Interaksi sosial adalah sebuah hubungan timbal balik antara seorang individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
Interaksi ini diperlukan karena sebagai makhluk sosial, tentu seorang individu akan membutuhkan individu lainnya untuk bisa bertahan hidup.
Interaksi sosial sendiri dapat kita temukan di berbagai tempat. Salah satunya adalah dalam lingkup dunia kerja.
Dengan menghadirkan interaksi di tempat kerja, karyawan dapat membentuk komunitas atau hubungan yang mampu mempererat dan mengubah kondisi lingkungan kerja.
Interaksi sosial sendiri terdiri dari beberapa bentuk. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Apa Itu Interaksi Sosial?
Interaksi sosial berasal dari kata interaksi. Kata tersebut memiliki arti sebagai sebuah tindakan yang terjadi antara dua orang atau lebih yang akan menimbulkan timbal balik.
Sementara itu, sosial berkaitan dengan kesinambungan atau kerja sama. Kata sosial sering digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain.
Melalui penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara individu maupun kelompok untuk menjalin suatu hubungan dan kerja sama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Syarat Interaksi SosialÂ
Dalam melakukan interaksi sosial, setidaknya terdapat dua syarat yang dibutuhkan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Kontak Sosial
Dalam ilmu sosiologi, suatu kontak sosial tidak hanya berkaitan pada interaksi yang terjadi secara tatap muka saja. Namun kontak sosial juga dapat berkaitan pada interaksi yang terjadi secara tidak langsung, misalnya melalui radio, telepon, hingga new media.
-
Komunikasi
Dalam melakukan interaksi, komunikasi adalah hal yang paling krusial. Karena jika tidak ada komunikasi, maka interaksi sosial tidak akan terjadi.Â
Dalam komunikasi sendiri terdapat beberapa unsur pokok. Di antaranya adalah komunikator (pengirim pesan), komunikan (penerima pesan), pesan, media, dan efek.
Baca Juga: Cara Membangun Kerjasama Tim di Perusahaan
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk interaksi terbagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk positif dan negatif. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih jauh mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial.
Interaksi Sosial Asosiatif (Positif)
Asosiatif adalah jenis interaksi yang positif dan mengarah kepada kebaikan akan kerja sama dan menciptakan sesuatu yang positif. Interaksi sosial asosiatif sendiri terbagi lagi menjadi empat jenis. Di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Kerja Sama
Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana seorang individu atau kelompok melakukan suatu pekerjaan secara sama-sama dan saling tolong menolong guna mencapai tujuan bersama.
Kerja sama terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah gotong royong, kooptasi, bargaining, joint-venture, dan koalisi.
-
Akomodasi
Akomodasi adalah suatu bentuk penyesuaian diri yang dilakukan oleh seorang individu maupun suatu kelompok yang sebelumnya saling bertentangan. Untuk mengatasi ketegangan yang terjadi di antara pihak yang bertentangan ini, maka mereka membutuhkan akomodasi.
Tujuan dilakukannya akomodasi adalah untuk mengurangi perbedaan terhadap pandangan dan pertentangan serta untuk mencegah terjadinya suatu konflik.
Akomodasi sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah koersi, konsiliasi, mediasi, toleransi, kompromi, stalemate, dan arbitrase.
-
Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan segala unsur-unsur baru untuk menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur dari kebudayaan lama. Akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan yang berbeda menjadi satu.
-
AsimilasiÂ
Asimilasi adalah percampuran dari suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas dari kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkannya dalam keseharian.
Interaksi Sosial Disosiatif (Negatif)
Disosiatif adalah interaksi yang mengarah kepada suatu konflik dan perpecahan yang terjadi antara individu maupun kelompok. Contoh dari interaksi sosial disosiatif adalah sebagai berikut:
-
Persaingan (Kompetisi)
Kompetisi adalah interaksi sosial yang terjadi dengan tujuan untuk saling melakukan persaingan baik secara individu maupun kelompok. Biasanya, kompetisi akan melibatkan kegiatan mencari suatu keuntungan pada bidang-bidang tertentu.
-
Kontravensi
Kontravensi adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menentang perkara secara tersembunyi agar tidak terjadi suatu perselisihan.
-
Konflik Sosial
Konflik sosial sebuah interaksi sosial yang terjadi karena terdapat suatu perbedaan paham dan kepentingan antarindividu maupun antarkelompok.
Baca Juga: Apakah Kompetisi di Lingkungan Kerja Adalah Hal Baik atau Buruk?
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Interaksi sosial ternyata memiliki beberapa ciri, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memiliki jumlah pelaku lebih dari satu orang atau lebih
- Terjadinya suatu komunikasi di antara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum digunakan dalam melakukan komunikasi adalah bahasa
- Terdapat tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini sendiri dapat menentukan apakah interaksi yang dilakukan akan mengarah kepada kerja sama atau mengarah kepada pertentangan
- Terdapat suatu dimensi waktu yang terdiri dari masa lalu, masa kini, dan masa depan
Baca Juga:Â Soft Skill adalah: Pengertian, Manfaat, dan Tips Mudah Meningkatkannya!
Contoh Interaksi Sosial
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, interaksi sosial dapat terjadi antara sesama seorang individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Berikut adalah contoh dari ketiga interaksi tersebut.
-
Interaksi Antara Individu dengan Individu
Interaksi sosial antara individu dengan individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan suatu timbal balik antara satu sama lain. Contohnya adalah seorang guru yang mengajarkan seorang murid.
-
Interaksi Antara Individu dengan Kelompok
Interaksi sosial yang terjadi antara seorang individu dengan kelompok dapat terjadi apabila seorang individu melakukan sebuah komunikasi terhadap 3 orang atau lebih yang dianggap sebagai sebuah kelompok. Contohnya adalah seorang individu yang menjadi pembicara dalam kegiatan seminar.
-
Interaksi Antara Kelompok dengan Kelompok
Interaksi antara kelompok dengan kelompok merupakan suatu pertemuan yang terjadi antara dua kelompok atau lebih dengan kelompok yang berbeda. Biasanya mereka melakukan suatu komunikasi yang berkaitan dengan kepentingan kelompok itu sendiri.
Interaksi satu ini terbilang cukup rumit, karena akan menggabungkan banyak kepala dan dapat menghadirkan suatu pendapat yang pro maupun pendapat kontra.
Contohnya adalah kelompok BEM Univ A dan kelompok BEM Univ B melakukan kerja sama interaksi sosial untuk membicarakan masalah global warming.
Baca Juga:Â Tips Cara Bersosialisasi di Lingkungan Kantor, Caranya Cukup Mudah!
Tujuan Interaksi Sosial
Adapun beberapa tujuan dilakukannya interaksi sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan
- Menjalin hubungan dalam bidang usaha
- Melakukan berbagai macam kerja sama yang menguntungkan
- Melakukan diskusi terhadap suatu masalah
Itulah informasi mengenai pengertian dan contoh bentuk interaksi sosial. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!