Full time equivalent adalah salah satu istilah yang masih terdengar asing di telinga para pekerja. Namun memiliki fungsi yang penting, terutama bagi para HR maupun manajer perusahaan ketika ingin mengukur maupun menghitung jam kerja para karyawan.
FTE membantu perusahaan untuk membandingkan antara jumlah total jam kerja berbayar karyawan dengan jumlah jam kerja dalam suatu periode.
Satuan ini sendiri digunakan oleh perusahaan untuk menilai karyawan tanpa memandang perbedaan total jam kerja yang dimilikinya.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai full time equivalent, simak penjelasan artikel LinovHR dibawah ini sampai tuntas ya!
Apa Itu Full Time Equivalent?
Full time equivalent adalah pengukuran yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengkonversi jam kerja beberapa karyawan paruh waktu menjadi jam kerja karyawan full time.Â
Pengukuran ini sendiri dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghitung tingkat produktivitas yang dimiliki oleh para karyawan tergantung pada tingkat pekerjaan yang mereka miliki.
FTE memungkinkan perusahaan untuk menghitung jam kerja karyawan dari seluruh tenaga kerja yang mereka miliki termasuk pekerja full time, part time, atau para tenaga kerja freelance.
Apa Tujuan dari Kalkulasi Full Time Equivalent?
Adapun beberapa tujuan dilakukannya kalkulasi full time equivalent, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk melihat apakah produktivitas perusahaan dipengaruhi secara positif oleh peningkatan jumlah karyawan paruh waktu atau part time
- Membantu untuk mengetahui berapa total produktivitas berdasarkan jam kerja karyawan yang sesungguhnya, biasanya 8 jam sehari atau 40 jam seminggu untuk karyawan full time
- Berguna sebagai pembanding data perusahaan dengan pesaing dengan tujuan mengetahui apakah FTE mereka lebih tinggi atau lebih rendah dari perusahaan Anda
- Untuk merencanakan proyek yang akan datang dan jumlah total orang yang dijadwalkan untuk melakukan proyek tersebut, baik karyawan full time maupun part time
Contoh Full Time Equivalent di Tempat Kerja
Contoh dari full time equivalent di tempat kerja adalah ketika perusahaan Anda ingin melakukan sebuah proyek yang cukup besar.
Lalu Anda akan membutuhkan beberapa tenaga kerja di antaranya 3 dari karyawan full time yang memiliki waktu kerja 40 jam selama seminggu dan 2 karyawan part time atau freelancer dengan total waktu kerja 10 dan 5 jam selama seminggu.
Selanjutnya, jika Anda ingin menghitung FTE, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai berapa jam sebenarnya yang telah dikerjakan oleh kelima karyawan tersebut.
Dengan asumsi mereka benar-benar mematuhi jadwal mereka, maka Anda dapat menghitung 40 + 40 + 40 + 10 + 5 = 135 jam kerja efektif.
Mengetahui bahwa jam kerja karyawan full time dalam seminggu adalah 40 jam, maka Anda dapat menerapkan rumus FTE sebagai berikut:
135 jam aktual bekerja / 40 jam full time = 3,37
Yang memiliki arti bahwa kelima pekerja tersebut sebenarnya setara dengan 3,37 pekerja full time.Â
Baca Juga: Seperti Apa Penerapan Work Measurement?
Pentingnya Menentukan Full Time Equivalent
Terdapat beberapa alasan pentingnya sebuah perusahaan untuk menentukan dan mengetahui full time equivalent. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan terkait promosi jabatan, pemecatan, pembagian tugas, pelatihan, dan pengembangan bakat
- Membantu melakukan identifikasi terhadap kebutuhan dan kemampuan karyawan internal yang dimiliki oleh perusahaan
- Dapat melakukan pemantauan produktivitas para karyawan terhadap beban kerja yang mereka miliki
Pantau Produktivitas Pekerja dengan Software Performance Management LinovHR
Melakukan pemantauan terhadap produktivitas karyawan adalah salah satu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan.
Karena, dengan mengetahui tingkat produktivitas karyawan, perusahaan dapat mengetahui karyawan mana saja yang memiliki kinerja yang baik dalam melakukan pekerjaannya.
Mengetahui tingkat produktivitas karyawan juga dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan terkait promosi, pemecatan, pembagian tugas, pelatihan, dan pengembangan bakat karyawan.
Produktivitas karyawan bisa dilihat dari jam kerja karyawan sehari-hari. Namun, ketika perusahaan ingin melihat produktivitas berdasarkan jam kerja karyawan, pastikan lebih dulu bahwa sudah ada standarisasi terkait tingkat produktivitas tersebut. Lalu perusahaan juga perlu mengontrol secara rutin.
Saat ini, melakukan pemantauan produktivitas karyawan dapat Anda lakukan secara mudah dengan menggunakan Software HRIS LinovHR yang sudah memiliki Modul Performance Management LinovHR.
Di dalam software Performance Management LinovHR terdapat banyak fitur yang bisa digunakan perusahaan untuk mengukur, memantau, dan mengelola kinerja dan pencapaian karyawan.
Sebut saja Goals & KPI yang dapat digunakan perusahaan untuk memantau pencapaian target perusahaan dan kinerja karyawan. Lalu ada juga fitur Result, dengan fitur ini perusahaan bisa melihat secara jelas seperti apa kinerja setiap individu karyawan.
Tak hanya itu, perusahaan juga akan mendapatkan kemudahan terhadap seluruh proses manajemen kinerja karyawan mulai dari penentuan target kerja, penilaian kinerja hingga pembuatan laporan atau hasil review karyawan.Â
Semua hal dapat Anda lakukan secara cepat, tepat serta akurat hanya dengan menggunakan Software Performance Management dari LinovHR.Â
Tertarik dengan kemudahan dan keunggulannya? Segera gunakan Software Performance Management LinovHR sekarang juga!
