Hierarchy culture adalah budaya yang berdasarkan nilai bersama sehingga memberikan landasan yang kuat bagi organisasi atau perusahaan untuk terus berkembang.
Melalui penerapan proses dan aturan, budaya hierarki menciptakan suatu struktur yang terorganisir dengan baik, mengatur peran dan tanggung jawab individu dengan jelas.
Lantas, bagaimana cara organisasi atau perusahaan menerapkan hierarchy culture ini? Mari simak artikel LinovHR berikut ini untuk mendalaminya!
Apa Itu Hierarchy Culture?
Hierarchy culture adalah suatu bentuk budaya organisasi yang menekankan stabilitas jangka panjang, struktur yang konsisten, dan nilai bersama di seluruh organisasi.Â
Dalam konteks ini, organisasi menerapkan proses dan aturan untuk menciptakan struktur yang terorganisir, dengan tingkat kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas di antara anggotanya, seperti direktur, pemimpin tim, manajer, dan staf senior.Â
Struktur hierarki digunakan sebagai alat untuk mempromosikan individu ke posisi tanggung jawab yang lebih tinggi, memberikan insentif bagi anggota organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka.Â
Keberhasilan dalam budaya hierarki bergantung pada kemampuan organisasi untuk menjaga stabilitas, konsistensi, dan nilai bersama, menciptakan lingkungan terstruktur yang meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan organisasi.
Perusahaan di industri keuangan, kesehatan, dan minyak dan gas sering kali mengikuti hierarchy culture untuk mengelola risiko, lebih stabil, dan beroperasi dengan lebih efisien.
Mengapa Budaya Hirarki Penting?
Budaya hirarki adalah hal sangat penting karena dapat memengaruhi keberhasilan suatu organisasi dan kepuasan karyawan secara umum.
Saat ini, banyak pekerja memilih tempat kerja berdasarkan kenyamanan mereka di lingkungan organisasi.
Pemimpin eksekutif memiliki tanggung jawab untuk menciptakan dan mempromosikan budaya hierarki yang diinginkan untuk organisasi mereka.
Hal ini karena kepemimpinan memainkan peran kunci dalam mengubah dan menyesuaikan budaya organisasi yang tidak statis.
Komitmen pimpinan terhadap budaya ini tercermin dalam penghargaan yang diberikan kepada karyawan.
Meskipun sulit untuk mengubah atau menciptakan budaya yang sesuai, hal ini menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan, dan perusahaan harus memperhatikan situasi saat ini agar dapat terus berkembang.Â
Tipe Hierarchy Culture
Secara umum, ada empat jenis hierarchy culture. Berikut adalah penjelasannya:
1. Clan Culter atau Budaya Klan
Budaya klan mendorong kesamaan dan keterlibatan yang tinggi di antara anggotanya, menciptakan atmosfer keluarga di dalam organisasi.
Dalam budaya ini, loyalitas dipacu oleh persepsi pemimpin sebagai figur ayah atau mentor, mengutamakan nilai-nilai seperti kerja tim, komunikasi, konsensus, dan pengembangan.
Karyawan bekerja secara kolaboratif, namun pendampingan juga tetap menjadi aspek utama yang tak kalah penting.
2. Adhocracy Culture atau Budaya Adhorkasi
Dalam budaya adhokrasi, karyawan didorong untuk menjadi aktif dan inovatif.
Organisasi ini menciptakan lingkungan yang mendukung eksperimen dan pengambilan risiko, mendorong kebebasan dan inisiatif karyawan.Â
Nilai-nilai seperti perubahan, fleksibilitas, transformasi, dan keluaran inventif menjadi kunci keberhasilan dalam budaya ini.
Budaya ini juga menuntut pemimpin untuk membina lingkungan kreatif dan visioner guna mencapai kesuksesan melalui pengembangan barang dan jasa baru.
3. Market Culture atau Budaya Pasar
Budaya pasar menempatkan hasil sebagai fokus utama.Â
Dalam lingkungan ini, karyawan didorong untuk bersaing, baik secara internal maupun eksternal, untuk mencapai tujuan yang berorientasi pada hasil.
Pemimpin dalam budaya hirarki ini harus menjadi pekerja keras dan pesaing yang kuat, menuntut dan memiliki harapan tinggi terhadap staf.
Sasaran yang sering kali berhubungan dengan penjualan, pendapatan, penetrasi pasar, dan nilai saham mencerminkan orientasi kinerja perusahaan.
4. Budaya Hierarki
Budaya hirarki adalah budaya yang menekankan kontrol dan struktur sebagai landasan utamanya.
Setiap tindakan karyawan harus mengikuti prinsip dan prosedur yang jelas, menciptakan keberlanjutan dan prediktabilitas.Â
Efisiensi dan konsistensi dihargai dalam budaya ini. Selain itu, nilai-nilai seperti konsistensi, stabilitas, keseragaman, birokrasi, dan ketepatan waktu menjadi inti dari budaya ini.
Pemimpin diarahkan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan memelihara struktur organisasi yang terorganisir dengan baik.
Baca Juga: Struktur Organisasi Divisional Bagi Perusahaan
Karakteristik Hierarchy CultureÂ
Karakteristik hierarchy culture tercermin dalam beberapa elemen kunci yang membentuk dasar struktur organisasi dan pengelolaannya, yaitu:
1. Aturan dan Kebijakan yang Jelas
Hierarchy culture ditandai oleh keberadaan aturan, kebijakan, dan peran yang jelas.Â
Hal ini menciptakan panduan yang tegas bagi karyawan mengenai tanggung jawab mereka dan harapan perusahaan.Â
Manajemen di berbagai tingkat menerapkan aturan ketat untuk memastikan keteraturan, meminimalkan risiko, dan mengelola kegagalan.Â
Keberadaan aturan ini sering kali lebih dominan dalam industri berisiko tinggi, seperti minyak dan gas, layanan kesehatan, dan sektor pemerintahan.
2. Struktur Hierarki Top-Down
Budaya hirarki memiliki struktur terorganisir dengan hirarki wewenang yang jelas dan sistem kendali top-down.Â
CEO berperan sebagai pemimpin utama, diikuti oleh manajemen menengah dan pemimpin tim.Â
Keputusan bisnis dibuat oleh manajemen tingkat atas, menciptakan aliran kontrol dan komunikasi yang terarah.
Persepsi bahwa pengalaman anggota staf lebih dapat diandalkan dalam membuat keputusan menekankan peran dan hierarki pekerjaan dalam menilai kinerja.
3. Prosedur yang Terstandarisasi
Budaya hirarki menerapkan prosedur yang ditetapkan untuk memastikan berfungsinya organisasi secara andal.
Dengan prosedur yang jelas, organisasi menjadi lebih efisien dan koordinasi antar departemen meningkat.Â
Budaya ini dianggap ideal untuk bisnis besar. Pasalnya, adanya pembedaan komando yang jelas akan semakin meningkatkan koordinasi dalam perusahaan.
4. Tujuan dan Harapan yang Ditetapkan oleh Pihak Otoritas
Dalam budaya hierarki, pihak otoritas menetapkan tujuan, arah, dan harapan yang jelas.Â
Misalnya, manajer berperan dalam menetapkan ekspektasi dan memberikan instruksi kepada karyawan.Â
Dalam budaya ini, kontrol dan stabilitas menjadi fokus utama. Tak hanya itu, komitmen yang konsisten terhadap norma-norma perusahaan menciptakan kode etik yang kuat dan menciptakan harapan yang konsisten bagi setiap karyawan.Â
Hal ini membantu menjaga konsistensi dalam tindakan dan perilaku di seluruh organisasi.
Manfaat Hierarchy CultureÂ
Hierarchy culture dalam suatu organisasi membawa sejumlah manfaat yang dapat mendukung stabilitas, struktur, dan kinerja keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari budaya hirarki adalah:
1. Adanya Struktur dan Ketertiban yang Jelas
Kehadiran budaya hierarki menciptakan tata tertib dan struktur yang terdefinisi dengan baik di dalam organisasi.
Dampak dari hal ini adalah munculnya rasa stabil yang dapat memberikan keyakinan kepada karyawan.
Karyawan memiliki kesadaran terhadap peran dan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja mereka.
Dengan kesadaran ini, maka hal ini dapat mendukung efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan sehari-hari.
2. Pendelegasian Tugas yang Efisien
Pendelegasian tugas dan tanggung jawab menjadi lebih efisien dengan adanya struktur hierarki.
Hal ini memastikan bahwa setiap individu memiliki pemahaman yang jelas terhadap peran mereka dalam organisasi, sehingga membawa kontribusi positif terhadap peningkatan koordinasi dan efisiensi secara keseluruhan.
3. Pengambilan Keputusan yang Efisien
Dalam budaya hierarki, manajemen tingkat atas berperan sebagai pengambil keputusan utama.
Setelah itu, mereka kemudian mengkomunikasikan keputusan tersebut ke tingkat bawah melalui jalur komando.
Pendekatan ini menjamin bahwa proses pengambilan keputusan berlangsung dengan cepat dan efisien, tanpa terhambat oleh diskusi atau perdebatan yang berpotensi menimbulkan penundaan.
Peran HR dalam Mempromosikan Elemen Hirarki CultureÂ
Apabila elemen budaya hirarki dijalankan dengan tepat, maka karyawan akan semakin berkontribusi dengan baik untuk kemajuan perusahaan. Beberapa peran HR dalam mempromosikan elemen hierarchy culture ini adalah:
1. Membantu Karyawan Memetakan Jalur Karier Mereka
Dengan menyelenggarakan program pelatihan, bimbingan, dan memberikan panduan, HR memberikan arahan tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karier.Â
HR tidak hanya meningkatkan kesempatan mempertahankan karyawan, tetapi juga mempersiapkan organisasi untuk masa depan dengan mengembangkan keterampilan yang diperlukan.
2. Buat Struktur atau Bagan Organisasi
Dengan memberikan akses terhadap informasi tentang struktur hierarki, peran, dan tanggung jawab, HR membantu memastikan pemahaman yang jelas di antara anggota organisasi.
Langkah ini tidak hanya membantu kolaborasi yang lebih efektif tetapi juga mengurangi kesenjangan dalam hubungan antar karyawan.
3. Berdayakan Manajer untuk Menetapkan Ekspektasi
HR dapat mendukung pengembangan tujuan dan pencapaian bersama dengan membantu manajer menetapkan ekspektasi yang jelas.
Dengan menyusun tujuan dan sistem untuk melacak kemajuan karyawan, HR menciptakan arahan yang jelas dan mendorong tanggung jawab karyawan.
4. Sempurnakan Strategi Kompensasi
Dalam mengelola strategi kompensasi, HR memiliki peran sentral dalam memastikan keadilan dan konsistensi.Â
Dengan merancang strategi kompensasi sesuai dengan budaya hierarki, HR dapat menerapkan perbedaan gaji berdasarkan kinerja dan peringkat karyawan.
Dalam hal ini, aturan dan prinsip yang jelas mengenai kriteria kenaikan gaji dan promosi membantu HR menjaga struktur yang teratur.
Selain itu, hal ini dapat memberikan insentif kepada karyawan untuk mencapai hasil terbaik mereka, sesuai dengan nilai-nilai budaya hierarki yang dijunjung.
Contoh Penerapan Hierarchy Culture
Berikut adalah beberapa contoh penerapan hierarchy culture:
1. Gereja
Contoh penerapan budaya hierarki dapat terlihat pada struktur gereja Anglikan.
Gereja Anglikan menunjukkan struktur yang ketat, dengan raja sebagai posisi tertinggi diikuti oleh tingkatan lainnya.Â
Setiap tingkat hierarki memiliki tanggung jawab yang spesifik, dan anggota diharapkan untuk mematuhi batasan peran mereka.
Proses kenaikan tingkatan melibatkan pengalaman dan pelatihan, menekankan kejelasan dalam hierarki gereja dan memotivasi anggota untuk mencapai tanggung jawab tambahan.
2. Militer
Dalam konteks militer, hierarki memainkan peran penting dalam menentukan peran dan tanggung jawab setiap anggota sesuai dengan pangkat mereka.
Meskipun memberikan kejelasan dalam struktur perintah, hierarki ini dapat memperlambat pengambilan keputusan karena informasi harus melalui saluran yang ditetapkan.Â
Namun, keseluruhan sistem hierarki militer memfasilitasi organisasi yang terorganisir dan efisien.
3. Lembaga Keuangan Besar
Pada lembaga keuangan besar, seperti bank investasi, hierarki yang rigid terlihat jelas.Â
Setiap tingkat memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, dan peringkat dianggap sebagai posisi sosial yang membedakan antar kategori pekerjaan.Â
Hal ini menciptakan struktur yang jelas dalam organisasi, memandu karyawan dalam peran dan tanggung jawab mereka.
4. Sistem Politik
Dalam sistem politik, terlihat bahwa struktur hierarki memandu peran dari presiden hingga wakil presiden dan seterusnya.Â
Meskipun memberikan kejelasan peran, struktur hierarki yang terperinci dapat menghambat pengambilan keputusan, terutama dalam situasi yang membutuhkan respons cepat.Â
Namun, sistem ini memberikan panduan yang jelas dalam organisasi politik.
5. Industri E-commerce
Dalam industri e-commerce, struktur hierarki dapat ditemukan dalam organisasi besar seperti Ikea.Â
Struktur ini memungkinkan organisasi untuk diorganisasi ke dalam tim yang lebih kecil di bawah manajemen terpisah.Â
Hal ini memfasilitasi pelayanan yang lebih tepat dan memastikan perhatian terhadap detail, menunjukkan bahwa hierarki dapat memberikan manfaat dalam mengelola kompleksitas bisnis besar.
Perencanaan Suksesi Terencana dengan Software Succession LinovHR
Perencanaan suksesi yang terencana menjadi kunci strategis bagi keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Terutama jika perusahaan menerapkan sistem budaya hierarki, di mana keberlangsungan organisasi sangat bergantung kepada posisi-posisi kunci.
Dalam hal ini, LinovHR menawarkan solusi terdepan dengan software succession yang dapat mendukung perusahaan dalam merancang dan melaksanakan perencanaan suksesi yang terencana.Â
Software Succession LinovHR memberikan tools yang canggih untuk mengidentifikasi bakat internal, mengelola pemetaan suksesi, dan mengidentifikasi kandidat yang berpotensi untuk mengisi posisi kunci di masa depan.Â
Dengan ini, Software Succession LinovHR membantu perusahaan untuk melakukan perencanaan suksesi yang terencana dengan tepat dan tentunya ikut berkontribusi dalam kemajuan perusahaan.
Di dalam fitur ini juga tersedia fitur 9 Box Grid yang akan membantu memetakan dan menemukan mana karyawan yang paling potensial baik dari segi performa.
Lakukan perencanaan suksesi terencana perusahaan Anda secara tepat dengan LinovHR. Segera ajukan demonya dan rasakan keunggulannya!