Dalam dunia medis, perawat adalah salah satu profesi yang sangat dibutuhkan. Baik itu di puskesmas maupun rumah sakit, perawat selalu diperlukan untuk merawat pasien dengan baik dan memberikan layanan kesehatan yang optimal.Â
Itulah mengapa, perawat merupakan jalan karier yang ingin dicapai bagi banyak orang. Meskipun begitu, masih banyak yang masih belum tahu mengenai berapa gaji yang diterima oleh perawat, terutama perawat di puskesmas dan rumah sakit.
Oleh karena itu, artikel LinovHR ini akan membahas secara lengkap tentang gaji perawat di berbagai tempat kerja.
Simak artikelnya untuk mengetahui berapa gaji perawat!
Gaji Perawat di Puskesmas
Dikutip Kompas.com dari Hasil Kajian Insentif Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan Self Assessment Tim Nusantara Sehat Batch 1 dan 2, rata-rata perawat menerima gaji sebesar Rp 2.250.148. Angka tersebut hanya gaji pokok saja, belum termasuk tunjangan.
Selain gaji pokok, gaji perawat di puskesmas juga terdiri atas beberapa tunjangan seperti tunjangan daerah, insentif khusus untuk tenaga kesehatan, kapitasi, biaya operasional kesehatan (BOK), perjalanan dinas atau transportasi lokal, biaya transport, dan uang makan.
Namun, besar tunjangan yang diterima perawat juga dibedakan berdasarkan status kepegawaian dan wilayah dinas perawat.
Berdasarkan wilayahnya, jumlah tunjangan yang diterima oleh perawat di puskesmas juga berbeda-beda, dikategorikan sebagai berikut:
- Wilayah sangat terpencil sebesar Rp718.682
- Wilayah terpencil sebesar Rp979.894
- Wilayah biasa sebesar Rp1.241.077
Gaji Perawat di Rumah Sakit
Untuk menjadi perawat di rumah sakit, seseorang harus memiliki sertifikat lulusan D3 atau S1 Keperawatan. Kuliah D3 akan menempuh waktu selama 3 tahun, sementara kuliah S1 akan berlangsung selama 6 tahun.
Jika ingin mengambil gelar spesialis keperawatan, barulah perawat bisa melanjutkan pendidikan S2.
Setelah menempuh pendidikan, perawat harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari pemerintah. Namun sebelum memiliki STR, perawat harus mempunyai sertifikat kompetensi dan sertifikat profesi terlebih dahulu.
Setelah memperoleh STR, perawat dapat memilih rumah sakit yang menjadi tujuan untuk bekerja. Perawat bisa memilih rumah sakit, klinik, puskesmas, atau bahkan di luar negeri.
Gaji perawat rumah sakit sebenarnya memiliki perbedaan untuk setiap jenis perawat. Gaji perawat anestesi setiap bulan misalnya berkisar antara Rp1.300.000,00 hingga Rp2.600.000,00.
Sementara itu, gaji perawat UGD yang memiliki beban kerja dan tanggung jawab lebih besar adalah sekitar Rp4.400.000,00 hingga Rp7.000.000,00 per bulan.
Selain itu, ada pula gaji perawat ICU sebesar kira-kira Rp4.500.000,00 hingga Rp7.000.000,00 per bulan dan gaji perawat OK sekitar Rp6.000.000,00 per bulan.
Baca Juga: Berapa Gaji Dokter? Ini Daftar Lengkap Besaran Gaji Dokter
Gaji Perawat Homecare
Perawat homecare umumnya bertugas merawat individu yang memerlukan perhatian khusus seperti bayi, anak-anak, orang tua, dan orang dengan kebutuhan khusus. Pada umumnya, mereka akan bekerja di rumah pasien.
Gaji perawat homecare akan bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan pasien yang dirawat dan kompleksitas alat medis yang digunakan.
Jika pasien membutuhkan banyak alat medis dan perawatan yang kompleks, maka gaji perawat homecare akan semakin tinggi. Secara umum, gaji perawat homecare berkisar antara Rp2.500.000,00 juta hingga Rp 7.000.000,00 juta per bulan.
Gaji Perawat di Klinik Kecantikan
Perawat kecantikan bertugas untuk membantu dokter kecantikan dalam melakukan prosedur medis terkait kosmetik, seperti perawatan anti-aging, pencerahan kulit, pengobatan jerawat, dan sebagainya.
Untuk menjadi perawat klinik kecantikan yang bekerja sama dengan dokter kecantikan di suatu klinik, seseorang harus memperoleh sertifikat STR terlebih dahulu. Sertifikat tersebut merupakan persyaratan utama untuk menjadi seorang perawat.
Jika sudah memiliki STR, maka gaji yang akan diterima perawat klinik kecantikan berkisar antara Rp2.500.000,00 hingga Rp5.000.000,00 per bulan.
Gaji Perawat di Jepang
Tidak hanya bekerja di negeri sendiri, perawat juga bisa bekerja di luar negeri. Saat ini, negara yang banyak mencari tenaga kerja perawat dari Indonesia adalah Jepang.
Ada dua jenis perawat di Jepang, yaitu perawat untuk lansia dan perawat umum di rumah sakit. Kedua jenis perawat tersebut memiliki gaji yang berbeda.
Namun, secara umum, perawat Indonesia yang bekerja di Jepang dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp23 juta hingga Rp35 juta per bulan.
Nominal gaji tersebut bisa lebih besar jika perawat telah lulus ujian sertifikasi yang disebut dengan kokashiken.
Baca Juga: Ingin Kerja di Jepang? Ikuti Tes JLPT Terlebih Dahulu!
Kelola Gaji Perawat Bersama Software Payroll LinovHR
Sama seperti karyawan lain, gaji perawat harus dikelola dengan baik dan dibayar secara tepat waktu oleh pemberi kerja. Hal ini sangat penting, apalagi mengingat perawat akan berhubungan dengan hajat hidup banyak orang.
Itulah mengapa, puskesmas, klinik, atau rumah sakit perlu menggunakan software payroll untuk mengelola gaji perawat secara efisien dan mudah.
Software payroll yang bisa digunakan adalah Software Payroll LinovHR. Melalui software ini, Anda dapat menghitung gaji memastikan ketersediaan dana gaji, dan memproses pembayaran gaji dengan cepat dan akurat.
Tak hanya itu, Software Payroll LinovHR juga terintegrasi dengan sistem kehadiran dan kinerja karyawan. Sehingga, Anda bisa menentukan besaran gaji yang diterima perawat berdasarkan kehadiran dan kinerjanya.
Semua fitur Software Payroll LinovHR dirancang untuk membantu Anda dalam mengelola gaji perawat dengan lebih efektif.
Dengan LinovHR, Anda dapat menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola gaji perawat serta memastikan semua transaksi pembayaran gaji tercatat dengan baik dan akurat.
Hal ini akan membantu Anda dalam menghindari kesalahan perhitungan gaji dan meminimalkan risiko terjadinya masalah dengan perawat.
Jadi, jika Anda ingin mengelola gaji karyawan dengan anti repot dan ribet, pertimbangkanlah untuk menggunakan software payroll LinovHR. Untuk mengenal lebih lanjut tentang LinovHR, ikuti demonya sekarang juga!