Pelatihan bukanlah sekedar dari mentransfer pengetahuan tetapi lebih dari itu dibutuhkan metode pelatihan yang tepat agar mendapatkan hasil maksimal dan salah satunya adalah dengan pelatihan metode inquiry learning.
Apa itu inquiry learning? Apa saja manfaat serta langkah pembelajarannya? Mari simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih dalam apa itu inquiry learning!
Apa Itu Inquiry-Based Learning?
Inquiry-based learning adalah cara belajar yang memungkinkan kita bertanya dan mencari tahu hal-hal yang kita ingin ketahui.Â
Misalnya, kita sebagai peserta didik, kita tidak hanya diberi jawaban oleh fasilitator, tetapi kita juga diajak untuk merumuskan pertanyaan, mencari bukti, dan mencari tahu sendiri.
Proses pembelajaran tentunya ini membantu kita berpikir lebih dalam, menjadi lebih kreatif, dan belajar cara memecahkan masalah.
Tak hanya itu, metode pembelajaran inquiry learning juga dianggap mendorong rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.Â
Oleh karena itu, pendekatan ini membuat kita menjadi cerdas, kreatif, dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di sekitar dan juga untuk kedepannya.
Baca Juga: Self Learning, Cara Tepat Untuk Meningkatkan Kualitas Karyawan
Jenis-Jenis Inquiry Learning
Terdapat beberapa jenis inquiry learning yang berbeda dan masing-masing menekankan aspek yang berbeda dari proses penelitian.Â
Beberapa jenis dari inquiry learning adalah berikut ini:
1. Inkuiri Terstruktur
Dalam jenis inquiry learning terstruktur, peserta didik diberikan pertanyaan dan panduan untuk mencapai tujuan tertentu.Â
Namun, fokusnya adalah memberikan penjelasan yang didukung oleh data dan informasi yang dikumpulkan selama proses penelitian berlangsung.
2. Inkuiri Terbimbing
Peserta didik hanya diberikan pertanyaan sebagai panduan. Fokus utamanya adalah pada perancangan metode penelitian dan pengujian pertanyaan tersebut.
Tipe penelitian ini seringkali bersifat kurang terstruktur dibandingkan dengan pendekatan inkuiri yang telah disebutkan sebelumnya.
3. Inkuiri Konfirmasi
Peserta didik mendapatkan pertanyaan dan juga metode investigasi yang telah memiliki hasil yang diketahui sebelumnya.Â
Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi hasil tersebut. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik untuk memperkuat konsep yang sudah ada dan melatih keterampilan investigasi mereka.
4. Inkuiri Terbuka
Peserta didik dituntut untuk merumuskan pertanyaan mereka sendiri, merencanakan prosedur penelitian, dan melakukan inkuiri secara mandiri. Hasil dari penelitian ini kemudian harus mereka presentasikan pada akhir proses.
Manfaat Inquiry LearningÂ
Inquiry-based learning adalah metode pembelajaran yang memberikan berbagai manfaat bagi peserta didik. Beberapa manfaat dari inquiry learning adalah sebagai berikut:
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Metode inquiry learning membantu peserta didik mengasah keterampilan pemecahan masalah.Â
Saat mereka diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi situasi dunia nyata, mereka ditantang untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi sendiri. Kemampuan ini sangat berguna dalam menjalani karier di masa depan.
Mendorong Berpikir Kritis
Selanjutnya, metode inquiry learning merangsang peserta didik untuk mengadopsi sikap kritis terhadap informasi yang mereka terima.Â
Mereka didorong untuk mempertanyakan data dan mengembangkan solusi secara mandiri. Model pembelajaran ini membantu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik.
Mendorong Kreativitas
Konsep metode inquiry learning ini juga memacu kreativitas peserta didik. Ketika mereka dapat menyelidiki masalah dengan kebebasan, mereka cenderung menemukan solusi yang unik.
Hal ini disebabkan oleh kebebasan berpikir tanpa batasan tertentu.
Menghubungkan Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata
Berikutnya, metode inquiry learning sangat efektif dalam menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata.Â
Ketika peserta didik diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi masalah yang relevan dalam kehidupan nyata, mereka dapat melihat betapa pentingnya apa yang mereka pelajari dalam konteks sehari-hari.
Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi
Selain itu, pendekatan ini membantu meningkatkan keterampilan komunikasi.Â
Saat peserta didik terlibat dalam pemecahan masalah, mereka sering kali harus menjelaskan pemikiran mereka kepada orang lain. Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Membantu Peserta Didik Memahami Topik Kompleks
Pendekatan metode ini juga mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar.Â
Saat peserta didik terlibat, mereka lebih mungkin untuk mempertahankan informasi yang mereka pelajari karena mereka merasa terlibat secara pribadi dalam pembelajaran tersebut
Mendorong Keterlibatan
Terakhir, metode ini membantu peserta didik memahami topik yang kompleks. Ketika mereka memiliki kesempatan untuk mendalami topik-topik ini dalam konteks dunia nyata, mereka bisa lebih memahaminya dengan lebih baik.
Baca Juga: Cara Membuat Modul Pelatihan dengan Baik
Komponen dalam Inquiry LearningÂ
Komponen dalam inquiry learning adalah komponen utama yang membentuk struktur pembelajaran berbasis inkuiri. Berikut adalah komponen-komponennya:
- Orientasi:Â Fasilitator mengenalkan konsep atau topik tertentu kepada peserta didik, yang kemudian akan mengeksplorasi topik tersebut melalui riset, panduan, dan kegiatan-kegiatan.
- Konseptualisasi:Â Peserta didik merumuskan pertanyaan yang terkait dengan topik, membuat prediksi, dan merancang hipotesis.
- Investigasi atau Penelitian:Â Peserta didik diberikan kesempatan untuk berpikir kreatif dengan bimbingan dari fasilitator, menjelajahi solusi, mencari bukti untuk menguji hipotesis, dan melakukan proses penelitian.
- Kesimpulan:Â Setelah mengumpulkan informasi dan data, peserta didik akan menyusun kesimpulan dan jawaban atas pertanyaan. Mereka akan melakukan penilaian sendiri terhadap validitas ide atau hipotesis mereka.
- Diskusi:Â Peserta didik akan memulai proses belajar bagaimana menyajikan hasil. Selanjutnya, fasilitator akan mendorong adanya diskus (FGD), perdebatan, pertanyaan, dan penarikan kesimpulan.
Langkah Pembelajaran Inquiry Learning
Langkah-langkah dalam inquiry learning membimbing peserta didik dalam eksplorasi, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep. Dengan ini, langkah pembelajaran inquiry learning adalah sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi
Tahap pengenalan awal ini memiliki peran penting, terutama bagi fasilitator dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman.Â
Fasilitator memiliki kesempatan untuk menyampaikan kepada peserta didik mulai dari materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan persiapan penerapan model pembelajaran.
2. Tahap Merumuskan Masalah
Pada tahap ini, peserta didik dipandu untuk mengidentifikasi sebuah permasalahan yang memerlukan solusi. Permasalahan ini bisa disampaikan dengan cara yang menarik.Â
Misalnya, dalam demonstrasi yang unik atau bisa dalam bentuk teka-teki. Hal ini akan memacu peserta didik untuk menjelajahi dan merumuskan pertanyaan atau pernyataan yang akan mereka jawab sendiri.
3. Tahap Menyusun Hipotesis
Pada langkah ini, peserta didik diajarkan untuk mengembangkan sebuah hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah yang telah mereka amati.
Hipotesis ini bersifat sementara dan tidak selalu benar, sehingga peserta didik harus diberi dorongan untuk tidak ragu dalam menyampaikan hipotesis mereka.
Fasilitator kemudian bisa membantu peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan panduan untuk merumuskan hipotesis yang sesuai.Â
4. Tahap Pengumpulan Data
Peserta didik aktif dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis yang telah mereka buat.Â
Dalam konteks inquiry learning, langkah ini adalah inti dari proses penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Hal tersebut karena di tahap ini mereka diajarkan untuk mengoptimalkan seluruh kemampuan berpikir yang dimiliki.
5. Menguji Hipotesis
Tahap ini adalah kesempatan bagi peserta didik untuk melatih kemampuan pemikiran rasional mereka.Â
Hipotesis yang telah mereka susun sebelumnya diuji dengan membandingkannya dengan data yang telah mereka kumpulkan, dan hasilnya disajikan.Â
Mereka juga ditekankan nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan diri, sehingga peserta didik dapat menguji hipotesis mereka berdasarkan bukti-bukti dan fakta yang ada.
6. Menarik Kesimpulan
Dalam tahap ini, peserta didik diajak untuk menggambarkan hasil temuan mereka berdasarkan uji coba hipotesis, dengan tujuan mencapai kesimpulan yang tepat dan akurat.
Buat Pelatihan Karyawan Lebih Menarik dengan Learning Management System LinovHRÂ
Meningkatkan kualitas pelatihan karyawan adalah suatu hal yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan.
Oleh karena itu, wajib bagi perusahaan untuk membuat suatu pelatihan yang menarik supaya pelatihan karyawan menjadi maksimal.
Dalam hal ini, Learning Management System LinovHR yang canggih, dapat menjadi solusi yang tepat.
Dengan modul LinovHR ini, perusahaan dapat mengubah pendekatan pelatihan menjadi pengalaman yang lebih menarik dan interaktif.
Fitur-fitur pelatihan interaktif, modul pembelajaran yang dapat disesuaikan, dan pemantauan progres belajar adalah beberapa aspek dari Learning Management System LinovHR yang memberikan daya tarik tambahan dalam pelatihan karyawan.
Dengan LinovHR, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan mereka terus berkembang, meningkatkan kompetensi, dan berkontribusi lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan potensi karyawan dan pertumbuhan bisnis Anda. Dengan Software HRIS LinovHR, Anda dapat memaksimalkan pengembangan tim Anda dengan lebih baik.Â