8 Indikator Pelatihan Karyawan yang Harus Dipahami HR

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

indikator pelatihan
Isi Artikel

 

Pengembangan dan pelatihan karyawan adalah bagian integral dari setiap perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang. Selain menyusun program pelatihan, memiliki indikator pelatihan juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.

Hal ini akan berkaitan langsung dengan seberapa berdampak pelatihan yang diadakan bagi karyawan dan perusahaan secara langsung.

Untuk lebih jelasnya mengenai apa saja indikator dalam pelatihan karyawan yang perlu dipahami HR, simak artikel LinovHR berikut ini!

 

Pentingnya Mengukur Keberhasilan Pelatihan Karyawan

Mengukur keberhasilan pelatihan karyawan memiliki peran sentral dalam manajemen sumber daya manusia karena membantu perusahaan untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana program pelatihan mereka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa pelatihan yang disediakan berkualitas tinggi dan memiliki dampak positif pada pengembangan karyawan serta kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.

Dengan mengumpulkan data yang relevan dan mengukur efektivitas pelatihan, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan membuat keputusan strategis yang lebih cerdas terkait dengan pengembangan sumber daya manusia.

Selain itu, evaluasi keberhasilan pelatihan juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pencapaian konkrit yang telah dicapai melalui program pelatihan, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kinerja karyawan.

Ini memungkinkan manajemen untuk merencanakan program pelatihan yang lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan perusahaan, serta mengukur dampaknya pada pencapaian tujuan bisnis.

Selain itu, melalui pemantauan terus-menerus, perusahaan dapat mengukur dampak jangka panjang dari pelatihan terhadap produktivitas, retensi karyawan, dan keunggulan kompetitif mereka di pasar.

Dengan demikian, mengukur keberhasilan pelatihan karyawan bukan hanya tentang memeriksa kotak-kotak, tetapi juga tentang mengembangkan strategi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

 

Baca Juga: Daftar Rencana Biaya Pelatihan dan Templatenya

 

Daftar Indikator Pelatihan Karyawan yang Mesti Dipahami

Indikator-indikator ini digunakan untuk menilai sejauh mana program pelatihan berjalan dengan baik dan sejauh mana karyawan terlibat dalam pelatihan tersebut.

Berikut adalah beberapa Key Performance Indicator (KPI) yang penting untuk mengukur efektivitas pelatihan:

 

1. Tingkat Partisipasi Pelatihan

Tingkat Partisipasi Pelatihan
Tingkat Partisipasi Pelatihan

 

Tingkat partisipasi dalam pelatihan adalah KPI yang sederhana namun penting. Memonitor tingkat partisipasi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa banyak karyawan yang mengikuti program pelatihan.

Untuk mengukur tingkat partisipasi dengan baik, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Merekam jumlah pendaftar untuk setiap program pelatihan.
  • Menghitung jumlah peserta dalam setiap kursus pelatihan.
  • Melacak jumlah peserta yang hadir dalam setiap sesi pelatihan.
  • Menilai kehadiran kursus dan sesi pelatihan untuk setiap peserta.

Learning management system dapat menjadi alat yang berguna untuk mengumpulkan informasi ini, tetapi Anda juga dapat menggunakan spreadsheet atau perangkat lunak yang tersedia saat ini.

 

2. Tingkat Kelulusan Kursus

Apakah karyawan berhasil menyelesaikan pelatihan yang mereka ikuti? Tingkat kelulusan pelatihan adalah indikator yang dapat memberikan wawasan tentang tingkat keberhasilan peserta dalam menyelesaikan program pelatihan yang melibatkan beberapa sesi.

Jika Anda menemukan tingkat kelulusan yang rendah, ini bisa mengindikasikan masalah komunikasi. Jika karyawan merasa bahwa pelatihan tidak memenuhi harapan mereka, mereka mungkin tidak akan menyelesaikannya.

Penting untuk menjelaskan dengan jelas kepada karyawan apa yang dapat mereka harapkan dari pelatihan. Bagaimana sesi pelatihan akan diselenggarakan? Apa keterampilan yang akan mereka peroleh? Bagaimana pelatihan akan berdampak pada pekerjaan sehari-hari mereka?

Membuat jawaban yang jelas untuk pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu karyawan merasa lebih terlibat dalam pelatihan dan dapat meningkatkan tingkat kelulusan program pelatihan.

 

3. Durasi Rata-Rata Pembelajaran

Berapa lama waktu yang dibutuhkan rata-rata peserta dari saat mereka mendaftar hingga menyelesaikan pelatihan? Ini berlaku untuk self-paced training, seperti kursus online atau program pelatihan dengan berbagai pilihan tanggal partisipasi.

Jika peserta memerlukan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan untuk menyelesaikan program pelatihan, penting untuk melakukan analisis untuk mengidentifikasi penyebabnya. 

Ada berbagai alasan mengapa peserta mungkin memproses pelatihan dengan lambat, dan masing-masing masalah memerlukan pendekatan yang berbeda untuk penyelesaiannya.

 

4. Hasil Evaluasi Pascapelatihan

Evaluasi adalah bagian integral dari program pelatihan, dan hasil evaluasi pasca pelatihan menjadi indikator penting bagi koordinator pelatihan.

Ketika peserta memperoleh nilai tinggi dalam evaluasi pascapelatihan, itu menunjukkan bahwa mereka telah mendapatkan manfaat dari pelatihan.

Apabila ingin mengukur dengan lebih detail, Anda dapat memecah hasil evaluasi berdasarkan berbagai faktor, seperti jalur pembelajaran, instruktur, durasi pemelajaran, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi efektivitas pelatihan.

Jika Anda menemukan bahwa tingkat kegagalan dalam evaluasi lebih tinggi dari yang diharapkan, langkah pertama adalah berusaha meningkatkan kualitas program pelatihan Anda.

Meskipun tantangan tersebut mungkin tidak selalu mudah, hal ini akan memberikan panduan yang jelas untuk upaya perbaikan ke depannya.

 

5. Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan

Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan
Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan

 

Tidak hanya cukup mengumpulkan skor kepuasan dari survei pascapelatihan, tetapi juga penting untuk menggali lebih dalam mengenai alasannya.

Ini bisa berarti memberikan opsi tanggapan bebas untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang aspek-aspek yang disukai dan tidak disukai oleh peserta.

Atau bisa juga melibatkan survei yang lebih komprehensif dengan pertanyaan-pertanyaan yang berfokus pada kepuasan.

KPI ini tidak hanya mengukur sejauh mana pengetahuan diserap oleh peserta pelatihan, tetapi juga mengevaluasi sejauh mana pengetahuan tersebut menghasilkan dampak yang signifikan pada perusahaan Anda.

Dengan menggunakan metrik-metrik ini, Anda dapat menghubungkan pelatihan dengan hasil bisnis dan memberikan bukti kepada manajemen dan dewan direksi bahwa pelatihan yang Anda berikan memberikan kontribusi positif kepada perusahaan Anda.

 

6. Tingkat Retensi Pengetahuan Peserta Pelatihan

Mengukur tingkat retensi pengetahuan peserta adalah salah satu aspek kritis dalam mengukur efektivitas pelatihan.

Meskipun kuis pilihan ganda yang sering diberikan pada akhir pelatihan dapat mengukur pemahaman dasar, mengevaluasi kemampuan peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dan menyelesaikan masalah adalah langkah yang lebih sulit. Namun, karyawan yang memiliki kompetensi ini memiliki nilai strategis yang tinggi dalam perusahaan.

Tidak hanya itu, perusahaan yang memiliki program manajemen kompetensi yang kuat lebih cenderung mencapai peningkatan dalam pendapatan, tingkat retensi karyawan yang tinggi, serta kepuasan pelanggan yang lebih baik.

Oleh karena itu, mengukur kompetensi merupakan KPI yang sangat relevan untuk mengukur keberhasilan pelatihan. Cara Anda mengukur kompetensi dapat bervariasi sesuai dengan jenis keterampilan yang diuji dan diperlukan dalam lingkungan kerja.

 

7. Pengaruh pada Kinerja Pekerjaan

Apakah program pelatihan yang Anda jalankan benar-benar memengaruhi kinerja pekerjaan karyawan? Untuk menilainya, Anda perlu memilih metrik-metrik khusus yang berperan sebagai indikator efektivitas karyawan.

Contoh metrik yang bisa digunakan untuk mengukur performa tim penjualan meliputi jumlah panggilan atau email yang dilakukan dalam sehari, jumlah penjualan yang berhasil dicapai dalam sehari, peringkat kepuasan pelanggan, dan ukuran kesepakatan rata-rata.

Tantangannya adalah menghubungkan semua metrik ini secara langsung dengan pelatihan yang diberikan. Ini memerlukan analisis data yang cermat, mungkin dengan tambahan evaluasi diri, untuk memahami dampaknya.

Salah satu pendekatan terbaik adalah menentukan metrik-metrik yang akan diukur sebelum merencanakan pelatihan.

Dengan cara ini, Anda memiliki rencana yang jelas tentang apa yang akan diukur dan bagaimana pelatihan akan berdampak pada pengukuran tersebut.

 

8. Return on Investment (ROI) Pelatihan

ROI adalah salah satu metrik utama untuk mengukur kesuksesan dalam dunia bisnis. Jika suatu kegiatan memiliki ROI negatif, perusahaan cenderung enggan melanjutkannya karena menghabiskan waktu dan sumber daya yang tidak sebanding dengan hasilnya.

Hal yang sama berlaku untuk ROI pelatihan. Meskipun menghubungkan perubahan dalam keuntungan perusahaan dengan pelatihan dan pengembangan bisa menjadi tugas yang rumit, namun hal ini merupakan indikator kunci yang harus diperhatikan oleh manajer pelatihan.

Meskipun tidak selalu mudah untuk menetapkan metrik target yang terkait dengan inisiatif pelatihan, manajer dan HR harus menjadikannya sebagai prioritas.

Jika belum dapat membuktikan nilai tambah kepada pimpinan perusahaan dan anggaran pelatihan terancam dipangkas, maka program pelatihan dapat menghadapi risiko.

Oleh karena itu, penting untuk terus mencari cara untuk mengoptimalkan biaya pelatihan dan meningkatkan ROI pelatihan agar program tersebut dapat tetap memberikan nilai yang berarti bagi perusahaan.

 

Ukur Keberhasilan Pelatihan Karyawan dengan Aplikasi LMS LinovHR

 

Learning Management System

 

Memberikan pelatihan kepada karyawan adalah salah satu langkah perusahaan untuk dapat mengembangkan skill dan keterampilan kerja karyawan.

Program pelatihan tersebut tentu saja haruslah disusun sesuai kebutuhan karyawan. Tidak lupa, perusahaan juga penting untuk mengukur seberapa berhasil metode pelatihan yang dilakukan.

Namun, sayangnya melakukan pelatihan dengan cara manual tidak memfasilitasi hal itu. Sebagai solusi untuk membuat pelatihan yang lebih efektif, efisien, dan terukur beralih ke Learning Management Software System LinovHR adalah pilihan yang tepat.

Software LMS LinovHR adalah software pelatihan online komprehensif dengan fitur lengkap.

Dengan LMS LinovHR, perusahaan dapat menyusun, mengelola, dan menjalankan pelatihan online dengan standar tinggi dan sesuai kebutuhan perusahaan.

Di sini, Anda dapat menyusun silabus pelatihan, mengunggah materi pelatihan, mengadakan kuis, dan monitoring pelaksanaan pelatihan peserta.

Tersedia juga fitur Feedback Theme yang bisa Anda manfaatkan untuk mengukur tingkat pelaksanaan pelatihan. Nantinya, Anda bisa meminta feedback dari para peserta mengenai jalannya pelatihan.

Dengan sistem terintegrasi langsung ke modul Competency Management, selesai pelatihan Anda bisa melihat peningkatan kompetensi yang dialami karyawan. Sehingga, Anda bisa memastikan secara akurat keberhasilan dari program pelatihan yang dijalankan.

 

Software LMS LinovHR, menyediakan semua kebutuhan pelatihan online untuk karyawan. Ayo ajukan demo gratis sekarang!

 

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter