Inventory Turnover: Rumus, Pengertian, Cara untuk Meningkatkannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

kinerja
Isi Artikel

Perusahaan dagang terkadang mengalami beberapa hambatan dalam bisnis, yaitu penjualan yang tak sesuai dengan target.

Penyebabnya pun tak selalu sama dan beragam tergantung kondisi pasar. Jika terus dibiarkan, perusahaan akan merugi.

Karena itulah perusahaan dagang memperhatikan dan menganalisis perputaran persediaan barang  menggunakan inventory turnover.

 

Pengertian Inventory Turnover? 

Inventory turnover adalah parameter pengukuran persediaan barang yang terjual dalam suatu periode. Periode persediaan rata-rata biasanya dihitung dalam setahun. Perputaran barang yang cepat mengindikasikan perusahaan terjadinya penjualan yang tinggi di perusahaan.

Sebaliknya, jika perputaran barang berjalan dengan lambat berarti penjualan dalam perusahaan berjalan terhambat. Hasil dari perhitungan inventory turnover akan menunjukkan keefektifan persediaan barang dan dibandingkan dengan harga pokok penjualan atau lebih sering disebut HPP.  

Contoh perusahaan yang memiliki perputaran persediaan yang tinggi adalah industri fast fashion seperti Zara. Perusahaan retail fast fashion unggulan dunia tersebut mampu memproduksi banyak produk sekaligus kemudian menjualnya dengan cepat kepada pasar dan menggantikan produk yang ada dengan produk terbaru.

Pemasukan dari penjualan barang pun tetap lancar sementara biaya penyimpanan produk di gudang dapat ditekan. Inovasi produk akibat perputaran barang yang cepat juga menyebabkan konsumen tetap setia untuk menggunakan produk dari Zara. 

 

Baca Juga: Manfaat dan Jenis Inovasi dalam Perusahaan

 

Alasan Perusahaan Menghitung Inventory Turnover 

Penjualan adalah hal krusial dalam proses bisnis perusahaan karena menjadi sumber pemasukan utama. Jika penjualan terhambat, berarti pendapatan pun akan terhambat. Pendapatan yang rendah menyiratkan penjualan yang lemah dan kemungkinan kelebihan barang persediaan yang lebih dikenal dengan overstocking.

Hal ini juga menunjukkan indikasi masalah dengan barang yang ditawarkan untuk dijual atau akibat dari pemasaran produk yang terlalu sedikit. Untuk mengatasinya, perusahaan perlu menganalisis dan menghitung inventory turnover. 

Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin baik penjualan perusahaan. Artinya perusahaan menjual barang dengan sangat cepat dan permintaan akan produk dari pasar selalu ada.

Sebaliknya jika  semakin lama sebuah barang disimpan dalam gudang, semakin tinggi biaya penyimpanannya dan semakin sedikit konsumen yang tertarik karena produk tersebut sudah usang atau kalah dari produk kompetitor.

Jika sudah mengetahui bagaimana kondisi perputaran persediaan, perusahaan akan menentukan strategi berikutnya untuk menyelesaikan permasalahan itu. 

 

Cara Meningkatkan Inventory Turnover 

Karena barang yang terlalu disimpan dalam gudang akan mengakibatkan penurunan penjualan, maka banyak perusahaan mencari cara dan strategi agar perputaran persediaannya meningkat. Berikut beberapa cara yang dapat perusahaan lakukan untuk meningkatkan perputaran persediaan: 

 

Perkirakan Jumlah Permintaan Pasar

Kondisi pasar selalu dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebelum mengisi gudang dengan barang yang siap dijual, penting bagi perusahaan untuk memperkirakan jumlah permintaan berdasarkan trend dan kondisi pasar. Penelitian yang diperlukan untuk memperkirakan permintaan dapat bervariasi tergantung pada sumber daya yang tersedia. 

Umumnya perusahaan memperkirakan jumlah permintaan dengan menganalisis trend dalam penjualan, komunikasi dengan distributor, dan mereview ulang kinerja di periode sebelumnya. Namun, ada pula barang tertentu yang jumlah permintaannya akan meningkat tergantung musim atau perayaan tertentu.

Contohnya saja permintaan sirup di bulan Ramadhan yang akan meningkat dibandingkan dengan bulan lainnya. Perusahaan pun akan menyiapkan stok sirup lebih banyak sesuai dengan permintaan konsumen.

 

Dorong Peningkatan Permintaan

Jika perusahaan telah mengetahui bagaimana permintaan barang yang ada di pasar, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mendorong permintaan pasar. Hal ini tergantung bagaimana tipe barang dan kondisi pasar yang ada.

Bagaimana cara perusahaan memasarkan produk  dapat berpengaruh dalam mengubah pola pikir konsumen dan  mendorong untuk menggunakan produk. Perusahaan akan melakukan strategi pemasaran untuk meningkatkan permintaan.

Dalam merencanakan pemasaran, pastikan untuk selalu memperhatikan biaya. Strategi pemasaran yang ditingkatkan hanya efektif jika perusahaan berhasil menjaring laba penjualan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk strategi pemasaran.

 

Baca Juga: Cara Merancang Marketing Plan untuk Bisnis

 

Mengevaluasi dan Memperbaiki Harga

Barang yang lama terjual bisa jadi disebabkan oleh harga yang terlalu tinggi. Alih-alih mendapatkan  keuntungan, perusahaan justru merugi. Penetapan harga yang terlalu tinggi dapat berarti penurunan besar dalam penjualan.

Luangkan waktu untuk membandingkan tarif harga produk dengan harga yang ditetapkan kompetitor. Dari perbandingan yang ada, perusahaan dapat menentukan apakah harga yang ditetapkan untuk suatu produk sudah tepat atau tidak.

 

Tingkatkan Kualitas Pengelompokkan Barang

Pengelompokkan barang yang tepat dan akurat dapat mempermudah perusahaan dalam menjual barang. Sering kali pelanggan merasa kesulitan karena kategori produk yang membingungkan. Kategori dan pengelompokkan barang yang tepat membuat pelanggan lebih mudah untuk menentukan pembelian dan akhirnya memutuskan membeli barang tersebut.

 

Negosiasi Tarif Secara Teratur

Harga yang ditetapkan untuk produk didasarkan pada beberapa faktor, seperti tarif yang  didapatkan dari vendor atau distributor.  Jadikan negosiasi sebagai bagian rutin dari praktik bisnis. Ketika perusahaan membayar lebih sedikit untuk pembuatan atau penyimpanan produk, biaya inventaris pun dapat ditekan. Saat itulah perusahaan lebih fokus dalam melakukan strategi penjualan agar memaksimalkan perputaran barang.

 

Baca juga: PPIC: Pengertian, Manfaat, dan Tujuannya dalam Perusahaan

 

Rumus Inventory Turnover 

Inventory turnover berbeda-beda tergantung jenis barang yang dijual. Perusahaan bahan baku tekstil tentu saja memiliki indikator perputaran yang berbeda dengan perusahaan yang menjual produk high end fashion.

Ada 2 rumus yang biasa digunakan untuk menghitung perputaran persediaan dalam satu periode. Ada yang dibandingkan dengan HPP dan ada pula yang dibandingkan dengan penjualan. Penggunaan rumus tersebut tergantung dengan kondisi perusahaan dan data yang tersedia. Rumus hitungnya adalah: 

 

Inventory turnover =  HPP / Persediaan Rata-rata

atau

Inventory turnover  = Sales / Persediaan

 

Penjualan yang optimal akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang maksimal. Karena itulah penting bagi perusahaan untuk menganalisis dan menentukan strategi dengan tepat. Sekian pembahasan mengenai inventory turnover. Semoga dapat membantu perusahaan Anda dalam menjalankan bisnis!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru