Human Resources Development (HRD) dan General Affair (GA) adalah divisi yang dianggap penting, terutama untuk perusahaan besar.
Kedua divisi tersebut bertanggung jawab atas pengendalian internal, mencakup semua aktivitas terkait kepegawaian dan kegiatan umum lainnya yang mendukung operasional perusahaan.
Meskipun keduanya merupakan posisi penting di perusahaan, HRD dan GA memiliki perbedaan berdasarkan pembagian tugas yang telah diberikan.
LinovHR akan membahas profesi General Affair di perusahaan dan perbedaannya dengan HRD. Penasaran? Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Perbedaan Tugas GA dan HRD
GA dan HRD sama-sama memiliki peran penting dalam perusahaan. Divisi GA atau General Affair bertanggung jawab untuk mengatur, merawat, memperhatikan, dan mengelola berbagai urusan kantor, baik fisik maupun non fisik.
Sedangkan HRD merupakan singkatan dari Human Resource Department. Dalam Bahasa Indonesia, HRD lebih dikenal sebagai Departemen Sumber Daya Manusia yang memiliki peran untuk mengembangkan SDM di perusahaan.
Selain tugas utama tersebut, ada beberapa tugas lain yang juga harus dilakukan oleh GA dan HRD, seperti:
Tugas GA (General Affair)
Divisi General Affair (GA) bertugas mengelola, merawat, mengawasi, dan menangani berbagai hal yang berkaitan dengan urusan kantor, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Berikut beberapa tugas GA secara umum diantaranya:
- Mengkordinasikan pengelolaan serta pengadaan kendaraan dinas (bila memang ada)
- Memantau perawatan gedung perusahaan
- Melakukan penjagaan, pendataan serta perawatan secara menyeluruh pada aset perusahaan
- Melakukan perawatan lingkungan kantor, seperti halaman kantor, lahan parkir, gudang dan sebagainya
- Menjadi wakil perusahaan agar bisa menjadi hubungan dengan pihak eksternal, seperti kepolisian, pemda dan yang lainnya
- Memastikan bagaimana lingkungan kerja karyawan, apakah menunja pada efektifitas atau tidak
- Melakukan perawatan instalasi listrik
- Bertanggung jawab atas pengadaan alat kantor
- Melakukan pengurusan pada kebutuhan operasional perusahaan
Berdasarkan tugas dan fungsinya, berikut adalah beberapa tugas dari HRD dan GA:
Tugas HRD
Secara khusus tugas HRD memang akan lebih spesifik mengatur urusan karyawan, namun secara umum berikut beberapa tugas yang perlu dilakukan:
- Bertanggung jawab atas urusan kinerja karyawan perusahaan, seperti staff, OB, satpam dan yang lainnya
- Bertanggung jawab atas kinerja keamanan perusahaan
- Bertanggung jawab bila perusahaan mempekerjakan karyawan outsourching
- Mengurus dokumen yang berhubungan dengan data karyawan perusahaan
- Mengurus semua kebutuhan karyawan seperti pelayanannya, databasenya termasuk data cuti, absensi dan yang lainnya
- Mengatur kurikulum serta pola pengembangan dan pelatihan SDM yang tepat termasuk menyediakan beberapa program pendukung, seperti mentoring
- Membuat manajemen kinerja yang sudah disesuaikan dengan Key Performance Indicators (KPI)
- Bertanggung jawab atas pengembangan SDM perusahaan agar tetap bisa menjalankan perannya.
Menggabungkan HRD dan GA
Setelah melihat tugas dari masing-masing divisi, yaitu HRD dan GA, bahwa sudah jelas bahwa keduanya memiliki peranan berbeda. Melihat pada segi fungsi dan karakteristiknya pun tidak bisa disamakan. Lantas, apakah bila HRD dan GA digabungkan akan efektif?
Kedua divisi ini tidak bisa digabungkan, apalagi bila perusahaannya merupakan perusahaan berkembang dan sudah cukup besar. Penggabungan kedua divisi malah akan menyebabkan adanya tumpang tindih dalam penyelesaian kerja. HRD yang seharusnya fokus pada SDM tiba-tiba harus merangkap tugas menyelesaikan masalah operasional. Ini mungkin saja bisa dilakukan, namun kemungkinan berhasil akan sangat jauh sekali.
Berbeda halnya bila perusahaan masih skala kecil, bahkan baru saja dibuat. Penggabungan harus dilakukan bisa dikarenakan SDM perusahaan yang belum begitu banyak. Sehingga perusahaan tidak akan terlalu repot mengurus masalah SDM dan juga operasional.
Baca Juga: Human Experience Management Adalah Masa Depan HR, Benarkah?
Jadi, bisa disimpulkan bahwa HRD dan GA tidak bisa digabungkan karena bisa memberikan resiko bagi perusahaan. Resiko tersebut juga akan mempengaruhi pada berbagai masalah lain, seperti keterlambatan penggajian atau payroll perusahaan yang tidak bisa diatur dengan benar, sebab HRD memiliki kefokusan tugas yang bercabang.
Bila memang ingin digabungkan, sebaiknya perusahaan mempertimbangkannya secara matang.
Permudah Proses HR dengan Software HRIS dari LinovHR
HRD merupakan profesi penting dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi karyawan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, dan pengembangan karyawan melalui pelatihan.
Dengan beragam tanggung jawab tersebut, tidak mengherankan jika seorang HR perlu memiliki kemampuan multitasking, berpikir strategis, dan menjaga keseimbangan alur bisnis.
Dalam hal jenjang karier, HDR juga memiliki prospek yang luas, mulai dari posisi staf rekrutmen, payroll, hingga mencapai level C-suite.
Kini, tugas administratif HR dapat dilakukan dengan lebih mudah dan tidak lagi bergantung pada metode manual. Hal ini dimungkinkan dengan hadirnya software HRIS yang memiliki sistem terintegrasi.
Dengan sistem HR digital yang terintegrasi, HR tidak lagi terjebak dalam pekerjaan administratif yang memakan waktu dan bersifat repetitif.
Salah satu software HRIS terintegrasi yang dapat diandalkan adalah Software HRIS dari LinovHR, yang menawarkan 13 modul unggulan dengan berbagai fitur. Dengan Software HRIS LinovHR, Anda dapat mengelola seluruh proses administrasi perusahaan secara terpusat.
Mulai dari pengelolaan data perusahaan, database karyawan, manajemen kehadiran, perhitungan gaji, pemantauan kinerja karyawan, rekrutmen, hingga pelatihan, semuanya dapat dilakukan dalam satu platform HRIS berbasis cloud.
Dengan demikian, HR dapat lebih fokus pada tugas-tugas strategis yang memberikan dampak nyata bagi perusahaan.