7 Hal Penting yang Jadi Prioritas HR 2024

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

7 Hal Penting yang Jadi Prioritas HR 2024
Isi Artikel

Seiring perkembangan zaman, keadaan industri dan pasar kerja turut mengalami perubahan. Hal ini akhirnya menimbulkan pergeseran dalam berbagai aspek, termasuk prioritas HR 2024. Menentukan prioritas setiap tahunnya tentu harus menunjang budaya kerja yang lebih optimal dan tetap sehat.

Bagi Anda yang berkarir di bidang pengelolaan sumber daya manusia, berikut kami jabarkan 7 hal penting yang jadi prioritas HR 2024 sebagai referensi.

Prioritas HR untuk Budaya Kerja yang Produktif 

7 prioritas HR 2024 ini ditentukan melalui riset dan pengaruh perubahan ekonomi, sosial, dan budaya kerja beberapa waktu terakhir.

1. Menjaga Moral dan Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan menjadi prioritas utama bagi departemen HR 2024 setelah pandemi. Lebih dari separuh pekerja dilaporkan kerap merasa kelelahan di akhir hari kerja dan sebanyak 45% terkuras secara emosional.

Melansir dari HR Dive, penelitian SHRM juga menunjukkan bahwa ketidaksopanan di tempat kerja berdampak pada keinginan karyawan untuk keluar, dan pekerja yang merasa burnout tiga kali lipat lebih berpotensi mencari pekerjaan baru.

Guna mengatasinya, perusahaan perlu membangun rasa kebersamaan untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan kinerja karyawan, terutama saat menghadapi kondisi kekurangan tenaga kerja. Hal ini karena karyawan yang merasa bahagia dan kebutuhannya terpenuhi akan cenderung bekerja lebih keras.

Selain dari pihak perusahaan, karyawan juga memiliki masalah berupa kurangnya kesadaran akan manfaat kesehatan mental, atau merasa tidak nyaman olehnya.

Maka, untuk mengatasinya, diperlukan penyesuaian antara penawaran dengan kebutuhan pekerja yang sebenarnya, seperti cuti berbayar, hari kesehatan mental, dan jadwal kerja yang fleksibel.

2. Mempertahankan Talenta Terbaik

Dilansir dari HR Dive, sekitar setengah dari organisasi yang disurvei oleh SHRM mengalami kesulitan mempertahankan karyawan full time mereka dalam 12 bulan terakhir. Meski angka berhenti kerja telah menurun setelah melonjak pada April 2022 lalu, tetapi tingkatnya tetap tinggi, menunjukkan ketatnya pasar tenaga kerja.

Tantangan utama dalam mempertahankan karyawan ini meliputi gaji yang tidak kompetitif, alasan pribadi karyawan, manajer atau pimpinan yang buruk, kesempatan yang terbatas untuk maju dan berkembang dari posisi sekarang, serta tidak adanya  pengaturan kerja yang fleksibel.

Untuk mengatasi masalah tersebut, 78% perusahaan berencana membayar lebih pada tahun 2024. Lebih dari separuhnya berencana menaikkan gaji sebesar 3% hingga 4,9%.

Budaya tempat kerja yang positif juga dapat membantu mempertahankan karyawan, terutama dengan berinvestasi pada manajer SDM yang baik, sehingga para pemimpin dan seluruh tenaga kerja merasa betah dan bertahan lebih lama.

3. Menemukan dan Merekrut Talenta dengan Keterampilan yang Dibutuhkan

Pada tahun 2022, 91% pemberi kerja mengalami kesulitan merekrut untuk posisi penuh waktu. Namun di tahun 2024, meskipun krisis ini mereda, perusahaan masih memiliki kebutuhan untuk keterampilan baru dan lama secara bersamaan.

Masalah utamanya tetap terletak pada penawaran dan permintaan. Rasio pengangguran per lowongan pekerjaan adalah sebesar 0,7, yang menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang tidak terisi.

Kurangnya pengalaman di antara pelamar dan ketidakmampuan untuk bersaing dengan gaji pasar juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasinya, diperlukan strategi efektif yang meliputi: Peningkatan gaji, pengaturan kerja yang fleksibel, serta pelatihan karyawan, termasuk pelatihan silang.

Perekrut juga disarankan untuk mencari bakat dari kalangan tenaga kerja yang kurang dilirik, seperti pekerja tanpa gelar, karena banyak pekerjaan dapat diisi oleh mereka yang memperoleh keterampilan dengan cara yang berbeda.

4. Mengurangi Biaya dan Meningkatkan Efisiensi

Eksekutif HR 2024 menghadapi hambatan besar dalam meraih kesuksesan, terutama karena kurangnya waktu dan personel yang berdedikasi. Hanya 19% eksekutif HR 2024 yang berharap dapat meningkatkan jumlah karyawan departemen mereka.

Maka dari itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi prioritas, meskipun hanya 12% yang percaya bahwa organisasi mereka telah mengintegrasikan AI secara efektif. Teknologi AI di bidang HR digunakan terutama untuk perekrutan, pembelajaran dan pengembangan karier, serta manajemen kinerja.

Meski terdapat kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan pekerjaan manusia, tetapi faktanya, AI lebih banyak mengubah daripada menggantikan pekerjaan yang ada.

Oleh karena itu, adanya perencanaan ke depan dan pelatihan karyawan dalam penggunaan AI sangatlah penting, meski hanya sebagian kecil organisasi yang secara proaktif melakukannya.

5. Menciptakan Work-Life Balance

Work-life balance menjadi prioritas utama HR 2024 dengan fokus memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam jadwal kerja. Strategi ini termasuk uji coba empat hari kerja dalam seminggu yang telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepuasan dan produktivitas karyawan.

Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka, tetapi juga mengakui perbedaan kebutuhan individu secara signifikan.

Dengan memberi pilihan seperti bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel, perusahaan dapat meningkatkan work-life balance karyawannya dan mengurangi tingkat stres di kalangan pekerja akan komitmen profesional.

6. Memperkuat DEIB (Inisiatif Keberagaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Rasa Memiliki)

Mengembangkan dan memperkuat inisiatif DEIB menjadi langkah strategis dan prioritas HR 2024 berikutnya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil.

Proses ini melibatkan evaluasi mendalam terhadap kebijakan dan praktik yang sedang berlaku, serta implementasi pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan dari seluruh organisasi.

Dengan membangun komitmen yang kuat terhadap keberagaman, kesetaraan, inklusi, dan rasa memiliki, HR tidak hanya mendukung kepuasan karyawan, tetapi juga mempromosikan kreativitas dan inovasi yang diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang organisasi.

7. Merancang Pekerjaan yang Bermakna

Menghilangkan pekerjaan yang tidak bermakna dan merancang ulang peran agar lebih sesuai dengan minat dan kekuatan karyawan menjadi prioritas HR 2024 yang terakhir. Pekerjaan yang bermakna tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi, tetapi juga memotivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi lebih baik.

Langkah-langkah seperti analisis mendalam terhadap deskripsi pekerjaan, penetapan tugas-tugas yang lebih sesuai, dan pemberian feedback yang terstruktur dapat membantu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa terlibat dan dihargai.

Dengan berfokus pada pekerjaan yang bermakna, HR dapat meningkatkan retensi karyawan dan memastikan produktivitas berkelanjutan.

Baca juga: Mengenal Human Sustainability dan Pengaruhnya pada Perusahaan

Tingkatkan Produktivitas Karyawan di Perusahaan dengan Performance Management LinovHR

Sekarang ini, prioritas HR untuk meningkatkan produktivitas karyawan di atas bisa Anda capai secara praktis lewat Performance Management dari LinovHR.

Performance Management System LinovHR dilengkapi berbagai fitur untuk mempermudah pengelolaan karyawan bagi Anda.

Terdapat fitur Performance Dashboard, Performance Appraisal, Goals & KPI, serta Result untuk memantau, mengukur, dan menilai kinerja serta produktivitas karyawan agar mereka semakin terarah.

Ingin mencoba langsung fitur dan manfaatnya? Langsung saja ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru