Holacracy adalah suatu istilah yang merujuk pada jenis sistem manajemen perusahaan. Sistem manajemen ini digadang-gadang sebagai antitesis dari sistem manajemen konvensional dan dianggap lebih cocok di era modern. Namun, apa sebenarnya holacracy itu?
Dalam artikel LinovHR berikut ini, kita akan mengupas tuntas mengenai sistem manajemen holacracy. Mulai dari ciri-ciri, keuntungan hingga tantangan dalam penerapannya. Mari, kita simak artikelnya bersama!
Apa Itu Holacracy?
Holacracy atau dalam bahasa Indonesia ditulis holakrasi adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang tidak memiliki hierarki, bersifat otonom, namun saling menguntungkan antar tim yang berbeda.
Dengan sistem manajemen ini, setiap karyawan memiliki wewenang untuk membuat keputusan penting dalam wilayah otoritasnya masing-masing.
Sistem manajemen holacracy pertama kali dicetuskan oleh Brian Robertson yang sebelumnya adalah seorang software developer serta pengusaha dan kini menjadi seorang konsultan manajemen.
Saat menjadi pengusaha, dia mempraktikkan sistem ini dalam perusahaannya hingga menerbitkan sendiri Konstitusi Holacracy. Salah satu contoh perusahaan modern yang mengadopsi sistem manajemen ini adalah Zappos.com.
Penerapan sistem manajemen holacracy memungkinkan perusahaan untuk memberikan ruang bagi karyawan menyampaikan dan menyanggah ide satu sama lain sehingga dapat menemukan keputusan terbaik.
Ciri-Ciri Prinsip Holakrasi
Agar lebih memahami bentuk holacracy, berikut adalah beberapa karakteristik yang perlu diketahui dari sistem manajemen tersebut.
1. Tidak Ada Bos karena Semua Anggota Menjadi Pemimpin
Ciri utama dari sistem manajemen holacracy adalah tidak ada pemimpin dalam tim. Dengan sistem ini, karyawan tidak perlu meminta izin pada atasan. Selain itu, sistem ini memungkinkan karyawan untuk lebih aktif mengemukakan ide, menggunakan kreativitas mereka, serta ikut terlibat dalam setiap pekerjaan.Â
2. Bekerja dalam Tim
Bekerja dalam tim dengan holakrasi cenderung menghemat waktu dan tenaga karyawan dalam menghadapi masalah seputar struktur organisasi. Selain itu, keputusan dapat diambil bersama-sama tanpa menunggu perintah dari atasan.
3. Selain Peran yang Sama, Semua Mengikuti Aturan yang Sama
Tim memiliki otoritas untuk membuat aturan dan batasannya sendiri sehingga seluruh anggota mengikuti aturan dan batasan yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengurangi inefisiensi dan ketidaktransparan.
4. Tingkat Transparansi yang Tinggi
Holakrasi mampu menjamin transparansi dalam tim sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan mampu berkembang pesat.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Manajemen Organisasi
Keuntungan Struktur Organisasi Holacracy
Penerapan sistem manajemen holacracy dapat memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, di antaranya adalah:
- Karyawan lebih fokus pada hal yang substansial dan memiliki pemahaman mendalam terkait pekerjaan.
- Seluruh anggota tim memiliki hak untuk menyampaikan dan menyanggah ide hingga mengambil keputusan.
- Karyawan bisa memilih sendiri tugas yang ingin diselesaikan sehingga bakat-bakat baru di antara mereka bisa ditemukan.
- Keputusan dapat diambil lebih cepat sehingga mampu meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tantangan Penerapan Holakrasi
Namun, apabila sistem manajemen holakrasi tidak dikelola dengan tepat, maka justru akan menimbulkan berbagai tantangan, yaitu:
- Distribusi tanggung jawab kurang proporsional.
- Salah satu karyawan bisa saja mengemban tanggung jawab seorang pemimpin.
- Adanya tanggung jawab perusahaan yang terabaikan sehingga masalah tidak terselesaikan.
- Proses pengambilan keputusan terganggu akibat ketiadaan manajer.
Terapkan Sistem Kerja Lebih Mandiri dengan Aplikasi Absen LinovHR
Sistem manajemen holacracy tidak memiliki struktur organisasi konvensional. Seluruh karyawan memiliki tanggung jawab dan kewajiban terhadap dirinya masing-masing. Oleh karena itu, untuk menjalankan sistem ini karyawan dituntut untuk mandiri.
Bahkan dalam perizinan sehingga sistem perizinan yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan cuti secara mandiri diperlukan oleh perusahaan yang mengadopsi bentuk manajemen ini.Â
Untuk mendukung semua itu, perusahaan dengan manajemen holacracy perlu menerapkan teknologi dalam proses operasional dan administrasi perusahaan.
Salah satunya dengan beralih ke sistem absensi mandiri yang disediakan oleh LinovHR! Aplikasi absensi dari LinovHR memungkinkan karyawan untuk melakukan absensi di mana saja dan kapan saja.
Karyawan juga bisa absen di aplikasi LinovHR dengan mudah, cepat, dan aman karena telah dilengkapi dengan anti fake GPS, jailbreak, serta root.
Selain itu, dalam aplikasi ini, karyawan bisa memanfaatkan fitur Request untuk pengajuan izin cuti maupun sakit tanpa perlu melalui manajer.
Dengan bantuan aplikasi absen dari software HRIS LinovHR, perusahaan bisa membuat karyawan lebih mandiri dalam melakukan tugasnya.
Ada banyak fitur lain dalam LinovHR yang menunjang pengelolaan administrasi karyawan di perusahaan holacracy! Manfaatkan teknologi absensi mandiri dari LinovHR sekarang juga!