Pernahkah Anda mendengar istilah halo effect? Istilah ini bisa dikaitkan dengan kesan pertama pada saat Anda melihat seseorang atau ketika orang lain melihat Anda.
Fenomena ini dapat terjadi di dunia kerja berkaitan dengan kesan pertama terutama pada saat berlangsungnya interview. Jangan sampai Anda ketika melalui proses wawancara kerja, Anda justru memberikan kesan yang salah kepada pewawancara.
Bila Anda yang akan melakukan wawancara maka Anda juga harus berhati-hati untuk tidak terjebak di dalam efek halo.
Apa Itu Halo Effect?
Pengertian halo effect adalah penilaian terhadap sesuatu atau seseorang dari kesan pertama, Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Edward Thorndike pada tahun 1920.
Penelitiannya mengungkapkan bahwa persepsi negatif yang timbul ketika melakukan penilaian kepada orang lain dapat menurunkan nilai-nilai sifat yang lain.
Mari kita ambil contoh fenomena yang terjadi baru-baru ini. Ketika seorang public figure yang memiliki wajah tampan atau cantik akan mudah dimaafkan ketika melakukan kesalahan.
Orang-orang yang memiliki postur tubuh tinggi dan rupawan juga biasanya dianggap memiliki kecerdasan yang baik. Padahal bila ditilik lebih jauh tidak ada hubungan yang jelas antara penampilan dengan kecerdasan seseorang.
Baca Juga: Cara Mengatasi Horn Effect saat Penilaian Karyawan
Contoh Kasus Halo Effect
Halo effect banyak terjadi di kehidupan sehari-hari. Mungkin saja Anda sendiri pernah mengalaminya. Berikut ini diantaranya.
Dunia Pendidikan
Salah satu penelitian yang telah terbit dalam Chicago University Press Journals mengungkapkan bahwa guru menaruh harapan yang lebih tinggi kepada siswa yang mereka pandang lebih menarik.
Begitu juga pandangan murid terhadap gurunya. Jika guru dianggap menarik maka murid-muridnya akan lebih menyukai guru tersebut.
Berpengaruh pada Penghasilan
Terkadang kesan pertama juga mempengaruhi pendapatan dan penghasilan seseorang. Terlebih lagi jika profesi yang dijalani harus berinteraksi dengan banyak orang.
Sebuah studi menunjukkan bahwa pelayan restoran yang memiliki penampilan menarik mampu mendapatkan tips yang lebih banyak.
Tips tersebut bisa mencapai $1200 lebih banyak dalam satu tahun. Sedangkan rekan-rekan mereka yang berpenampilan kurang menarik tidak mendapatkan tips sebanyak itu.
Saat Interview
Dampak dari kesan pertama juga sering dirasakan saat wawancara kerja. Bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri menghadapi interview baik dalam tahap awal maupun tahap interview user, maka hal ini patut menjadi perhatian.
Kesan pertama yang Anda tampilkan sangat penting untuk meningkatkan kesan positif pewawancara. Calon karyawan yang memiliki penampilan baik dan rapi akan cenderung lebih disukai oleh interviewer.
Sedangkan jika kesan yang pertama ditangkap adalah penampilan yang tidak rapi, bau asap rokok dan pakaian kotor maka akan mempengaruhi interviewer.
Baca juga: Masuk ke Tahap Interview User? Perhatikan 8 Hal ini!
Hati-Hati Terjebak Halo Effect Saat Interview
Halo effect bisa jadi menjebak Anda yang tidak waspada. Dalam dunia kerja hal ini bisa menimpa Anda baik sebagai calon karyawan atau sebagai pewawancara.
Jika Anda sebagai calon karyawan maka Anda harus hati-hati untuk tidak memberikan kesan yang salah. Kualitas diri Anda tidak akan bisa diketahui hanya karena kesalahan kecil yang Anda lakukan.
Pastikan Anda memoles diri sebaik mungkin sesuai dengan kualitas yang Anda miliki. Begitu juga dengan Anda yang melakukan wawancara.
Berhati-hatilah untuk tidak “tertipu”, karena kualitas pekerjaan yang baik tidak hanya ditentukan oleh penampilan semata. Pastikan kualitas calon pekerja benar-benar Anda gali dari segala aspek.
Baca Juga: Surat Lamaran Kerja Sering Ditolak? Coba Perhatikan 7 Alasan Berikut Ini!
Cara Mengatasi Halo Effect
Bagaimana cara mengatasi halo effect? Tidak bisa dipungkiri kita memang mudah terjebak menilai seseorang hanya dari penampilannya saja.
Penampilan seseorang menjadi penentu daya tariknya terhadap orang lain. Ketertarikan kita terhadap seseorang berdasarkan penampilan ini menghasilkan bias kognitif. Bias tersebut terwujud dalam efek halo.
Baca Juga: Letter of Interest: Cara Melamar Kerja Tanpa Lowongan
Cara mengatasi halo effect bagi pewawancara
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bagi pewawancara atau interviewer. Perlu Anda ingat bahwa halo effect bergerak ke dua arah yaitu positif dan negatif.
Jika positif maka saat Anda menyukai salah satu aspek dari seseorang maka semua hal tentang orang tersebut akan menjadi positif. Begitu juga sebaliknya.
- Jangan terpengaruh dengan kesan pertama yang coba diungkapkan oleh orang lain. Kesan pertama adalah kesan paling artifisial. Setiap orang ingin terlihat baik di mata orang lain yang baru ditemuinya.
- Gali lebih jauh kualitas yang ada dalam diri seseorang. Jika Anda adalah seorang pewawancara maka Anda harus gali lebih jauh kualitas yang ada. Bisa dari kecocokan antara resume dengan keahlian, atau melakukan cross checking antara data dan hasil wawancara.
- Buat panduan wawancara yang tersusun baik dengan struktur yang mendukung. Pastikan panduan interview tersebut sudah terstandarisasi. Sehingga baik pertanyaan dan jawaban yang dihasilkan akan selalu objektif.
Cara mengatasi halo effect bagi calon karyawan
Tidak hanya bagi pewawancara, calon kandidat yang akan melewati wawancara pun harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam fenomena ini. Cara yang dapat digunakan adalah:
- Gunakan pakaian yang menarik. Jika Anda adalah seseorang yang di-interview maka pastikan adanya kesesuaian antara penampilan dengan kualitas yang Anda miliki. Namun, jika pakaian atau outfit yang Anda miliki hanya busana sederhana, maka Anda harus benar-benar menunjukkan kualitas Anda.
- Yakinkan pewawancara Anda bahwa Anda adalah orang yang tepat berada dalam posisi tersebut. Anda harus tunjukkan walaupun pakaian dan penampilan Anda sederhana, kualitas pekerjaan Anda adalah yang terbaik dibandingkan pelamar lainnya.
- Persiapkan diri Anda sebaik mungkin. Mulai dari mempersiapkan keahlian yang Anda miliki untuk mengisi serangkaian alat tes yang diperlukan, sampai pengetahuan Anda mengenai perusahaan yang Anda incar.
Halo effect adalah fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah ketika interview.
Agar tidak terjebak, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Kuncinya adalah jangan sampai Anda terburu-buru menilai seseorang hanya dari kesan pertama saja.
Begitu juga sebaliknya, berikan kesan terbaik kepada orang lain tetapi diiringi dengan kualitas diri yang sepadan.