Generasi Z atau dikenal dengan sebutan generasi menunduk. hal ini karena selalu mengarahkan wajah ke layar smartphone.Â
Menurut Ryan Jenkins pada artikelnya yang berjudul “our Reasons Generation Z will be the Most Different Generation” , generasi ini memanfaatkan perkembangan teknologi dalam berbagai kegiatan di kehidupan mereka. ibaratnya, teknologi yang digunakan sama pentingnya dengan bernafas sehingga tidak bisa sehari tanpa menggunakan teknologi.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, demografi Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan hasil sensus sebelumnya tahun 2010.
Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia didominasi sebagian besar oleh gen Z dengan persentase sebesar 29,94%.Â
Sedangkan, generasi milenial yang sebelumnya diagung-agungkan menjadi roda penggerak di masyarakat kini persentase nya justru menurun yaitu 25,87% dari total masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, gen z memiliki peran yang dalam memberikan perubahan dan perkembangan di Indonesia.
Apa Itu Gen Z?
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1996 sampai dengan 2012, sebelum generasi millenial dan juga generasi Y. Generasi Z lahir dan tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi, sehingga mereka terbiasa memanfaatkan berbagai teknologi tersebut untuk memenuhi dan juga memudahkan kehidupan mereka.
Atas dasar tersebut, mereka cenderung pintar dalam menggunakan teknologi (tech savvy), mudah beradaptasi ke teknologi baru, yang juga dapat menunjang mereka dalam hal pekerjaan.
Baca Juga: Dampak yang Dirasakan Generasi Sandwich
3 Perbedaan Generasi Z dan Generasi Millenial
Perbedaan antara gen z dan milenial tidak hanya berdasarkan rentang tahun kelahiran, namun juga terdapat perbedaan metode komunikasi.
Menurut Dr. Alexis Abramson ahli dari University of Southern California, metode komunikasi yang digunakan pada setiap generasi berbeda. Selain komunikasi, terdapat beberapa perbedaan lainnya, yaitu:
1. Tahun Lahir
Gen Z merupakan merupakan sekelompok orang yang lahir pada rentang tahun 1996-2015.
Sedangkan, generasi millennial adalah sekelompok orang yang lahir pada rentang tahun 1980-1995. Perbedaan tahun lahir ini menjadi salah satu faktor utama perbedaan antara dua generasi ini.
2. Karakteristik
Generasi milenial memiliki karakteristik optimis, idealitis, dan kolaboratif. Misalnya, saat berada dalam suatu kelompok diskusi, generasi milenial akan mencoba mengatur kelompok tersebut untuk membentuk sebuah lingkaran dan mendiskusikan topik yang ingin dibicarakan.Â
Sedangkan, gen Z memiliki karakteristik realistis, pragmatis, dan independen. Misalnya, saat berada di lingkungan kerja, gen Z cenderung lebih nyaman bekerja sendiri dan sangat kompetitif dengan rekan kerja mereka. Sebab, sebagian besar gen z menerapkan mentalitas do-it-yourself di tempat kerja.
3. Alat Komunikasi
Generasi milenial mempelopori banyak alat komunikasi digital seperti SMS, Instant Message, dan lain-lain yang membuat cara bekerja lebih efektif dan efisien.
Namun, bagi generasi Z metode komunikasi tersebut masih belum cukup efektif. Oleh sebab itu, gen Z mempelopori alat komunikasi face to face (bertatap muka) dengan kualitas gambar dan suara yang lebih optimal. Seperti skype, facetime, zoom, dan lain-lain.Â
Jadi, perbedaan gen Z antara milenial yang paling signifikan adalah teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan.
Teknologi komunikasi yang digunakan pada era milenial tidak secanggih yang digunakan oleh gen Z yang bisa melakukan komunikasi face to face dengan gambar dan suara yang lebih optimal.
Baca Juga : Tips Melakukan Employee Engagement Lintas Generasi
Karakteristik Generasi Z
Selain itu ada beberapa karakteristik khas yang ada pada Generasi Z, Seperti:
1. Fasih teknologi
Seperti yang diketahui, sejak kecil gen Z sudah sangat akrab dengan beragam teknologi informasi sehingga tak heran jika generasi ini fasih menggunakan teknologi atau tech savvy. Â
Generasi ini mampu mengoperasikan komputer dan berbagai perangkat lainnya dengan mahir. Dengan demikian, gen Z lebih bisa diandalkan dalam hal IPTEK.
2. Suka Berkomunikasi
Karakteristik yang kedua dari gen Z adalah suka berkomunikasi atau berhubungan sosial dengan orang lain. Generasi ini gemar berkomunikasi dengan berbagai kalangan dari usia muda hingga tua.
Dengan perkembangan teknologi, gen Z mengembangkan proses komunikasinya melalui internet dengan menggunakan berbagai macam media sosial.
3. TerbukaÂ
Keberadaan internet memudahkan siapa saja untuk memperoleh informasi dan memberikan informasi, termasuk gen Z. Kehadiran internet dan social media seperti angin segar untuk para gen Z dalam berkomunikasi, sayangnya sebagian generasi ini menggunakan social media dengan kurang bijak.
Mereka membagikan segala hal yang dilakukan sehingga saat ini banyak orang yang mulai mengumbar privasi.
Untuk mengatasi masalah ini, sebagian orang beralih menggunakan platform yang sifatnya lebih privasi dan sementara.
4. Ekspresif dan Lebih Toleran
Karakteristik berikutnya dari generasi ini adalah cenderung lebih ekspresif dan lebih toleran. Dengan keberagaman kultur dan budaya di Indonesia, sikap toleransi memang sudah sewajarnya untuk dikembangkan.
Dalam hal ini gen Z cenderung lebih toleran dan menerima berbagai perbedaan dengan lapang dada. Selain itu, generasi ini juga lebih peduli dengan lingkungan dan perubahannya.
5. Penuh Ambisi
Salah satu karakteristik yang cukup menonjol dari generasi ini adalah penuh ambisi. Gen Z punya ambisi yang kuat dalam mengembangkan diri dan karier, serta mencapai kesuksesan.
Sekelompok orang dalam generasi ini cenderung tidak merasa cepat puas dan ingin terus berkembang. Oleh sebab itu, generasi ini disebut juga fast switcher karena cepat berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
Sehingga karakteristik individual dan egosentris kemungkinan ada pada diri gen Z.
Baca Juga : Manajemen Karyawan yang Baik Terhadap Generasi Z
Manajemen Karyawan Generasi Z dengan LinovHR
Gen Z termasuk angkatan baru dalam dunia kerja karena faktor usia mereka yang masih tergolong muda yaitu berkisar antara 20-25 tahun.
Karakteristik gen Z yang fast switcher yaitu cepat berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain harus diatasi oleh HRD perusahaan. Perusahaan harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman sehingga karyawan gen Z merasa perusahaan tersebut merupakan tempat yang cocok untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya.
HRD dapat mendukung perkembangan karyawan dengan memberikan pelatihan dan merencanakan jenjang karir yang menjanjikan.
Maka, karyawan gen Z tidak hanya sekedar bekerja tetapi juga tumbuh dan berkembang sesuai keahliannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan manajemen karyawan sistematis dengan menggunakan Software HRD dari LinovHR.
Software ini mampu mengotomatisasi berbagai aktivitas administrasi HRD yang berhubungan dengan karyawan.Â
Referensi: