Ada banyak tipe orang di lingkungan kerja. Gaya komunikasi yang dimiliki setiap orang pun pastinya berbeda-beda.
Perbedaan gaya berkomunikasi sering kali membuat kesalahpahaman ketika bekerja bersama. Agar kesalahpahaman tidak terjadi lagi, Anda harus mengenali jenis-jenisnya.
Berikut artikel dari LinovHR tentang gaya komunikasi rekan kerja dan cara menghadapinya.
Pengertian Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dan bertukar informasi dengan orang lain. Biasanya, gaya komunikasi fokus pada pemilihan komunikasi seseorang, apakah langsung atau tidak langsung.
Gaya berkomunikasi umumnya dibagi menjadi empat macam, yaitu pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif. Penjelasan lebih rinci tentang keempat macam-macam cara komunikasi tersebut akan dijelaskan di bagian selanjutnya.
Baca juga: Terapkan 8 Etika Komunikasi Ini Saat Bekerja Demi Kesuksesan Karir
Macam-Macam Gaya Komunikasi Seseorang
Setiap gaya komunikasi memiliki ciri khas tersendiri. Jika Anda ingin mengidentifikasi gaya bicara rekan kerja di kantor, berikut beberapa aspek yang bisa Anda lihat.
Pasif
Secara umum, orang yang memiliki gaya komunikasi pasif adalah orang yang pendiam dan tidak suka mencari perhatian. Mereka juga tidak suka mengeskpresikan perasaan, pendapat, dan kebutuhan pribadi serta sering mengabaikan hak-hak sendiri.
Orang yang pasif dalam berkomunikasi juga bisa dilihat dari bahasa tubuh. Mereka biasanya tidak melakukan kontak mata, sering menatap ke bawah, postur tubuh yang buruk, sering kelihatan gelisah, dan suara pelan.
Agresif
Gaya komunikasi agresif adalah kebalikan dari gaya komunikasi pasif. Orang yang berkomunikasi secara agresif justru sering mengekspresikan perasaan, pendapat, dan kebutuhan sendiri. Bahkan, mereka juga sering mengabaikan hak orang lain demi kepuasan pribadi.
Gaya bahasa tubuh orang agresif yaitu selalu melakukan kontak mata yang intens, menyilangkan tangan, memutar bola mata, mengangkat dagu, atau menunjuk dengan jari.
Baca juga: Mengenal Gaya Bahasa Satir dan Penerapannya di Tempat Kerja
Pasif-Agresif
Ciri utama orang dengan gaya berkomunikasi pasif-agresif adalah perbedaan pada kata-kata dan tindakan. Kata-kata yang mereka ucapkan biasanya penuh persetujuan, tetapi tidak dengan tindakan.
Orang yang berkomunikasi pasif-agresif sering menggunakan sarkasme, bergumam, dan mengabaikan percakapan. Mereka juga tidak peduli pada hak dan kebutuhan orang lain.
Asertif
Orang bergaya komunikasi asertif sangat terbuka dengan perasaan, pendapat, dan kebutuhannya. Di sisi lain, mereka juga tetap memerhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain.
Gaya bahasa tubuh orang asertif yaitu menjaga kontak mata yang ramah, suara jelas, serta postur tubuh baik dan terbuka.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Dunia Kerja
Tips Menghadapi Berbagai Macam Gaya Komunikasi
Setiap gaya komunikasi tidak hanya memiliki aspek yang berbeda. Anda tentu tidak bisa menerapkan cara yang sama ketika berinteraksi dengan komunikator pasif atau agresif.
Bagaimana cara menghadapi perbedaan cara komunikasi tersebut? Inilah caranya.
Pasif
Dalam lingkungan kerja, orang yang pasif sering menyerahkan keputusan secara sepenuhnya ke orang lain untuk menghindari konflik. Ketika terjadi debat dalam rapat pun, mereka jarang bergabung atau mengutarakan pendapat.
Jika rekan kerja Anda bersikap pasif, ini yang bisa dilakukan:
- Menanyakan pendapat mereka.
- Berbicara secara empat mata. Orang yang pasif dalam berkomunikasi biasanya tidak suka bicara dalam kelompok.
- Hindari bertanya pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”.
- Tidak terburu-buru ketika menunggu jawaban dari mereka.
Agresif
Orang yang bersikap agresif sering memaksakan pendapat dan memotong pembicaraan orang lain. Akibatnya, banyak orang merasa tersinggung atau tersakiti.
Rekan kerja Anda memiliki gaya komunikasi agresif? Lakukan ini:
- Sudahi pembicaraan ketika orang agresif semakin memaksa.
- Tetap tenang, jangan ikut terintimidasi karena gaya bicaranya yang agresif.
- Menjaga percakapan tetap profesional. Tidak perlu membahas urusan pribadi.
Pasif-Agresif
Cukup sulit mengidentifikasi rekan kerja yang pasif-agresif, karena mereka tidak menampakkan kepribadian yang asli di depan publik.
Namun dalam lingkungan kerja, mereka biasanya menyabotase hasil kerja orang lain, memberikan silent treatment, menyebarkan rumor, dan menolak banyak hal.
Saat menghadapi rekan kerja yang pasif-agresif, Anda bisa melakukan ini:
- Menanyakan feedback secara privat agar mereka jujur.
- Memberi arahan dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.
- Berbicara langsung dengan mereka ketika mereka berperilaku buruk. Jika perlu, minta atasan yang berbicara.
Asertif
Gaya komunikasi asertif sering disebut sebagai yang terbaik di ruang kerja. Mereka bisa mengutarakan ide dengan sopan, membuat orang lain merasa nyaman, bersikap kolaboratif, dan tahu cara berkata tidak.
Anda bisa melakukan ini untuk menghadapi orang yang cara berkomunikasinya memiliki gaya asertif:
- Mendorong mereka untuk mengemukakan idenya.
- Menempatkan mereka di posisi pimpinan.
- Meminta bantuan untuk menangani rekan kerja yang bergaya komunikasi pasif, agresif, dan pasif-agresif.
Baca juga: Mengapa Komunikasi Non Verbal Juga Penting Dalam Lingkungan Kerja?
Kesimpulan
Gaya komunikasi adalah cara seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Ada empat gaya komunikasi yang perlu kamu tahu. Keempat gaya itu adalah pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif.
Perbedaan gaya komunikasi sering kali menimbulkan konflik di kantor.
Namun, Anda bisa menghindarinya dengan mengenali macam-macam gaya komunikasi rekan kerja dan cara menghadapi setiap gaya komunikasi.