalam rekrutmen kerja? Inilah penjelasannya untuk Anda.

 

1. Nepotisme

Nepotisme dalam rekrutmen ditandai dengan adanya paksaan untuk menerima kandidat yang telah dikenal karyawan dalam perusahaan tanpa memerhatikan kualifikasi kandidat tersebut. Biasanya, orang dalam berupa karyawan dengan jabatan berpengaruh yang sering menjadi pengambil keputusan.

Dalam proses rekrutmen, orang dalam dengan bentuk nepotisme tidak melibatkan HR. Tanpa memerhatikan SOP rekrutmen, kandidat yang dibawa oleh orang dalam telah diterima sebagai karyawan baru. HR hanya perlu mengurus berkas administrasi karyawan baru tersebut.

Namun, ada pula nepotisme yang masih melibatkan proses rekrutmen. Biasanya, kandidat bawaan orang dalam akan menyebut nama orang dalam saat wawancara dengan HR. Wawancara ini pun sering kali tak dinilai, karena hanya sebagai formalitas belaka.

 

2. Referensi

Jalur referensi merupakan jalur orang dalam yang legal. Referensi ini dilakukan dengan pencarian karyawan baru berdasarkan rekomendasi karyawan yang telah bekerja di perusahaan. Biasanya, program ini disebut dengan program referral.

Program referral biasanya didukung oleh perusahaan. Bahkan, beberapa perusahaan memberi reward bagi karyawan yang dapat merekomendasikan kandidat sampai ia diterima.

 

Baca Juga: Pentingnya Referensi Kerja

 

Untung Rugi Melamar Kerja Pakai Orang Dalam

untung rugi kerja pakai orang dalam
untung rugi kerja pakai orang dalam

 

Melamar kerja pakai orang dalam memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagai berikut:

 

Keuntungan

Meski sering dianggap negatif, merekrut karyawan baru berdasarkan orang dalam juga memiliki keuntungan. Keuntungan tersebut di antaranya:

 

  • Merekrut lebih cepat

Merekrut kandidat lewat orang dalam akan lebih cepat karena tidak perlu melewati serangkaian proses rekrutmen.

 

  • Merekrut kandidat yang sesuai

Biasanya, jalur referensi memungkinkan HR untuk merekrut kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ini karena karyawan yang melakukan referral mengerti kebutuhan perusahaan dan mengenal baik kemampuan kandidat yang dibawa.

 

  • Meningkatkan produktivitas karyawan

Produktivitas karyawan bisa meningkat karena HR tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk merekrut. Selain itu, karyawan yang dibawa oleh orang dalam jalur referral juga umumnya telah memahami job description dengan baik.

 

Kerugian

Di sisi lain, kerja pakai orang dalam juga dapat menimbulkan kerugian seperti ini:

 

  • Menurunkan moral karyawan

Jika nepotisme terjadi dalam rekrutmen, karyawan akan menurunkan penilaiannya terhadap perusahaan. Kalau hal ini terjadi, karyawan bisa tidak loyal atau berdedikasi saat bekerja.

 

  • Menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat

Nepotisme dalam kantor akan menimbulkan kecemburuan pada karyawan. Apalagi, jika karyawan hasil orang dalam itu dijadikan sebagai anak emas di kantor. Akibat kecemburuan, lingkungan kerja pun jadi tidak sehat.

 

  • Menurunkan produktivitas karyawan

Jalur orang dalam bisa menaikkan produktivitas, tetapi juga bisa menurunkannya. Produktivitas karyawan bisa turun jika karyawan hasil orang dalam ternyata tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

 

  • Memunculkan masalah perusahaan

Hubungan pribadi yang dimiliki kandidat dengan karyawan biasanya tak luput dari masalah. Ketika ada masalah personal, hal itu juga bisa menjadi masalah perusahaan.

 

  • Meningkatkan angka turnover karyawan

Jika karyawan hasil orang dalam mengganggu kinerja karyawan lainnya, bisa saja karyawan lain memilih untuk mengundurkan diri. Alhasil, angka turnover pun jadi meningkat.

 

Cara HR Menyikapi Jalur Orang Dalam Saat Rekrutmen

Anda pasti sering menemui rekrutmen kerja pakai orang dalam, baik dalam bentuk nepotisme ataupun referensi. Jalur orang dalam via referral memang tidak bermasalah, namun bagaimana jika ada nepotisme dalam rekrutmen? Apa yang harus Anda lakukan sebagai HR?

Berikut ini adalah panduan untuk HR dalam menyikapi jalur orang dalam ketika rekrutmen.

 

1. Tetap Bekerja secara Profesional

Ketika ada karyawan baru hasil orang dalam, jangan langsung menuduhnya sebagai nepotisme. Bisa jadi, karyawan baru tersebut memang memiliki keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Adapun jika kandidat orang dalam yang sudah terlanjur diterima tidak memiliki keterampilan dan pengalaman, tetaplah bersikap profesional. Proses penerimaan karyawan tersebut sesuai dengan SOP yang berlaku. 

Anda harus tetap menjalankan aturan dan prosedur rekrutmen serta melakukan pengecekan dokumen karyawan baru.

 

2. Memberi Tahu Rekan Kerja atau Atasan

Bukan hanya Anda sebagai HR yang perlu tahu tentang adanya nepotisme dalam rekrutmen, rekan kerja dan atasan lain juga perlu mengetahuinya. 

Sehingga, ketika terjadi masalah dengan nepotisme tersebut, Anda akan menerima dukungan dan bantuan dari mereka.

 

3. Memperlakukan Karyawan dengan sama

Kandidat orang dalam tidak bisa diperlakukan berbeda. Ia harus diperlakukan dengan sama seperti karyawan lainnya. Anda harus memastikan setiap karyawan menerima perlakuan adil dan diberi penghargaan sesuai kinerjanya.

 

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui HR to Employee Ratio

 

Kesimpulan

Merekrut pegawai lewat jalur orang dalam sering dikatakan sebagai nepotisme. Namun nyatanya perusahaan juga dapat merekrut jalur orang dalam dengan referensi. Melamar kerja jalur orang dalam juga tidak selalu negatif, ada juga sisi positif seperti mempersingkat proses pencarian kandidat.

Memang kita tidak bisa pungkiri, melakukan proses rekrutmen bukanlah hal yang sederhana. Perusahaan harus benar-benar mengetahui apa kebutuhan perusahaan, seperti apa perkembangan tenaga kerja di luar sana, sampai perencanaan tahap rekrutmen.

 

software hris

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyederhanakan proses rekrutmen adalah dengan menggunakan Software Rekrutmen LinovHR yang memiliki banyak fitur untuk menunjang proses rekrutmen.

Software Rekrutmen memungkinkan Anda untuk mengelola proses rekrutmen karyawan baru. Sehingga ketika ada orang dalam yang merekomendasikan kandidat, Anda bisa memasukkan data kandidat tersebut ke dalam database menggunakan fitur Candidate.

Selain itu, Anda juga dapat mengecek kelengkapan dokumen dan mengelola proses rekrutmen lewat fitur Stage.

Dengan berbagai kemudahan tersebut, para HR tentu akan dimudahkan dalam melakukan rekrutmen, baik itu kandidat yang direferensikan maupun kandidat biasa.

Semoga bermanfaat!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru