Pentingnya Melakukan Benchmarking dalam Dunia HR

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

jenis HR Benchmarking
Isi Artikel

Dalam menjalankan operasionalnya, setiap perusahaan memiliki tantangan unik dalam mengelola tim SDM mereka. Oleh karena itu, menyoroti pentingnya HR benchmarking dalam konteks ini menjadi krusial.

Pada dasarnya, ini merupakan landasan dalam mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia di suatu perusahaan.

Proses perbandingan kinerja SDM dengan perusahaan sejenis bukan sekadar tren, melainkan suatu kebutuhan strategis untuk meraih keunggulan kompetitif. 

Artikel LinovHR ini akan mengupas HR benchmarking dalam membentuk kebijakan dan praktik SDM yang efektif, memastikan perusahaan tetap relevan, adaptif, dan terdepan dalam tren yang terus berubah. Simak selengkapnya!

 

 

Apa Itu HR Benchmarking?

HR benchmarking adalah suatu proses perbandingan dan evaluasi kinerja aspek-aspek SDM suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang dianggap sebagai market leader, atau pemimpin dalam industri atau sejenisnya.

HR benchmarking menggunakan data baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif untuk melakukan perbandingan di antara organisasi, sektor, industri, peran, praktik, dan proses dalam operasional SDM.

 

Tujuannya adalah memberikan umpan balik kepada organisasi agar dapat terus meningkatkan praktik-praktik SDM mereka dan menghadapi tantangan yang ada dalam proses yang sudah berlangsung. 

Dengan mengimplementasikan HR benchmarking, perusahaan akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kinerja SDM mereka.

Keseluruhan proses ini menjadi kunci dalam mendorong perbaikan berkelanjutan dan mencapai keunggulan kompetitif dalam manajemen sumber daya manusia.

 

Jenis-jenis HR Benchmarking

HR benchmarking merupakan instrumen penting dalam menilai serta meningkatkan kinerja sumber daya manusia di lingkungan organisasi.

Dalam konteks ini, terdapat beragam jenis HR benchmarking yang memberikan perspektif unik terkait perbandingan kinerja SDM. 

Dua kategori utama yang umumnya digunakan adalah internal benchmarking dan external benchmarking.

 

Internal Benchmarking

Tipe benchmarking ini menggunakan data yang sudah ada atau disediakan untuk memahami bagaimana perbedaan departemen, tim, dan kelompok di dalam organisasi. 

Pendekatan ini memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi tim yang paling aktif, departemen yang paling unggul, lokasi dengan skor keterlibatan yang lebih tinggi, dan lain sebagainya.

Internal benchmarking memberikan gambaran terperinci mengenai dinamika internal organisasi, membantu pimpinan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan di berbagai unit kerja.

 

External Benchmarking

Sebaliknya, benchmarking eksternal mengukur seberapa baik kinerja organisasi jika dibandingkan dengan organisasi lain di luar.

Ini memberikan konteks yang berharga terkait dengan norma industri dan apakah organisasi Anda berkinerja di atas atau di bawah standar tersebut. 

Benchmark eksternal sangat relevan ketika merumuskan strategi SDM untuk periode tertentu. 

Pendekatan ini dapat digunakan dalam berbagai konteks. Sebagai contoh, dalam proses rekrutmen, salah satu aspek yang memanfaatkan external benchmarking adalah menentukan gaji di suatu role.

Dengan memberikan gaji kompetitif yang ditentukan berdasarkan survei gaji untuk setiap role, perusahaan dapat menarik kandidat terbaik yang bisa disesuaikan juga dengan bujet yang tersedia.

 

Apa yang Dapat Dilakukan dengan Benchmarking?

Benchmarking, sebagai alat evaluasi yang efektif, dapat diimplementasikan dalam berbagai aspek manajemen SDM untuk mencapai hasil yang lebih baik. 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan benchmarking dalam konteks SDM:

 

jenis HR Benchmarking
Pengembangan Karier Karyawan

 

1. Struktur Organisasi

Dengan benchmarking, organisasi dapat mengevaluasi efektivitas struktur organisasinya, membandingkannya dengan praktik terbaik atau best practice di industri atau sektor yang serupa. 

Hal ini dapat membantu dalam merancang atau memodifikasi struktur organisasi untuk mencapai tingkat efisiensi dan responsivitas yang optimal.

 

2. Gaji dan Biaya SDM

Melalui benchmarking, perusahaan dapat membandingkan gaji dan biaya SDM mereka dengan pesaing atau industri lainnya. 

Informasi ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang sejauh mana perusahaan berada dalam kisaran gaji yang kompetitif dan apakah biaya SDM sebanding dengan nilai yang dihasilkan.

 

3. Pengembangan Karier Karyawan

Benchmarking membantu dalam merancang program pengembangan karier yang berkesinambungan sepanjang siklus kerja karyawan. 

Dengan membandingkan praktik-praktik tersebut, perusahaan dapat menciptakan jalur pengembangan yang memotivasi dan mendukung pertumbuhan profesional karyawan.

 

4. Jadwal & Lingkungan Kerja

Benchmarking juga dapat digunakan untuk mengevaluasi jadwal kerja dan lingkungan kerja. 

Dengan memahami praktik terbaik di industri terkait, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan melalui penyesuaian jadwal dan penyempurnaan lingkungan kerja.

Sebagai contoh, menerapkan sistem kerja hybrid, jadwal kerja yang fleksibel, hingga menerapkan sistem 4 empat hari kerja di perusahaan.

 

5. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement)

Benchmarking membantu mengukur keterlibatan karyawan (employee engagement) dan membandingkannya dengan standar industri. 

Dengan mengevaluasi praktik terbaik dalam hal ini, perusahaan dapat mengimplementasikan strategi untuk memperkuat hubungan dengan karyawan dan mencegah kehilangan bakat yang berharga.

 

6. Kesehatan dan Produktivitas

Benchmarking dapat digunakan untuk membandingkan program kesehatan dan produktivitas karyawan. 

Dengan memahami praktik yang sukses, perusahaan dapat merancang inisiatif kesehatan yang efektif dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

 

Baca Juga: Mengenal Compensation Benchmarking dan Mengapa Ini Penting?

 

Manfaat HR Benchmarking

HR benchmarking tidak hanya sekadar alat evaluasi, melainkan juga menjadi kunci dalam menghubungkan praktik-praktik sumber daya manusia dengan dampak bisnis secara keseluruhan. 

Sebagai contoh, jika skor keterlibatan karyawan Anda berada di bawah rata-rata industri, Anda perlu menyelidiki seberapa besar hal ini memengaruhi kinerja bisnis secara umum. 

Dengan demikian, HR benchmarking memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada data, bukan hanya berdasarkan naluri atau insting belaka.

Berikut beberapa manfaat implementasi HR benchmarking:

 

1. Mengidentifikasi Tren

Memahami benchmark memungkinkan Anda tetap mengikuti perkembangan di industri Anda. 

Langkah memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan guna tetap bersaing sebagai pengusaha dan membantu Anda merancang program SDM yang efektif. 

Sebagai contoh, jika benchmark menunjukkan bahwa organisasi serupa dengan program kesehatan memiliki produktivitas yang lebih tinggi, maka akan bijaksana untuk mengembangkan program kesehatan.

 

2. Meningkatkan Praktik yang Ada

Anda dapat dengan jujur menilai proses rekrutmen, retensi, kompensasi, serta pengembangan bakat dan kepemimpinan Anda, dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. 

Pemimpin perusahaan dan SDM juga bertanggung jawab melalui pendekatan ini.

 

3. Menilai dan Meningkatkan Pengalaman dan Keterlibatan Karyawan 

Benchmark juga berdampak pada merek pemberi kerja secara keseluruhan, karena karyawan menyebarkan informasi tentang bagaimana pengalaman kerja mereka. 

Memperbaiki proses SDM dan menjadi pemberi kerja kelas dunia membantu meningkatkan pengalaman dan keterlibatan karyawan Anda.

 

Tantangan dalam Melakukan HR Benchmarking

Dalam menerapkan HR benchmarking, sejumlah tantangan bisa terjadi dalam mengimplementasikannya.

Berikut beberapa tantangan yang mungkin muncul, di antaranya:

 

Manfaat HR Benchmarking
HR Benchmarking

 

1. Membandingkan antara Satu dengan yang Lainnya

Tantangan pertama yang muncul dalam HR benchmarking adalah kesulitan untuk membandingkan “apple to apple“. 

Dalam hal ini, setiap organisasi memiliki dinamika unik, struktur, dan kebijakan SDM yang mungkin berbeda dengan organisasi lain, bahkan jika berada dalam industri yang sama. 

Hal ini dapat menyulitkan dalam menemukan parameter yang setara untuk dibandingkan, sehingga hasil benchmarking menjadi lebih akurat dan relevan.

 

2. Kurangnya Aturan Taksonomi yang Disepakati

Selain itu, kekurangan taksonomi yang disepakati dapat menjadi tantangan serius. Taksonomi merujuk pada sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan data. 

Tanpa adanya persetujuan tentang klasifikasi yang digunakan dalam benchmarking, perbandingan antara organisasi menjadi kurang konsisten dan dapat menghasilkan informasi yang ambigu atau tidak dapat diandalkan. 

Oleh karena itu, menyepakati taksonomi yang konsisten dan relevan menjadi krusial dalam mengatasi tantangan ini dalam proses HR benchmarking.

 

Mudahkan Urusan HR dengan Software HRIS LinovHR

Mengingat banyaknya tugas yang dibebankan pada departemen SDM, penting untuk melakukan otomatisasi pekerjaan yang bersifat repetitif dan administratif agar HR dapat fokus pada tugas yang lebih strategis.

Dalam hal ini, Software HRIS LinovHR siap mendukung dalam menyelesaikan berbagai masalah terkait manajemen karyawan melalui sistem HR yang komprehensif.

Mulai dari proses rekrutmen yang dapat disederhanakan dengan menggunakan modul rekrutmen. Salah satu fiturnya, Manpower Planning juga dapat membantu memastikan proses rekrutmen berjalan sesuai target.

 

LinovHR

 

Dalam hal payroll dan kompensasi, LinovHR menyediakan Software Payroll yang mampu menghitung secara otomatis berbagai komponen payroll, termasuk gaji pokok, kompensasi, dan perhitungan BPJS.

Ketika departemen SDM hendak melakukan evaluasi kinerja, LinovHR juga menyediakan Performance Management System yang terdiri atas beberapa fitur yang mempermudah evaluasi.

Sebut saja Goals & KPI yang membantu perusahaan menetapkan KPI dari tingkat perusahaan hingga individu secara tersentralisasi, sekaligus memantau KPI para karyawan secara realtime.

 

Tersedia juga Learning Management System (LMS) yang dapat mendukung pengembangan karyawan karena membantu perusahaan mengadakan program pelatihan secara terintegrasi dan tersentralisasi di satu platform.

Departemen SDM dapat membuat kursus beserta silabus pelatihan, yang nantinya dapat diakses oleh karyawan melalui perangkat mereka masing-masing.

Semua kemudahan pada kegiatan departemen SDM dapat direalisasikan melalui penggunaan Software HRIS LinovHR.

 

Yuk jadwalkan demo gratis sekarang dan dapatkan penawaran menariknya!

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Artikel Terbaru