Salah satu fungsi perusahaan adalah produksi barang dan jasa. Namun, meski menjadi fungsi utama, tidak semua karyawan terlibat dalam fungsi tersebut. Karyawan yang tidak terlibat dalam produksi disebut dengan indirect labor.
Sama seperti karyawan yang terjun langsung dalam proses produksi, perusahaan juga harus membayar indirect labor. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar mereka disebut dengan indirect labor cost.
Untuk mengenali apa itu indirect labor cost, Anda bisa membaca artikel dari LinovHR di bawah ini.
Pengertian Indirect Labor
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, indirect labor yang berarti pekerja tidak langsung merupakan karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pembuatan produk untuk konsumen.
Mereka bekerja sebagai pendukung proses produksi. Contoh pekerja tidak langsung adalah karyawan yang bekerja di bidang administrasi, pemasaran, HR, ataupun keuangan.
Sementara itu, indirect labor cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar pekerja tidak langsung. Banyak perusahaan menggolongkan indirect labor cost sebagai biaya overhead, yaitu biaya operasional yang tidak berhubungan langsung dengan biaya produksi.
Cara Menghitung Indirect Labor Cost
Cara menghitung indirect labor cost berbeda dengan cara menghitung direct labor cost. Direct labor cost dihitung berdasarkan jumlah hasil produksi. Misalkan seorang pegawai memproduksi 10 pasang sepatu setiap hari.
Dalam satu bulan dengan 20 hari kerja, ia memproduksi 200 pasang sepatu. Maka, gaji yang karyawan terima adalah bayaran untuk 200 pasang sepatu yang ia produksi.
Sementara itu, perhitungan indirect labor cost didasarkan pada konsep bahwa karyawan merupakan orang yang membantu di area lain dalam organisasi. Poin penting dalam perhitungan indirect labor cost adalah jumlah jam kerja karyawan.
Terdapat empat tahapan dalam cara menghitung indirect labor cost, yaitu sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Jam Kerja Karyawan
Langkah pertama dalam kalkulasi indirect labor cost adalah mengidentifikasi jam kerja karyawan. Jam kerja karyawan berbeda-beda, bisa per hari atau per bulan.
Jika karyawan Anda adalah karyawan harian, maka jam kerja yang harus diketahui adalah jumlah jam bekerja. Sementara jika karyawan Anda dibayar per bulan, Anda perlu tahu jumlah hari karyawan bekerja setiap bulan.
Dengan mengetahui jam kerja karyawan, indirect labor cost bisa dihitung.
Baca Juga: Peraturan Jam Kerja Karyawan di Indonesia Sesuai Undang-Undang
2. Mengurangi Waktu Tidak Bekerja untuk Setiap Karyawan
Kemudian, Anda juga perlu mengetahui berapa banyak waktu tidak bekerja untuk setiap karyawan. Sebagai contoh, jika karyawan Anda ada yang mengambil cuti tidak dibayar, perhitungan gajinya pasti akan berbeda.
Anda harus mengurangi jumlah jam kerja karyawan dengan waktu di mana ia tidak bekerja.
Misalnya, karyawan yang memiliki jumlah hari kerja sebanyak 20 hari dan mengambil cuti tidak dibayar sebanyak 2 hari, jumlah hari kerjanya yang benar menjadi 18 hari.
Karyawan yang bekerja selama 8 jam sehari namun ia terlambat datang 2 jam, bayaran yang diterima hari itu hanyalah bayaran untuk 6 jam.
3. Mengalikan Jumlah Jam Kerja Karyawan dengan Gaji Per Jam atau Per Hari
Selanjutnya, Anda perlu mengalikan jumlah jam kerja karyawan dengan gaji per jam atau per hari karyawan yang telah disepakati. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan total besaran gaji yang akan diterima pegawai tidak langsung.
Baca Juga:Â Time and Labor Management dengan Software Absensi LinovHR
Permudah Perhitungan Indirect Labor Cost dengan Payroll Outsourcing LinovHR
Perhitungan indirect labor cost berbeda dengan direct labor cost. Meski berbeda, jangan sampai perbedaan ini membuat Anda kebingungan ketika melakukan perhitungan gaji karyawan.
Anda harus dengan tepat menghitung dan memasukkan segala komponen perhitungan payroll. Mulai dari jam kerja dan juga jumlah hari karyawan tersebut bekerja. Melakukan hal itu dengan cara manual pasti akan sangat melelahkan dan merepotkan. Belum lagi kesalahan-kesalahan yang mungkin saja terjadi.
Sebenarnya, Anda tak perlu repot dalam menghitung indirect labor cost. Anda bisa menggunakan Payroll Outsourcing LinovHR yang terpercaya untuk menghitung segala kebutuhan payroll di perusahaan Anda.
Mulai dari perhitungan dan pembuatan slip gaji karyawan, pengelolaan pajak karyawan, pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, perencanaan payroll, hingga otomatisasi data payroll. Payroll Outsourcing LinovHR bisa membantu perusahaan Anda dalam menangani semuanya.
Anda pun tak perlu khawatir terjadi kesalahan dalam menghitung indirect labor cost, sebab Payroll Outsourcing LinovHR menggunakan Software Payroll yang menjamin perhitungan payroll bebas dari kesalahan.
Jangan menunda lagi, kenali lebih jauh tentang Payroll Outsourcing LinovHR dengan menghubungi kami dan menjadwalkan demo gratis!