Sebagai praktisi Human Resources, tentunya Anda akan terbiasa dengan perubahan yang cepat. Saat ini, pergeseran demografi tenaga kerja dan kemajuan teknologi mengakibatkan manajemen membutuhkan HR framework yang strategis.
Dalam artikel ini, LinovHR akan membahas jenis-jenis HR framework model yang umum digunakan di perusahaan.Â
Apa Itu HR Framework?
HR framework atau disebut juga model HRM adalah istilah yang merupakan singkatan dari skema strategis perusahaan yang dirancang untuk membantu mengelola dan mengkoordinasikan fungsi bisnis terkait sumber daya manusia (SDM).
Human Resources Management (HRM) sering didefinisikan sebagai konsep yang mencakup dua kemungkinan pendekatan yakni hard approaching dan soft approaching.
Hard approaching ditandai dengan adanya fokus yang berbeda pada manajemen kinerja dan adanya penekanan pada pendekatan instrumental untuk manajemen karyawan.
Sementara, soft approaching untuk HRM berfokus pada pemberdayaan, motivasi, dan kepercayaan dalam berurusan dengan karyawan, karena karyawan merupakan sumber daya paling penting yang dimiliki perusahaan.Â
Kenapa Framework Ini Menjadi Penting?
Salah satu alasan mengapa HR framework menjadi penting untuk manajemen adalah membantu memimpin perubahan. Tujuan diciptakannya model HRM adalah untuk membantu perusahaan mengelola tenaga kerja mereka dengan cara yang seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Â
Jadi, bisa dibilang bahwa HR Framework akan membantu pengelolaan karyawan lebih optimal dan terstruktur. Dengan begitu, kualitas SDM yang dihasilkan oleh HR framework pun jauh lebih bagus dibandingkan tanpa framework. Adanya SDM yang berkualitas lagi-lagi akan membantu perkembangan bisnis lebih optimal.Â
Baca Juga: Berbagai Persiapan Implementasi Aplikasi Daftar Hadir Karyawan
5 Model HR Framework
Berikut 5 model HRM yang mesti diketahui oleh para praktisi HR:
1. Model Harvard
Salah satu model HRM yang paling signifikan dan paling berpengaruh adalah Model Harvard. Model satu ini awalnya dikembangkan oleh sejumlah ahli yang dipimpin oleh Michael Beer pada tahun 1984 di Harvard University.
Model Harvard beroperasi dengan lima komponen penting yang terdiri dari faktor situasional, kepentingan stakeholder, kebijakan manajemen HR, hasil manajemen HR, dan konsekuensi jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan.Â
Berdasarkan Model Harvard, korelasi antara faktor situasional dan kepentingan stakeholder sangat mempengaruhi dan membantu membentuk kebijakan manajemen HR, yang dimana kebijakan tersebut harus mengarah pada hasil manajemen HR yang merujuk kepada komitmen, kompetensi, kesesuaian, dan efektivitas biaya.
Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa sumber daya manusia dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, karyawan harus diperhitungkan sebagai aset perusahaan.
2. The Marwick Model
Model HR Marwick dicetuskan oleh peneliti Andrew M. Pettigrew di University of Warwick pada awal 1990-an. Model Warwick merupakan pengembangan dari Model Harvard, yang mana model HR framework ini merupakan pendekatan analitis terhadap HRM.Â
Model Warwick berfokus pada lima elemen yang berbeda, yaitu:
- Konteks luar yang meliputi faktor politik, teknis, dan persaingan
- Konteks naluriah tentang struktur kepemimpinan, budaya, tugas, dan teknologi.
- Konteks strategi bisnis mewakili tujuan perusahaan, pasar produk , dan strategi secara umum
- Konteks HRM yang termasuk peran, definisi, organisasi, output SDM
- Konteks yang meliputi aliran SDM, sistem penghargaan, hubungan karyawan, sistem kerja, dan aspek lainnya.Â
Model Warwick menekankan pencapaian kinerja dan pertumbuhan perusahaan dengan mencapai keseimbangan yang tepat antara faktor internal dan eksternal serta beradaptasi dengan perubahan selama proses berlangsung.Â
3. Model 5P
Model HRM 5P merupakan salah satu model HRM yang dicetuskan oleh Randall S. Schuler pada tahun 1992. Sesuai namanya, Model 5P didasarkan pada lima aspek konstitusional yakni tujuan, prinsip, proses, orang, dan kinerja. Model 5P menyelaraskan dan menyeimbangkan kelima prinsip ini mengarah pada pencapaian kesuksesan perusahaan.
Model 5P mendefinisikan:
- Tujuan sebagai visi, misi, dan tujuan utama perusahaan
- Prinsip didefinisikan sebagai protokol operasional yang ditetapkan untuk mengarah pada pencapaian suatu tujuan
- Proses termasuk struktur perusahaan, sistem, dan metode operasi
- Orang adalah sumber daya yang vital yang melakukan tugas sesuai dengan prinsip dan proses yang ditetapkanÂ
- Kinerja adalah hasil yang dapat diukur dengan standar yang sesuai.Â
4. Model Ulrich
Model Ulrich atau dikenal dengan sebutan Model Mitra Bisnis dicetuskan oleh David Ulrich dalam bukunya yang berjudul “Human Resource Champions”.Â
Model Ulrich berfokus pada pengorganisasian semua fungsi SDM ke dalam empat peran sentral antara lain rencana strategis, perubahan, administrasi, dan advokasi karyawan. Model ini berpusat di sekitar internal perusahaan dan peran yang dimainkan berada dalam skema besar.
Model Ulrich menekankan bahwa remodeling SDM tidak bergantung dengan fungsi SDM. Meskipun model ini menyebabkan banyak perdebatan, tetapi Model Ulrich merupakan tonggak penting dalam sejarah pengelolaan SDM dan masih digunakan di berbagai perusahaan.Â
5. Model Kompetensi ASTD
Model Kompetensi ASTD pertama kali dicetuskan oleh American Society for Training and Development pada tahun 1994. HR framework satu ini didasarkan pada tiga elemen, yakni:
- Tingkatan dasar meliputi kompetensi esensial: personal, interpersonal, dan manajerial;
- Tingkat menengah yang fokus memperkenalkan Area of ​​Expertise (AoE) seperti pembinaan, peningkatan kinerja karyawan, pembelajaran sosial, perencanaan karir, dan evaluasi;
- Tingkat pelaksanaan berfokus pada empat peran profesional yang penting yaitu ahli strategi pembelajaran, manajemen proyek, mitra bisnis, dan spesialis profesional.
Berdasarkan Model Kompetensi ASTD, pengembangan profesional merupakan kunci keberhasilan pribadi dan perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Human Resource Audit
HRIS LinovHR untuk Sukseskan HR Framework
Dari sekian banyak HR framework model diatas, penting bagi praktisi HR untuk bisa memilih model yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Untuk menyukseskan penerapan HR framework model di perusahaan Anda, serahkan saja kepada Sistem HRIS LinovHR.Â
LinovHR menawarkan software bisnis dalam bidang Human Resource dan Payroll untuk perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi HRIS, software bisnis LinovHR merupakan solusi terbaik untuk mengelola sistem HR dan Payroll pada bisnis Anda. Sistem HRIS LinovHR dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang dapat membantu HRD dalam mengelola hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.
Seperti pengelolaan database seluruh karyawan, cuti karyawan, hingga sistem payroll karyawan. Selain itu, sistem HRIS LinovHR juga dapat membantu HRD dalam menghitung PPh 21, melakukan pelaporan PPh 21, mengelola BPJS Ketenagakerjaan & Kesehatan karyawan, menilai kinerja dan produktivitas karyawan, dan lain sebagainya.Â
Perpaduan HR framework yang tepat dan sistem HRIS dari LinovHR dapat memudahkan tanggung jawab HRD, sehingga kinerja HRD lebih efektif dan efisien.
Tunggu apa lagi! Hubungi layanan service kami dan konsultasikan kebutuhan manajemen SDM perusahan Anda.
Baca juga: 7 Komponen Penting dalam Sumber Daya Manusia