HR effectiveness adalah hal yang perlu sekali diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini karena fungsi HR sangat penting bagi perusahaan. Tanpa fungsi HR yang efektif, akan sulit bagi perusahaan untuk mampu mencapai performa perusahaan yang optimal.
Untuk mengukur seberapa efektif fungsi HR di dalam perusahaan, terdapat beberapa metrik yang perlu diperhatikan. Apa saja? Mari simak penjelasannya di artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu HR Effectiveness?
HR effectiveness adalah proses mengukur seberapa besar dampak kegiatan departemen HR terhadap bisnis.Â
Departemen operasi karyawan sebuah perusahaan, meskipun berukuran kecil, memiliki peran krusial dalam kesuksesan keseluruhan organisasi.Â
Sebagai contoh, strategi perekrutan yang sukses membantu mengarahkan talenta-talenta terbaik ke perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan.Â
Demikian pula, sistem manajemen kinerja yang dinamis menyediakan metrik dan panduan bagi karyawan, membantu memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
Indikator HR Effectiveness
Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, departemen HR memiliki peran penting untuk memastikan organisasi berjalan dengan efektif.Â
Namun, bagaimana kita dapat menilai sejauh mana departemen HR berperan dalam mencapai tujuan organisasi?Â
Ada beberapa indikator yang dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui efektivitas HR.Â
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Karyawan yang Bahagia dan Terlibat
Kinerja HR yang baik dapat dilihat dari tingkat kebahagiaan dan employee engagement. Jika karyawan merasa puas dan terikat dengan pekerjaannya, ini menandakan bahwa departemen HR berhasil dalam mengelola kesejahteraan dan pengembangan karyawan.
2. Manajer yang Komunikatif
Efektivitas HR dapat dilihat dari sejauh mana manajer dalam organisasi berkomunikasi dengan tim HR.Â
Ketika manajer dengan mudah berinteraksi dan meminta bantuan dari HR, ini menunjukkan bahwa departemen HR dianggap sebagai mitra strategis dalam organisasi.
3. Tingkat Retensi yang Tinggi
Jika karyawan cenderung bertahan lama di perusahaan, ini menunjukkan bahwa tim HR berhasil dalam membina hubungan dan menyediakan lingkungan kerja yang kondusif.
Hal ini juga mengindikasikan bahwa HR telah dilatih untuk mengenali kecocokan budaya yang baik saat mewawancarai karyawan, dan bahwa proses penyaringan sebelum perekrutan berjalan dengan baik.
4. Employer Brand yang Kuat
Citra perusahaan sebagai pemberi kerja yang baik menunjukkan hr effectiveness dalam membangun dan mempertahankan reputasi perusahaan di mata calon karyawan dan masyarakat luas.
Citra organisasi Anda adalah faktor besar dalam perekrutan, dan berperan besar dalam menarik talenta terbaik ke perusahaan Anda. Peringkat tinggi di situs-situs seperti Glassdoor dan program orientasi yang kuat adalah indikator bahwa tim HR Anda berhasil!
5. Kepatuhan HR yang Ketat
Kepatuhan terhadap regulasi dan hukum ketenagakerjaan menunjukkan profesionalisme dan kesiapan HR dalam menghadapi berbagai tantangan hukum dan etika dalam operasional sehari-hari.
6. Sistem dan Proses yang Jelas
Ketika departemen HR memiliki sistem dan proses yang terstruktur dengan baik, ini menunjukkan bahwa mereka bekerja dengan metode yang sistematis dan konsisten dalam mengelola sumber daya manusia.
Mengidentifikasi dan memahami indikator-indikator di atas akan membantu organisasi dalam mengevaluasi kinerja dan kontribusi departemen HR mereka.
7 Karakteristik HR Effectiveness
HR bukan lagi hanya berfungsi sebagai administrator, tetapi juga sebagai mitra strategis yang memengaruhi arah dan keputusan bisnis.Â
Untuk itu, efektivitas HR menjadi hal yang krusial. Ada beberapa karakteristik yang menandakan efektivitas dari HR, dan berikut ini adalah enam di antaranya:
1. Keandalan (Dependability)
Karakteristik ini berarti HR dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.Â
Baik itu dalam hal rekrutmen, pengembangan, atau manajemen konflik, departemen HR yang efektif adalah yang selalu konsisten dan dapat diandalkan dalam menghasilkan hasil terbaik.
Menjadi “orang yang dituju” pada saat dibutuhkan dan memenuhi komitmen Anda akan membangun reputasi sebagai seseorang yang dapat diandalkan.
2. Visibilitas (Visibility)
HR yang efektif harus selalu hadir dan aktif dalam berbagai aspek organisasi. Mereka harus terlihat dan dikenali oleh semua tingkatan dalam organisasi.Â
Bukan hanya sebagai departemen administratif, tetapi sebagai bagian penting yang mendukung pertumbuhan perusahaan.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Dalam dunia yang bergerak cepat, HR harus cepat tanggap terhadap perubahan dan kebutuhan organisasi.Â
Baik itu perubahan regulasi, tren industri, atau kebutuhan internal perusahaan, ketanggapan HR dalam menghadapi perubahan menunjukkan efektivitasnya.
4. Kemampuan Komunikasi (Communication Skills)
HR yang efektif memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk dalam menyampaikan informasi, memberikan umpan balik, maupun mendengarkan.Â
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik antara HR dan seluruh stakeholder di perusahaan.
5. Kepemimpinan yang Berdampak (Impactful Leadership)
Seorang profesional HR Jonathan H. Westover berpendapat bahwa untuk menjadi pemimpin HR yang kuat dan berdampak, Anda harus mengubah pola pikir dari yang transaksional atau berbasis kepatuhan.
Anda harus mengubah pola pikir menjadi HR yang transformasional dan strategis, mengadvokasi orang-orang di perusahaan. Hal ini membuat Anda menjadi pemimpin HR yang sangat diperlukan perusahaan.
6. Keahlian HR (Human Resources Expertise)
Agar efektif, seorang profesional HR harus memiliki pemahaman yang kuat tentang fungsi HR.
Meskipun pengetahuan khusus yang dibutuhkan bervariasi dari satu posisi ke posisi lainnya, pemahaman tentang rekrutmen, orientasi, retensi, pembelajaran dan pengembangan, keterlibatan, manajemen kinerja, kompensasi dan tunjangan, hukum ketenagakerjaan, dan pemisahan sangat penting untuk menjadi seorang spesialis HR yang sukses.
7. Empati
Kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain adalah karakteristik penting dari HR yang efektif.Â
Empati memungkinkan HR untuk menghadapi berbagai masalah karyawan dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan personal.
Dengan memiliki karakteristik-karakteristik di atas, departemen HR dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya menjalankan fungsi-fungsi dasar mereka, tetapi juga berkontribusi secara strategis dalam pertumbuhan dan kesuksesan organisasi.
Baca Juga: Apa Itu HR System dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Bagaimana Mengukur HR Effectiveness?
Untuk mengukur efektivitas fungsi HR, Anda perlu menetapkan metrik yang relevan. Metrik yang dipilih akan bergantung pada apa yang ingin Anda ketahui.
Sebagai contoh, Anda akan melacak metrik seperti kualitas karyawan dan biaya perekrutan jika Anda ingin memahami efektivitas proses rekrutmen.
Mari jelajahi beberapa metrik yang dapat Anda gunakan dan cara mengukurnya.
-
Employee Net Promoter Score (eNPS)
eNPS adalah metrik yang mengukur kesediaan karyawan untuk merekomendasikan perusahaan sebagai tempat kerja yang baik.
Cara mengukur metrik ini adalah dengan pertanyaan “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kami sebagai tempat bekerja?”, karyawan memberi nilai 0-10.
- 9 sampai 10 = Promotor. Karyawan yang bahagia dan termotivasi.
- 7 sampai 8 = Pasif. Karyawan yang puas namun tidak bergairah terhadap perusahaan.
- 0 sampai 6 = Kontra. Karyawan yang tidak puas.
Untuk menghitung eNPS Anda, kurangi persentase Kontra dengan Promotor.
eNPS= %Promotor – %Kontra
-
Tingkat Keterlibatan (Engagement Rate)
Engagement rate menunjukkan seberapa terlibatnya karyawan dengan pekerjaan dan perusahaan.
Cara mengukur engagement rate adalah dengan mengumpulkan umpan balik saat pertemuan satu-satu, wawancara saat masuk dan keluar, serta survei singkat. Gunakan skor rata-rata tertimbang dari jawaban survei.
-
Tingkat Turnover Karyawan (Employee Turnover Rate)
Employee turnover rate mengacu pada tingkat di mana karyawan meninggalkan organisasi. Turnover karyawan dapat terjadi secara voluntary atau involuntary.
Untuk mengetahui employee turnover rate, Anda bisa melakukannya dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah total karyawan, lalu kalikan dengan 100.
-
Tingkat Retensi Karyawan (Employee Retention Rate)
Tingkat retensi karyawan menunjukkan jumlah karyawan yang tetap berada di sebuah organisasi selama periode tertentu dibandingkan dengan jumlah total karyawan yang bekerja di sana selama periode tersebut.
Employee retention rate ini dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
-
Tingkat Absensi (Absenteeism Rate)
Absenteeism rate adalah tingkat ketidakhadiran yang tidak direncanakan selama periode tertentu, baik karena sakit, stres, sakit palsu, atau apa pun, tetapi tidak termasuk hari libur atau keterlambatan. Hal ini dapat diukur untuk individu, tim, atau seluruh organisasi.
Mengukur absenteeism dapat dilakukan dengan rumus berikut ini:
Jumlah hari absen / Jumlah hari kerja dalam satu periode x 100 = Tingkat absenteeism
-
Efektivitas Pelatihan (Training Effectiveness)
Mengukur seberapa efektif pelatihan dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan.
Efektivitas pelatihan mengukur bagaimana program pelatihan tertentu berdampak pada pengetahuan, keterampilan, dan kinerja karyawan dan bagaimana hal ini, pada gilirannya, memengaruhi efektivitas perusahaan.
Cara menghitung efektivitas pelatihan ini adalah melalui kuis atau penilaian pasca-pelatihan, one on one meeting, survei, dan kuesioner.
Penting untuk menentukan tujuan pelatihan dan bagaimana Anda akan mengukur, efektivitas pelatihan sebelum pelatihan dimulai.
Terdapat lima model evaluasi pembelajaran yang paling sering digunakan perusahaan-perusahaan saat ini, yaitu:
- Kirkpatrick model
- Model ROI Phillips
- Lima tingkat evaluasi dari Kaufman
- Model evaluasi pembelajaran Anderson
- Evaluasi sumatif vs evaluasi formatif
Baca Juga:Â Apa Itu HR Virtual Assistant dan Mengapa Itu Penting
Capai HR Effectiveness dengan Software HRIS LinovHR
Perusahaan yang mampu mencapai HR effectiveness akan mampu mencapai keuntungan maksimal baik dari segi finansial maupun juga pengelolaan manajemen karyawan.
Mencapai efektivitas HR di era digital saat ini memerlukan solusi yang inovatif dan adaptif. Penerapan teknologi di dalamnya menjadi salah satu kunci penting, di mana teknologi akan mendigitalisasi dan otomatisasi berbagai tugas repetitif HR yang paling memakan waktu.
Dengan hilangnya tugas ini, HR bisa benar-benar menjadi mitra bisnis bagi perusahaan.
Implementasi Software HRIS LinovHR akan sangat membantu untuk tercapainya efektivitas HR di dalam perusahaan.
Dengan modul yang lengkap dan sistem terintegrasi, HR memiliki teknologi yang komprehensif dalam mengelola berbagai tugas dan fungsi HR.
Mulai dari pengelolaan organisasi, database karyawan, penyusunan jadwal kerja, pengelolaan cuti, kehadiran karyawan, monitoring kinerja karyawan, kompetensi, pengelolaan jenjang karier dan suksesi, rekrutmen, sampai dengan pelatihan karyawan.
Sistem integrasi yang dimiliki Software HRIS LinovHR membuat adanya sentralisasi data sehingga silo data dapat dihindari.
Selain itu, pengelolaan karyawan dengan LinovHR dapat dilakukan dengan mudah karena telah dilengkapi aplikasi ESS.
Aplikasi ESS sendiri memungkinkan karyawan untuk mengakses berbagai data human resource terkait dengan dirinya. Mereka bisa mengaksesnya dari website atau juga smartphone.
Ingin merasakan manfaat langsung dari solusi kami? Daftarkan diri Anda sekarang untuk demo gratis LinovHR dan rasakan transformasi manajemen HR yang efektif dan efisien!