Istilah gagap teknologi adalah hal yang kerap disematkan kepada para generasi tua.
Termasuk di dunia pekerjaan, karyawan senior biasanya kesulitan untuk beradaptasi dalam mengoperasikan aplikasi atau gawai terkini saat bekerja.
Artikel kali ini akan membahas fenomena dan kesulitan yang sering dihadapi karyawan senior di era digital seperti sekarang.
Fenomena Gagap Teknologi pada Karyawan Senior
Kemajuan teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kerja. Fenomena ini akhirnya menuntut para karyawan untuk mampu menguasai teknologi guna mengimbangi tuntutan zaman yang semakin maju.
Namun sayangnya, tidak semua karyawan dapat mengikuti perkembangan ini dengan baik. Karyawan yang berasal dari Generasi Baby Boomers dan Generasi X, misalnya, kerap mengalami kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru dan menerapkannya dalam bidang pekerjaan.
Fenomena gagap teknologi pada karyawan senior ini adalah kenyataan yang harus dihadapi banyak perusahaan.
Para senior yang selama bertahun-tahun telah terbiasa bekerja dengan cara konvensional, sering kali merasa kewalahan oleh munculnya teknologi baru yang terus berkembang.
Hal ini membuat mereka cenderung enggan beradaptasi dan lebih memilih metode tradisional, yang pada akhirnya malah memperlambat laju kerja mereka.
Jika tidak segera diatasi, fenomena ini bisa berdampak negatif terhadap produktivitas perusahaan. Maka dari itu, perusahaan perlu memahami akar masalah dan mencari solusi untuk mengatasi fenomena ini.
Baca juga: 9 Technological Skills yang Penting Bagi Perusahaan
Kesulitan Karyawan Senior yang Gagap Teknologi
Menjadi sebuah fenomena yang banyak terjadi di perusahaan, berikut kesulitan yang dialami karyawan senior terkait dengan teknologi.
1. Kesulitan Mengoperasikan Perangkat Lunak Baru
Salah satu kendala utama yang sering dihadapi karyawan senior adalah kesulitan dalam mengoperasikan perangkat lunak terbaru. Ketika perusahaan memperkenalkan sistem atau aplikasi baru, karyawan senior seringkali merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Diperlukan waktu lebih lama bagi mereka untuk memahami fungsi, cara pemakaian, dan cara pengaplikasian perangkat lunak tersebut. Hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi dan tertekan, terlebih jika mereka dituntut untuk bisa menguasainya secepat mungkin.
2. Rasa Cemas terhadap Perubahan Teknologi
Karyawan senior kerap merasa gelisah terhadap cepatnya perubahan teknologi. Rasa cemas ini bersumber dari kurangnya pemahaman dan pengalaman mereka terhadap pemakaian teknologi serta kurangnya kemampuan dalam beradaptasi.
Kecemasan ini juga berakar dari perasaan bahwa keterampilan mereka tidak lagi relevan dan terancam digantikan oleh generasi muda yang lebih melek teknologi. Perasaan ini dapat menimbulkan kurangnya motivasi dan kepercayaan diri untuk belajar teknologi baru.
3. Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya
Karyawan senior dengan rutinitas yang padat sering kali tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk mempelajari teknologi baru.
Selain itu, kurangnya perhatian dan dukungan dari perusahaan, seperti dengan tidak adanya kelas pelatihan yang memadai, juga menjadi hambatan mereka dalam hal sumber daya.
Tanpa waktu dan dukungan, karyawan senior akan lebih sulit mengembangkan keterampilan teknologi yang dibutuhkan.
4. Hambatan dalam Aspek Psikologis
Faktor psikologis juga berperan besar dalam membuat karyawan senior semakin gagap teknologi. Perasaan takut gagal, malu, atau takut dianggap tidak kompeten seringkali menghambat mereka untuk belajar dan mengadopsi teknologi baru.
Adanya stigma bahwa belajar teknologi hanyalah untuk generasi muda juga turut mempengaruhi semangat mereka untuk belajar.
Tingkatkan Kompetensi Karyawan Bersama LinovHR
Untuk mengatasi fenomena gagap teknologi pada karyawan senior, perusahaan harus bersikap proaktif dengan memberi dukungan yang memadai. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengadakan pelatihan karyawan terkait penggunaan teknologi.
Mendirikan kelas pelatihan tentu bukan hal yang mudah. Supaya berjalan lancar, perusahaan bisa memanfaatkan platform manajemen sumber daya manusia (HR) seperti LinovHR.
HRIS LinovHR menawarkan kemudahan dalam mengadakan training karyawan melalui fitur Learning Management System (LMS). Dengan LMS dari LinovHR, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan secara praktis dan cepat.
Selain itu, platform ini juga menyediakan alat untuk memantau perkembangan karyawan dalam menyelesaikan pelatihan tersebut serta memberi feedback dan saran mengenai apa yang mereka butuhkan.
Dengan begitu, perusahaan dapat lebih memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk sukses.