Penggunaan sosial media di Indonesia semakin meningkat. Menurut Databoks, waktu rata-rata yang dihabiskan masyarakat Indonesia dalam mengakses sosial media adalah 3 jam 26 menit. Sementara jumlah pengguna aktif sosial media di Indonesia adalah 160 juta atau 59% dari jumlah masyarakat Indonesia.
Fenomena ini melahirkan istilah influencer yaitu orang yang mempunyai banyak pengikut (follower) di sosial media. Akhirnya, banyak perusahaan menggunakan teknik influencer marketing.
- Apa itu Influencer?
- Pengaruh Influencer Marketing Terhadap Perusahaan
- Kenapa Harus Menggunakan Jasa Influencer?
- Tips Memilih Influencer yang Tepat
Apa itu Influencer?
Anda yang akrab dengan media sosial mungkin sering menemukan seseorang yang mempunyai banyak pengikut atau follower. Influencer adalah seseorang yang mempunyai banyak pengikut di berbagai platform sosial media dan mampu mempengaruhi orang lain (influence).
Orang-orang yang mampu mempengaruhi banyak orang umumnya berasal dari public figure seperti model, artis, penyanyi, atlet, dan lainnya. Namun, tak jarang banyak juga yang berasal dari kalangan akademisi, contohnya adalah Gita Savitri.Â
Pengaruh Influencer Marketing Terhadap Perusahaan
Banyaknya pengikut yang dimiliki oleh influencer membuat banyak perusahaan untuk menetapkan strategi influencer marketing.
Yang dimaksud influencer marketing adalah teknik penjualan menggandeng influencer dengan banyak follower untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan agar mampu mempengaruhi banyak orang dan meningkatkan brand awareness sesuai segmentasi yang telah ditetapkan.Â
Implementasi influencer marketing diharapkan mampu membuat banyak orang tergugah terhadap produk atau jasa perusahaan kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian. Contohnya, perusahaan kosmetik dapat memilih influencer dari kalangan beauty blogger agar mampu mendapatkan segmentasi yang sesuai, yaitu wanita muda yang suka berdandan. Â
Namun, perusahaan juga dapat menggunakan jasa influencer dari kalangan tertentu yang unik agar meningkatkan brand awareness. Hal tersebut dibuktikan dengan campaign Netflix Indonesia untuk mempromosikan serial “Kingdom”.
Netflix Indonesia yang bekerja sama dengan Bude Sumiyati, salah satu public figure yang terkenal dengan jargon lucu dan jenaka. Strategi Netflix Indonesia untuk menggandeng Bude Sumiyati justru meningkatkan awareness masyarakat dan menarik banyak orang untuk menonton serial Kingdom melalui platform Netflix.Â
Kenapa Harus Menggunakan Jasa Influencer?
Influencer marketing saat ini sudah digunakan oleh berbagai brand maupun perusahaan. Lalu kenapa perusahaan mesti menggunakannya dan apa manfaat influencer?
1. Membangun Kepercayaan dengan Cepat
Influencer telah membangun hubungan, kepercayaan, dan kredibilitas dengan follower mereka. Perusahaan akan segera mendapatkan perhatian masyarakat. Kemudian, masyarakat juga ikut membagikan konten tentang produk perusahaan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan berhasil membangun kepercayaan dari sisi masyarakat umum.Â
2. Meningkatkan Brand Awareness
Karena dapat membangun kepercayaan dengan cepat, pengguna jasa dari orang yang berpengaruh dapat sangat memperluas jangkauan dan positioning produk. Pengguna sosial media mulai mengetahui lebih banyak tentang siapa perusahaan dan apa yang perusahaan tawarkan. Maka secara otomatis brand awareness akan meningkat.Â
3. Meningkatkan Penjualan
Perpaduan antara kepercayaan masyarakat dan brand awareness akan meningkatkan penjualan perusahaan. Jika penjualan meningkat, maka perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan lebih tinggi dan mampu bersaing dengan perusahaan lain secara kompetitif.Â
Tips Memilih Influencer yang Tepat
Terlepas dari segala manfaat, memilih influencer tidak bisa sembarangan. Salah-salah perusahaan justru tidak menyasar segmentasi yang diincar dan justru akan merugikan perusahaan. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan perusahaan agar tak salah memilih:Â
1. Pahami Tujuan Campaign
Setiap campaign dalam marketing mempunyai tujuan spesifik, apakah untuk meningkatkan penjualan saja, meningkatkan brand awareness, atau keduanya? Siapa segment yang diincar? Dengan memahami tujuan lebih dalam perusahaan mampu memahami siapa yang orang dapat dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pertimbangkan Budget
Perusahaan menetapkan berbagai anggaran untuk suatu campaign. Pastikan bahwa budget yang disiapkan oleh perusahaan sesuai dengan tarif yang ditetapkan influencer. Sebab, tarif yang dipatok para public figure untuk mempromosikan produk sangat beragam.
Semakin terkenal, banyak follower, dan engagement rate tinggi, mkaa semakin mahal tarif yang ditetapkan. Jika ternyata tarif tak sesuai budget, perusahaan dapat mencari orang lain.Â
Baca Juga: 6 Tips Menghemat Budget Rekrutmen
3. Cari yang Memiliki Value Serupa
Setiap orang memiliki keunikan dan nilai yang berbeda. Begitu pula dengan seorang influencer. Pastikan orang yang perusahaan pilih adalah orang yang memiliki value serupa dengan perusahaan.
Misalnya, tentu tidak cocok jika perusahaan popok bayi memilih orang dari kalangan aktor remaja untuk mempopulerkan produk mereka. Perusahaan popok bayi dapat memilih public figure yang memiliki bayi dan memiliki citra hangat dan family friendly, contohnya Rachel Vennya.Â
4. Pelajari Engagement Rate
Jumlah follower yang banyak tidak selalu diikuti dengan engagement yang tinggi. Jangan tergiur dengan influencer yang memiliki banyak pengikut. Jumlah follower 500.000 orang belum tentu mampu membuat semua orang memusatkan perhatian.
Berbeda dengan orang jumlah follower yang 5000 tetapi mempunyai engagement rate yang tinggi. Maka, memilih orang dengan 5000 follower dengan engagement rate tinggi jauh lebih menguntungkan.Â
Baca Juga : Tentang Employee Engagement Survey dalam Ikatan Karyawan & Perusahaan
5. Pilih yang Bereputasi Baik
Jumlah follower tidak menentukan apakah seseorang mempunyai citra diri positif atau negatif. Ketika bekerjasama dengan orang lain, pastikan bahwa orang tersebut memiliki reputasi yang baik. Reputasi yang baik dapat membangun brand perusahaan jauh lebih baik.
Sebaliknya, jika perusahaan memilih public figure yang memiliki reputasi buruk, maka akan mempengaruhi reputasi perusahaan.Â
6. Persiapkan Perjanjian KerjasamaÂ
Tips terakhir yang tak kalah penting adalah membuat perjanjian kerjasama. Sebuah perjanjian kerjasama harus memuat klausul mendetai berupa hak dan kewajiban setiap pihak.
Adanya surat perjanjian diharapkan dapat menghindari salah paham yang berhubungan ke masalah hukum. Sertakan pula paduan singkat agar public figure paham mekanisme pembuatan konten.Â
Menggunakan jasa orang terkenal dengan banyak pengikut menjadi salah satu strategi marketing perusahaan yang populer.
Baca Juga: Tips Membuat Rate Card untuk Para Influencer
Itulah serba-serbi yang dapat mengenai influencer dan bagaimana cara mendapatkan orang yang tepat untuk mempengaruhi masyarakat luas. Semoga informasi ini dapat membantu perusahaan Anda dalam menyusun strategi penjualan!