Manfaat Integrasi Sosial di Lingkungan Kerja

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Integrasi Sosial
Isi Artikel

Integrasi sosial adalah sebuah proses menyesuaikan berbagai unsur di dalam bermasyarakat. Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan pola kehidupan yang serasi dan harmonis.

Hal ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga di lingkungan kerja. Penerapannya membuat kehidupan antara manusia lebih rukun. Untuk jelasnya, simak artikel LinovHR berikut ini! 

 

Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah sebuah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda, seperti norma, sistem kepercayaan, pranata sosial, nilai, serta peran sosial. Sehingga menghasilkan pola kehidupan yang serasi dengan fungsinya di masyarakat.

Arti integrasi sosial menurut KBBI sendiri adalah pembauran beberapa hal yang berbeda untuk menjadi satu kesatuan yang utuh.

Sedangkan menurut ahli, Emile Durkheim mengartikan integrasi sosial adalah kondisi di mana individu-individu di dalam masyarakat memiliki kesamaan nilai dan orientasi, sehingga terdapat solidaritas sosial.

Ada tiga tingkatan dalam integrasi sosial, yaitu mikro yang berada di tingkat keluarga, meso berada di tingkatan kelompok sosial, serta makro tingkatan masyarakat luas. Dengan adanya hal ini antar masyarakat dapat hidup berdampingan tanpa konflik perbedaan.

 

Manfaat Integrasi Sosial di Lingkungan Kerja

Tidak hanya di kehidupan sehari-hari, integrasi sosial juga mendatangkan banyak manfaat di lingkungan kerja terutama untuk proses onboarding karyawan sehingga karyawan baru bisa lebih mengenal budaya perusahaan. Proses onboarding yang sukses akan membangun hubungan kerja yang efektif.

Di perusahaan, integrasi sosial melibatkan beberapa tim, seperti:

  • Supervisor karyawan baru
  • HR representative
  • Tim yang berkaitan dengan karyawan baru

 

Adapun manfaat dari Integrasi sosial di lingkungan kerja dapat memberikan hal positif terhadap perusahaan dan sesama pekerja, yaitu:

 

Membangun Tim yang Suportif

Tim yang suportif akan membantu karyawan baru untuk merasa diterima dan terhubung dengan lingkungan barunya. Beberapa cara yang bisa diimplementasikan, antara lain:

  • Memberikan kesempatan kerja yang kolaboratif
  • Memperkuat hubungan kerja karyawan baru
  • Menyediakan peluang jaringan sosial
  • Meningkatkan keterlibatan karyawan dalam organisasi

 

Memberikan Ekspektasi yang Jelas

Adanya integrasi sosial di lingkungan kerja akan memberikan ekspektasi yang jelas terkait nilai-nilai yang dimiliki perusahaan.

Hal ini akan memperjelas tanggung jawab karyawan dan memberikan beberapa kesempatan untuk diskusi dan feedback.

Untuk menerapkan hal ini, seorang supervisor bisa secara berkala mengadakan pertemuan dengan karyawan baru guna melakukan pendekatan, melakukan sesi tanya jawab, serta memberikan semangat.

 

Meningkatkan Keterlibatan

Hubungan yang baik dengan rekan kerja akan menghasilkan kinerja dan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Karena sesama karyawan telah menjadi satu kesatuan yang utuh, mereka pun tidak segan untuk terlibat dengan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

 

Baca Juga: Manfaat Penerapan Etika di Tempat Kerja

 

Syarat Integrasi Sosial

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya dari suatu integrasi sosial adalah sebagai berikut:

 

1. Mampu Memenuhi Kebutuhan Fisik dan Sosial

Masyarakat merasa berhasil memenuhi kebutuhan fisik dan sosial mereka melalui saling membantu satu sama lain. Kebutuhan tersebut meliputi sandang, pangan, serta kebutuhan sosial yang tercukupi dengan adanya budaya yang mereka miliki.

Keharmonisan ini memperkuat ikatan di antara mereka, sehingga penting bagi masyarakat untuk mempertahankan keterikatan satu sama lain.

 

2. Mencapai Kesepakatan Bersama

Masyarakat telah berhasil mencapai kesepakatan bersama tentang norma dan nilai sosial yang harus dipegang dalam interaksi mereka.

Kesepakatan ini mencakup norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dijaga dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi satu sama lain. Mereka juga telah sepakat untuk menghindari hal-hal yang dilarang dalam kebudayaan mereka.

 

3. Norma dan Nilai Sosial

Norma dan nilai sosial yang disepakati oleh masyarakat tetap berlaku untuk waktu yang cukup lama dan diimplementasikan secara konsisten, tanpa mengalami perubahan yang signifikan.

Hal ini memungkinkan norma dan nilai tersebut menjadi aturan baku dalam melaksanakan interaksi sosial di antara mereka.

 

Bentuk Integrasi Sosial

Ada beberapa bentuk dari integrasi sosial, yaitu sebagai berikut:

 

1. Integrasi Normatif

Bentuk integrasi ini terjadi berkat adanya nilai-nilai dan norma yang sebelumnya sudah berlaku di masyarakat.

Adapun dengan adanya norma-norma tersebut, dapat mempersatukan masyarakat yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

Contohnya adalah semboyan negara kita yang disebut “Bhineka Tunggal Ika” yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia.

 

2. Integrasi Fungsional

Integrasi ini hadir karena adanya fungsi-fungsi tertentu yang sudah ada di dalam masyarakat. Sehingga, integrasi sosial ini terbentuk karena orang-orang tersebut mengedepankan fungsi tersebut.

Contohnya adalah integrasi fungsional dalam persaingan global.

 

3. Integrasi Koersif

Ini adalah bentuk integrasi yang terbentuk karena adanya kekuasaan yang dimiliki oleh orang tertentu. Sehingga mereka akan menerapkan cara-cara kekerasan yang diperintahkan karena adanya kekuasaan.

Misalnya,  Satpol PP yang membubarkan secara paksa pekerja kaki lima di tempat yang tidak memiliki izin.

 

Contoh Integrasi Sosial di Lingkungan Kerja

Setelah mengetahui pengertian, manfaat, syarat, dan bentuk dari integrasi sosial, kita akan membahas contoh dari integrasi sosial itu sendiri di lingkungan kerja. Berikut contoh integrasi sosial di lingkungan kerja.

  • Tidak mengutamakan ego dan kepentingannya.
  • Memberi sapa pada orang yang dikenal.
  • Beribadah sesuai keyakinannya masing-masing.
  • Saling tolong-menolong dengan sesama.
  • Mengembangkan akhlak dan kepribadian masing masing.
  • Ikut berperan aktif dalam melaksanakan diskusi pekerjaan.
  • Mengikuti setiap kegiatan di dalam perusahaan.
  • Akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu.
  • Bekerja sama dalam tim.
  • Tidak memaksakan kehendak orang lain.
  • Bersosialisasi.
  • Kebutuhan harus utama bukan keinginan.

 

Dalam kehidupan bersosial masyarakat, integrasi sosial merupakan hal yang sangat penting dalam menyesuaikan beberapa unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat guna terciptanya keselarasan dalam bermasyarakat. 

Integrasi sosial dapat memberikan banyak manfaat dalam lingkungan kerja, seperti meningkatkan keterlibatan karyawan dalam organisasi, memperkuat hubungan kerja karyawan baru, dan memberikan kesempatan kerja yang kolaboratif. 

Namun, untuk mencapai integrasi sosial agar terciptanya kedamaian dalam berhubungan masyarakat, sebagian besar masyarakat harus memiliki kesepakatan mengenai batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, serta karakteristik masyarakat tersebut.

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter