Impulsif adalah salah satu sifat yang sering dimiliki oleh orang dewasa. Sifat ini sendiri dapat dialami ketika seseorang bertindak secara cepat tanpa memikirkan konsekuensi yang akan mereka hadapi di kemudian hari.
Ketika mendengar sifat impulsif, biasanya Anda akan langsung mengaitkannya dengan keadaan seseorang yang suka berbelanja secara berlebihan.
Sifat ini ditunjukkan dengan pembelian barang tanpa memikirkan apakah barang tersebut hanya keinginan atau kebutuhan.
Namun, nyatanya perilaku impulsif tidak hanya berkaitan dengan seseorang yang suka menghambur-hamburkan uang. Sifat ini juga berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu impulsif, tanda-tanda, penyebab, dampak, hingga cara mengatasinya, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Apa itu Impulsif?
Impulsif artinya adalah tindakan yang dilakukan seseorang secara cepat tanpa memikirkan konsekuensinya. Biasanya, mereka akan melakukan tindakan impulsif secara tiba-tiba, mengikuti kata hati yang mereka miliki.
Perilaku impulsif cenderung lebih sering dilakukan ketika seseorang masih muda. Namun ketika seseorang beranjak dewasa, sifat impulsif ini mulai bisa dikontrol.
Terkadang, perilaku impulsif merupakan bagian dari gangguan kesehatan mental. Perilaku impulsif dapat dikategorikan gangguan kesehatan mental apabila perilaku tersebut sulit dikendalikan dan dibarengi dengan gejala kesehatan mental lainnya.
Perilaku impulsif sendiri dapat diketahui melalui beberapa tindakan-tindakan, di antaranya seperti gegabah, tidak dapat diprediksi, memiliki self control yang buruk, agresif, labil, dan sering menginterupsi orang lain.Â
Perbedaan Impulsif dan Kompulsif
Selain perilaku impulsif, ternyata juga terdapat sebuah perilaku kompulsif. Kedua perilaku ini memiliki beberapa perbedaan yang mendasar, berikut adalah penjelasannya.
Perilaku Impulsif
Arti impulsif adalah ketika seseorang bertindak secara tiba-tiba atau spontan yang didasarkan dengan gerak hati.
Perilaku ini biasanya akan dilakukan secara tiba-tiba oleh seseorang di luar rencana yang mereka miliki dan dilakukan dengan suatu alasan yang tidak kuat.
Perilaku Kompulsif
Perilaku kompulsif sendiri merupakan suatu gangguan kecemasan atau anxiety di mana pikiran penderitanya akan dipenuhi dengan pikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan. Mereka juga akan dipaksa untuk terus menerus mengulang tindakan tertentu.
Jika tidak segera ditangani, perilaku kompulsif dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tanda-tanda Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif sendiri dapat diketahui melalui beberapa tanda-tanda, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Terlalu memanjakan diri sendiri dan sering menghamburkan uang untuk barang-barang yang tidak terlalu penting.
- Sering menyakiti diri sendiri ketika mengalami merasa marah, sedih, atau kecewa.
- Sering merasa tidak tenang.
- Sering berbicara tanpa berpikir dan berbagi informasi yang terlalu pribadi.
- Sering membesar-besarkan suatu permasalahan yang kecil.
- Sering menghancurkan barang milik sendiri atau orang lain.
- Sering mengambil sesuatu secara paksa.
- Sering mengalami emosi yang meledak-ledak.
- Sering kesulitan untuk fokus dan menyelesaikan tugas.
- Sering menginterupsi pembicaraan orang lain.
- Memiliki kesulitan dalam mengontrol diri sendiri.
Penyebab Impulsif
Perilaku impulsif dapat dikatakan sebagai suatu gangguan psikologis apabila perilaku tersebut sering muncul dan terasa sulit untuk dikendalikan oleh seseorang yang menderitanya. Namun, tak semua perilaku impulsif berarti gangguan kesehatan mental.
Hingga saat ini, penyebab dari perilaku impulsif pun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi fisik dan psikologis yang dapat membuat seseorang mengalami perilaku satu ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Bipolar
- BPD (Borderline Personality Disorder)
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
- Antisocial personality disorder
- Intermittent explosive disorder
- Kleptomania
- Penyakit parkinson
- Pyromania
- Genetika
- Pengaruh lingkungan
- Kerusakan otak
- Perubahan fisik di otak
- Trauma masa kecil
- Stroke Konsumsi alkohol
Baca Juga: Atasi Perilaku Impulsif dengan Mindfulness
Dampak dari Impulsif
Seseorang yang memiliki sifat impulsif, tentu akan memiliki beberapa dampak negatif yang dapat menghampiri kehidupan mereka.
Seseorang yang memiliki sifat impulsif biasanya akan membuat suatu keputusan secara terburu-buru tanpa memikirkan konsekuensi dan kemungkinan risiko yang akan mereka hadapi. Hal ini tentunya dapat menghadirkan kerugian bagi dirinya sendiri hingga orang-orang yang ada di sekitarnya.
Tak hanya itu, apabila perilaku impulsif dilakukan dengan membeli barang tanpa berpikir, penderita impulsif bisa mengalami kerugian finansial. Jika sampai di titik serius, bahkan masalah finansial ini bisa sampai ke ranah hukum.
Contoh Perilaku Impulsif
Untuk memberikan Anda gambaran secara mendalam mengenai perilaku satu ini, berikut adalah beberapa contoh dari perilaku impulsif yang sering dialami oleh beberapa individu:
- Bingeing: terlalu banyak melakukan hal-hal seperti berbelanja, makan, dan berjudi.
- Menghancurkan harta benda: sering menghancurkan benda milik diri sendiri atau milik orang lain saat sedang marah.
- Melebih-lebihkan suatu masalah: suka menjadikan situasi kecil sebagai masalah yang sangat penting dan mendesak.
- Oversharing: suka berbicara dan berbagi suatu informasi yang bersifat pribadi.
- Melakukan seks berisiko tinggi: melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pengaman apapun.
- Self-harm: menyakiti dan melukai diri sendiri karena merasa marah, sedih, atau kecewa.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Skizofrenia? Berikut Jawabannya
Cara Mengatasi Impulsif
Jika Anda merasa sering mengalami perilaku impulsif, Anda tidak perlu merasa khawatir serta ketakutan yang berlebihan. Sebab, perilaku ini dapat Anda cegah melalui beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Coping Mechanism
Coping mechanism adalah strategi yang digunakan oleh seseorang untuk mengontrol emosi ketika ia sedang berada di situasi yang sulit. Coping mechanism juga bisa menjadi salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah perilaku impulsif.
Mekanisme koping setiap orang berbeda-beda. Namun, salah satu coping mechanism yang dapat dilakukan adalah menggunakan teknik pernapasan ketika perilaku impulsif sudah mulai muncul.
Melakukan teknik pernapasan juga dinilai dapat meredakan stres yang mungkin menjadi salah satu pemicu dari perilaku impulsif.
2. Psikoterapi
Selain itu, dalam mengatasi perilaku ini, Anda juga dapat melakukan psikoterapi berupa DBT (Dialectical Behavior Therapy) serta CBT (Cognitive Behavior Therapy).
Melalui metode ini, Anda akan dibimbing dan dilatih untuk mengurangi perilaku impulsif yang dialami serta untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir sebelum bertindak.
Dengan mengubah pola pikir, maka Anda bisa melihat dampak apa saja yang akan Anda terima dari setiap tindakan yang akan dilakukan.
3. Minum Obat-obatan
Jika perilaku impulsif yang dialami sudah mengarah kepada gangguan psikologis seperti ADHD dan gangguan bipolar, maka Anda perlu mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.
Untuk menangani ADHD, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan seperti amphetamine, dextroamphetamine, atau methylphenidate. Sedangkan untuk menangani gangguan bipolar, biasanya dokter akan memberikan obat antimania.
Pemberian obat-obatan ini sendiri berfungsi untuk meningkatkan fokus atau konsentrasi penderita serta untuk menangani gangguan mental yang menjadi penyebab munculnya sikap impulsif.
Itulah informasi mengenai perilaku impulsif yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami perilaku ini secara berlebihan, pastikan untuk segera mencari bantuan dari seorang psikolog, psikiater, maupun dokter agar dapat ditangani secara baik dan benar.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!