Ketika perusahaan sedang mengincar pertumbuhan, perusahaan akan merekrut banyak karyawan baru.
Namun, sayangnya perusahaan tidak dapat melakukannya setiap saat. Ada kalanya situasi memaksa perusahaan untuk memotong biaya operasional, misalnya dengan berhenti merekrut karyawan.
Kondisi itu disebut dengan hiring freeze.
Anda sebagai HR yang memegang tanggung jawab rekrutmen tentu saja harus mengenal apa itu hiring freeze.
Sebagai langkah pengenalan, Anda bisa membaca artikel LinovHR ini mengenai pengertian, penyebab, dan dampak dari terjadinya hiring freeze.
Apa Itu Hiring Freeze
Hiring freeze adalah suatu masa ketika perusahaan berhenti merekrut karyawan baru. Langkah ini biasanya diambil ketika perusahaan harus menghemat biaya operasional, namun tidak ingin memberhentikan karyawan.
Sering kali, hiring freeze tidak berarti perusahaan berhenti merekrut sepenuhnya. Bisa saja perusahaan tetap merekrut karyawan baru untuk mengisi posisi-posisi penting. Namun berhenti merekrut kandidat untuk posisi yang kurang penting.
Baca Juga: Strategi Perusahaan Saat Campus Hiring
Penyebab Perusahaan Melakukan Hiring Freeze
Sejatinya, perusahaan akan terus merekrut karyawan baru untuk mengincar pertumbuhan bisnis perusahaan. Namun, terdapat situasi tertentu yang membuat perusahaan tidak punya pilihan lain selain melakukan hiring freeze.
Di bagian ini, Anda akan mengenali penyebab perusahaan berhenti merekrut karyawan.
1. Masalah Finansial Perusahaan
Suatu perusahaan disebut mengalami masalah finansial ketika profit menurun dan aset yang dimiliki perusahaan tidak cukup untuk melakukan kegiatan bisnis.Â
Jika finansial perusahaan terguncang, biasanya perusahaan akan berusaha menstabilkan keuangan dengan menghemat pengeluaran.Â
Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan hiring freeze. Dengan tidak melakukan rekrutmen, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rekrutmen, gaji, dan tunjangan untuk karyawan baru.
2. Kondisi Negara atau Global yang Tidak Baik
Kondisi eksternal seperti krisis ekonomi, perang, atau pandemi dapat memengaruhi pengambilan keputusan perusahaan.
Jika situasi eksternal kurang baik, perusahaan biasanya akan mengambil langkah waspada dengan tidak membuka rekrutmen.
Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan bisnis. Bagi perusahaan, hal terpenting dalam kondisi eksternal yang tak pasti adalah perusahaan dapat tetap bertahan hidup.
3. Budget Rekrutmen yang Telah Terlewati
Umumnya perusahaan memiliki budget rekrutmen dalam suatu kurun waktu tertentu, misalnya per kuartal.
Jika biaya yang dikeluarkan perusahaan telah melewati budget tersebut, perusahaan akan berhenti merekrut sementara.Â
Perusahaan baru akan membuka kembali proses rekrutmen pada kuartal selanjutnya.
4. Persiapan Restrukturisasi
Jika diharuskan, perusahaan akan melakukan restrukturisasi SDM. Namun sebelum rest restrukturisasi dilakukan, umumnya perusahaan menghentikan rekrutmen terlebih dahulu.Â
Hal ini dilakukan untuk meninjau posisi penting yang harus dipertahankan serta posisi yang bisa dilepaskan atau digabung dengan posisi lain.
Bersamaan dengan restrukturisasi perusahaan, umumnya pemberhentian karyawan secara besar akan dilakukan. Untuk menjaga hati karyawan yang diberhentikan, sebaiknya perusahaan menunggu terlebih dahulu untuk melakukan proses rekrutmen kembali.
Dampak Hiring FreezeÂ
Meski hiring freeze dilakukan untuk kebaikan perusahaan, hiring freeze juga memiliki dampak negatif bagi karyawan.
Dengan membiarkan posisi tertentu kosong, karyawan akan bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas pada posisi kosong tersebut.
Jika karyawan memiliki tambahan pekerjaan, karyawan dapat mengalami kebingungan hingga menurunkan produktivitas.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat membagi tugas posisi yang kosong tak hanya untuk satu karyawan, tetapi untuk beberapa karyawan.
Jika karyawan Anda tidak mampu dengan beban tugas yang dilimpahkan, Anda dapat menggunakan jasa freelance.
Baca Juga: Mengenal Strategi Mass Hiring untuk Rekrut Banyak Karyawan
Ketahui Kebutuhan Karyawan dengan Bantuan Software HRÂ
Merekrut karyawan memang bukan hal yang main-main karena ini berpengaruh kepada talent cost yang akan dikeluarkan perusahaan. Banyak perusahaan yang melakukan hiring freeze terkadang karena talent cost yang sudah terlalu besar.Â
Maka dari itu, ketika melakukan proses rekrutmen, perlu dilakukan dengan matang sesuai kebutuhan.Â
Anda harus tahu posisi mana yang dianggap penting dan tetap membutuhkan karyawan baru serta posisi mana yang tidak membutuhkan tambahan tenaga kerja.
Berdasarkan kebutuhan perusahaan, barulah Anda dapat merencanakan atau memberhentikan proses rekrutmen.
Namun, bagaimana caranya mengatur rekrutmen untuk posisi penting dan melakukan hiring freeze untuk posisi lain secara bersamaan?
Tak perlu bingung, Anda dapat menggunakan Aplikasi Rekrutmen Karyawan LinovHR. Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat membantu Anda merencanakan dan mengelola proses rekrutmen.Â
Mulai dari proses Manpower Planning yang dapat membantu merencanakan rekrutmen sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga HR bisa dapat dengan mudah merekrut kandidat yang memang benar-benar perusahaan butuhkan.
Segera gunakan Aplikasi Rekrutmen LinovHR. Ajukan demo sekarang juga!