Bisnis online saat ini sudah banyak digeluti oleh banyak orang. Selain itu, konsumen dan juga permintaan dari bisnis online sudah sangat banyak dan besar pasarnya. Banyak para pebisnis online yang merasa kewalahan dalam memenuhi kebutuhan dan juga permintaan dari konsumen.
Sehingga muncul konsep gudang bersama yang dicetuskan oleh Amazon, yang dikenal saat ini dengan istilah Fulfillment. Istilah satu ini mungkin masih terdengar asing bagi orang-orang awam yang tidak berkecimpung dalam dunia bisnis.
Istilah fulfillment artinya sangat erat dengan bisnis online yang pada saat ini sudah banyak peminatnya. Mengingat bahwa teknologi sudah semakin berkembang dan lebih canggih dibandingkan sebelumnya, sehingga apapun akan terintegrasi secara online, termasuk kegiatan jual beli.
Dalam kesempatan ini kita akan membahas lebih dalam mengenai istilah satu ini di dalam bisnis online, dimulai dari arti, proses, hingga fungsi-fungsinya.
Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Mengenal Arti Fulfillment
Fulfillment adalah proses mempersiapkan dan mengirimkan barang kepada konsumen atau pelanggan. Ada beberapa proses yang harus dilewati sebelum nantinya produk yang dibuat sampai ke tangan pelanggan atau konsumen.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa ini merupakan konsep gudang bersama, dimana para pebisnis menaruh stok barang mereka pada gudang tersebut dan tidak perlu membuat gudang sendiri untuk menaruh produk-produk mereka.
Dengan begitu maka proses yang dibutuhkan untuk barang sampai ke tangan konsumen menjadi lebih cepat dan biaya yang diperlukan menjadi lebih murah.
Baca juga: 6 Aspek Penting yang Harus Ada dalam Mengelola Karyawan Pergudangan
Perbedaan Fulfillment dan Warehouse
Meskipun memiliki fungsi yang sama yaitu menyimpan stok barang dari suatu bisnis atau e-commerce, tetapi ada beberapa perbedaan di antara kedua hal tersebut.
Apabila dilihat dari pelanggannya, Warehouse umumnya melayani B2B (Business to Business) yang fungsinya hanya untuk menyimpan stok barang saja. Sedangkan Fulfillment melayani B2C (Business to Customer) dimana dapat menerima order dan mengirimkan barang secara langsung.
Dari segi tujuan warehouse memiliki efisiensi dalam hal jangka waktu dan juga keamanan dalam menyimpan barang, Anda bisa menyimpan barang di gudang untuk jangka waktu yang cukup lama. Sedangkan fulfillment bertujuan untuk mempersingkat proses yang dibutuhkan dalam mengirim produk kepada pelanggan.
Fungsi Fulfillment dalam Bisnis
Selain memberikan beragam keuntungan ketika menggunakan konsep ini, ada juga fungsi-fungsi yang berguna dalam membantu bisnis untuk berkembang, diantaranya:
Menyimpan Produk dengan Stock Management
Sesuai dengan namanya yaitu pengelolaan stok. Pengelolaan stok barang yang baik akan membantu Anda dalam melakukan pencatatan dan juga perhitungan stok barang yang Anda miliki. Selain itu, fungsi ini dapat memudahkan Anda dalam melakukan kalkulasi barang yang harus di restock dengan mana yang tidak akan menjadi lebih akurat dan cepat.
Baca juga: Pengertian Metode Fifo dan Lifo dalam Mengelola Stok Barang
Mengemas dan Mengirim Produk
Fungsi selanjutnya yaitu jasa dalam melakukan pengemasan dan pengiriman produk kepada konsumen. Permintaan yang banyak dalam waktu yang bersamaan akan membuat para produsen kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan fungsi ini maka hal tersebut bisa diatasi dengan baik.
Adanya fungsi ini juga akan menghemat biaya yang Anda perlukan untuk membayar jasa staf pengemasan dan pengiriman, terutama jika permintaan sedang tinggi. Dengan begitu, Anda bisa alokasikan dana pada pengembangan bisnis yang lain.
Pemenuhan Pemesanan
Fungsi yang ketiga yaitu order fulfillment atau pemenuhan pemesanan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa terdapat serangkaian proses sebelum produk sampai ke tangan konsumen.
Proses tersebut dimulai dari penerimaan pesanan, persiapan, melakukan pengemasan, hingga terakhir proses pengiriman. Dengan adanya fungsi ini, maka rangkaian proses tersebut bisa berjalan dengan efektif dan juga efisien, dan nantinya bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda.
Alur Order dalam Fulfillment
Dalam fulfillment terdapat beberapa tahap atau alur yang harus Anda perhatikan, setidaknya ada 4 alur utama dalam proses tersebut.
1. Pengambilan
Yang pertama yaitu picking, pihak jasa fulfillment nantinya akan melakukan pengambilan barang ke tempat Anda. Dalam hal ini, Anda harus menyiapkan stok barang guna mencegah terjadinya kehabisan barang karena permintaan yang tinggi.
2. Pengelolaan
Selanjutnya yaitu pengelolaan stok barang perusahaan. Dengan stock management yang baik, Anda tidak perlu khawatir lagi dalam mengatur dan mengelola stok barang yang Anda miliki. Nantinya hal tersebut akan diatur dan dikelola dengan baik oleh pihak gudang, serta merawat produk-produk Anda dengan baik.
3. Pengemasan
Proses ini dilakukan ketika ada pelanggan yang sudah melakukan pemesanan. Selanjutnya barang akan dikemas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, supaya barang dapat sampai dengan aman ke tangan pelanggan. Dalam tahap ini Anda tidak perlu melakukan apapun, karena semua proses dikerjakan oleh pihak fulfillment.
4. Pengiriman
Alur terakhir yaitu pengiriman barang. Barang yang sudah dikemas sesuai dengan prosedur yang berlaku akan masuk ke dalam tahap pengiriman. Dalam hal ini, pihak jasa fulfillment sudah bekerja sama dengan banyak pihak ekspedisi untuk mengirimkan produk Anda ke tangan pelanggan dengan cepat dan tepat waktu.
Selain itu pihak jasa juga akan mengurus produk-produk yang dikembalikan oleh pelanggan, apabila ada hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
Baca juga: Penjelasan Purchase Order
Model-model Operasi Fulfillment
Ada beragam bentuk operasi dari jasa fulfillment yang didasarkan pada model bisnis yang mereka geluti, diantaranya:
1. Engineer To Order (ETO)
Model pertama yaitu produk dibuat berdasarkan permintaan dan keinginan konsumen, artinya produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan juga standar yang ditetapkan oleh konsumen. Produk tersebut umumnya seperti cincin, kalung, dan perhiasan lainnya.
2. Make To Order (MTO)
Yang kedua, produk dibuat setelah pelanggan atau konsumen melakukan konfirmasi pembelian kepada perusahaan. Sederhananya, perusahaan baru akan membuat produknya setelah adanya pemesanan pembelian yang masuk. Jika tidak ada pemesanan maka produk tidak akan dibuat.
3. Assemble To Order (ATO)
Proses pembuatan produk akan dilakukan berdasarkan komponen-komponen yang sudah tersedia dan sudah adanya permintaan dari konsumen.
4. Make To Stock (MTO)
Proses pembuatan produk di model ini dilakukan untuk mengisi stok barang. Produk yang dibuat nantinya akan disimpan sebelum adanya pesanan yang masuk dari konsumen atau pelanggan.
5. Digital Copy (DC)
Model terakhir yaitu mendownload bentuk digital dari produk untuk mendapatkan salinan digital produk yang dihasilkan dari digital master.
Tidak Hanya Fulfillment! Mudahkan Operasional SDM dengan HRIS LinovHR
Selain Fulfillment, ada berbagai hal yang bisa membuat bisnis Anda berkembang, salah satunya yaitu pengelolaan SDM dengan baik menggunakan HRIS dari LinovHR.
Dengan menggunakan sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) yang terintegrasi dengan software atau aplikasi HRIS (Human Resource Information System), HR akan dimudahkan dalam pengelolaan karyawan.
Pengelolaannya meliputi penggajian (payroll), BPJS, PPh 21, absensi, performance SDM, rekrutmen dan lain-lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan SDM, secara mudah, cepat, dan juga akurat.
Selain itu ada juga fitur-fitur lain yang menunjang pekerjaan HR agar lebih efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya manusia di perusahaan Anda, seperti performance management, competency management, reimburse, time management, dan fitur lainnya yang bisa Anda akses di Software HRIS Indonesia LinovHR.
Itulah ulasan lengkap mengenai fulfillment dimulai dari pengertian, proses, hingga fungsinya di dalam perusahaan. Dengan menggunakan sistem ini, menjalankan bisnis dan mengembangkannya menjadi lebih mudah dan efisien. Semoga pembahasan ini bermanfaat!