Hedonisme adalah suatu istilah yang dianggap oleh masyarakat sebagai sebuah gaya hidup buruk. Gaya hidup hedonisme kerap kali dikaitkan dengan hal-hal mewah dan menyenangkan. Padahal gaya hidup hedonisme bisa membawa dampak buruk, lho!
Kali ini artikel LinovHR akan membahas mengenai gaya hidup hedonisme serta contoh hedonisme dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Anda juga akan mengetahui bagaimana ciri-ciri hedonisme, penyebab, serta dampak yang di ditimbulkan dari gaya hidup ini.
Yuk, simak artikel di bawah ini bersama-sama!
Pengertian Hedonisme
Asal mula istilah hedonisme berasal dari kata “Hedone” dalam bahasa Yunani yang berarti kesenangan. Jadi, hedonisme adalah gaya hidup yang bertujuan untuk mencari kesenangan serta kepuasan secara terus-menerus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme diartikan sebagai sebuah pandangan dalam hidup seseorang yang beranggapan bahwa kebahagiaan dan kenikmatan didapatkan dalam bentuk materi.Â
Singkatnya, hedonisme adalah sebuah pandangan bahwa sepanjang hidup, seseorang perlu meraih kesenangan dengan melakukan banyak hal-hal menggembirakan serta menghindari hal-hal yang menyedihkan di dunia.Â
Setiap orang pasti ingin merasa selalu bahagia selama hidupnya. Namun, gaya hidup hedonisme tidak selalu berakhir positif.
Bisa juga gaya hidup hedonisme membawa dampak negatif bagi orang-orang yang menjalaninya maupun bagi lingkungan di sekitarnya. Selain itu, ada juga faktor-faktor yang memengaruhi seseorang untuk bertindak hedonisme.
Ciri-Ciri Hedonisme
Ternyata, banyak orang menjalani gaya hidup hedonisme, namun mereka tidak menyadarinya. Untuk menghindari gaya hidup ini, Anda perlu mengetahui beberapa ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari hedonisme adalah.
1. Meraih Kebahagiaan adalah Tujuan Utama Hidup
Seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme menganggap bahwa tujuan utama dalam hidup mereka hanyalah untuk meraih kenikmatan serta kebahagiaan pribadi saja.
2. Tidak Peduli pada Kesenangan Orang Lain
Hedonisme mendorong seseorang untuk bersikap egois. Biasanya seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme tidak peduli pada kepentingan maupun kebahagiaan orang lain.
3. Tidak Pernah Merasa Puas
Gaya hidup hedonisme menyebabkan seseorang jadi merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki seperti harta hingga orang tercinta.
4. Memiliki Sifat Konsumtif
Seseorang dengan gaya hidup hedonisme cenderung bersifat konsumtif. Baginya barang-barang yang membuatnya bahagia lebih penting daripada barang-barang yang menjadi kebutuhannya.
5. Memiliki Sifat Diskriminatif
Selain itu, gaya hidup hedonisme juga mendorong seseorang untuk cenderung bersifat diskriminatif terhadap orang lain serta sombong.
6. Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Ciri terakhir dari pandangan hedonisme adalah selalu merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain dan menilai orang lain berdasarkan pada harta kekayaan yang dimiliki.
Baca Juga: Asal Usul dari Butterfly Effect
Faktor Penyebab Hedonisme
Ada berbagai penyebab yang mendorong seseorang untuk memiliki pandangan hedonisme. Ada tiga faktor utama yaitu faktor pribadi keluarga serta lingkungan sosial.
1. Faktor Pribadi
Gaya hidup hedonisme bisa disebabkan oleh faktor pribadi. Tiap manusia memiliki kebutuhan dasar, yaitu memperoleh kebahagiaan serta kenikmatan.
Namun, karena mereka tidak pernah merasa puas dan tidak dapat mengontrol keinginannya, maka mereka terjebak dalam gaya hidup hedonisme.
2. Faktor Keluarga
Faktor kedua penyebab hedonisme adalah faktor keluarga. Apabila seseorang lahir di dalam keluarga yang selalu memberikan kemewahan serta kemudahan tanpa akhir, maka hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk memiliki gaya hidup hedonisme.
3. Faktor Lingkungan Sosial
Faktor lingkungan sosial juga dapat menjadi penyebab gaya hidup hedonisme. Jika seseorang terbiasa bergaul bersama teman-teman yang bergaya hidup hedonisme, maka bisa jadi ia akan terbawa arus gaya hidup hedonisme.Â
Contoh Gaya Hidup Hedonisme
Berikut adalah contoh gaya hidup hedonisme yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari:
- Membeli mobil-mobil mewah. Padahal, satu mobil dengan kualitas yang dibutuhkan serta harga sesuai bisa didapatkan.
- Sering berbelanja barang-barang mewah dan bermerek yang tidak terlalu dibutuhkan.Â
- Bersenang-senang, seperti nongkrong atau liburan dengan uang dari berhutang.
- Membeli aksesoris berlebihan untuk hewan peliharaan.
- Selalu memesan makanan mahal.
Baca Juga: Langkah Mengatasi Perilaku Konsumtif
Dampak Hedonisme bagi Keuangan
Sebagian orang merasa bahwa gaya hidup hedonisme tidaklah salah karena dapat membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalankannya.Â
Namun ternyata, gaya hidup hedonisme dapat membawa dampak buruk terutama pada keuangan kita. Adapun dampak buruk dari perilaku hedonisme adalah:
- Kebutuhan utama tidak dapat dipenuhi akibat kondisi keuangan memburuk.
- Ketika keuangan memburuk, hedonisme akan mendorong seseorang untuk berutang.
- Uang yang didapatkan cepat habis akibat pola hidup boros.
- Tidak dapat menabung untuk dana darurat dan investasi.
Tips Membatasi Diri dari Hedonisme
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana caranya agar dapat menghindari gaya hidup hedonisme?
Berikut adalah beberapa kiat yang dapat Anda terapkan agar dapat membatasi diri dari hedonisme:
- Bersyukur atas segala hal yang telah dimiliki, tidak hanya materi, tapi juga segala hal yang ada di sekitar kita termasuk nikmat atas hidup yang telah diberikan.
- Lebih selektif dalam memilih teman akrab dengan memerhatikan gaya hidupnya.
- Sedikit demi sedikit belajar hidup sederhana dengan memanfaatkan barang yang dimiliki secara maksimal.
- Menentukan prioritas agar dapat memilah antara suatu kebutuhan dengan suatu keinginan.Â
Dengan menerapkan cara di atas, Anda bisa belajar membatasi diri dari gaya hidup hedonisme.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda supaya lebih memahami gaya hidup hedonisme, dampak yang ditimbulkan, serta cara mengatasinya.
Sekian dan nantikan artikel LinovHR lainnya!