Freelancer merupakan salah satu jenis pekerjaan yang digandrungi saat ini karena sifatnya yang fleksibel dan menguntungkan. Terlebih pandemi kemarin turut mendukung tren pekerjaan lepas ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, terdapat 33,34 juta individu di Indonesia yang memilih jalur karier sebagai pekerja lepas atau freelancer.
Menjadi freelancer bisa menjadi pilihan karir yang menarik bagi banyak orang, terutama bagi yang ingin memiliki kebebasan dalam mengatur waktu dan prioritas pekerjaan.
Artikel LinovHR kali ini akan membahas mengenai apa itu freelancer hingga cara menjadi freelancer yang dilirik banyak orang.
Definisi Freelance
Menurut Upwork, Freelance merupakan bentuk pekerjaan yang dilakukan secara mandiri tanpa terikat dengan satu perusahaan secara penuh waktu. Freelancer umumnya mengerjakan berbagai proyek dari klien yang berbeda secara bersamaan. Dalam konteks perpajakan, freelancer dianggap sebagai individu yang menjalankan usaha sendiri.
Lalu, apa itu freelancer?
Freelancer atau pekerja lepas adalah individu yang bekerja secara independen tanpa terikat oleh peraturan perusahaan seperti karyawan pada umumnya.
Mereka memiliki fleksibilitas dalam memilih proyek, mengatur jam kerja, dan lokasi bekerja. Freelancer sering kali mengerjakan proyek jangka pendek dan tidak terikat secara eksklusif dengan satu perusahaan.
Freelancer biasanya menawarkan jasa atau produk yang mereka hasilkan kepada klien secara online maupun offline.
Kelebihan Menjadi Freelancer
Selain membicarakan fleksibilitas waktu kerja, kira-kira apa saja keuntungan jika Anda bekerja sebagai seorang freelancer?
Berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda dapat!
- Fleksibilitas waktu dan tempat kerja: Sebagai freelancer, anda memiliki hak penuh dalam mengatur jadwal dan lokasi kerja, memungkinkan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.
- Kebebasan memilih proyek dan klien: Anda dapat memilih proyek yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda, serta bekerja dengan klien yang Anda anggap cocok.
- Kebebasan Menentukan Tarif: Anda memiliki kendali penuh atas nilai jasa yang Anda tawarkan, sehingga dapat memaksimalkan potensi penghasilan.
- Penghasilan Lebih Baik: Penghasilan Anda tidak dibatasi oleh gaji tetap dan bergantung pada jumlah dan kualitas proyek yang Anda selesaikan.
- Dapat Meningkatkan Skill: Anda dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru melalui berbagai proyek yang Anda tangani.
- Peluang Bekerja dengan Klien Luar Negeri: Anda dapat memperluas jaringan profesional dan mendapatkan pengalaman internasional dengan bekerja sama dengan klien dari berbagai negara.
- Potensi Penghasilan Mata Uang Asing: Anda dapat memperoleh pendapatan dalam mata uang asing, yang dapat memberikan keuntungan finansial terutama dalam kondisi nilai tukar yang menguntungkan.
Baca Juga: Tren Self Employed di Kalangan Anak Muda
Kekurangan Bekerja Freelancer
Salah satu risiko yang dihadapi oleh freelancer adalah potensi untuk merasa terisolasi. Berbeda dengan karyawan yang bekerja paruh atau full time. Freelancer seringkali menghadapi kesendirian karena bekerja sendiri.
Berikut beberapa kekurangan ketika bekerja sebagai freelance:
- Penghasilan Tidak Stabil: Pendapatan freelancer bergantung pada jumlah proyek yang diperoleh, sehingga fluktuasi pendapatan menjadi hal yang umum.
- Work-Life Balance yang Kurang Jelas: Karena fleksibilitas waktu kerja, freelancer seringkali kesulitan memisahkan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi.
- Tidak Ada Jaminan Cuti: Freelancer tidak memiliki hak cuti yang dibayar seperti karyawan tetap, sehingga perlu merencanakan cuti secara mandiri.
- Keterlambatan Pembayaran: Terkadang, freelancer menghadapi keterlambatan pembayaran dari klien, yang dapat mengganggu stabilitas keuangan.
- Tanggung Jawab Pajak: Freelancer bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan pembayaran pajak penghasilan mereka.
- Tidak ada Kompensasi Tambahan: Freelancer tidak mendapatkan tunjangan atau kompensasi tambahan seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, atau bonus yang biasanya diberikan kepada karyawan tetap.
- Peralatan Kerja Pribadi: Freelancer biasanya menggunakan peralatan kerja pribadi, seperti laptop atau komputer, dan menanggung biaya perawatannya sendiri.
- Risiko Tidak Dibayar: Terdapat risiko klien tidak membayar jasa freelancer setelah pekerjaan selesai, terutama jika tidak ada perjanjian tertulis yang jelas.
- Tidak ada tunjangan kinerja: Freelancer tidak menerima tunjangan kinerja atau bonus yang biasanya diberikan kepada karyawan tetap berdasarkan pencapaian kerja.
Baca Juga: Cara Menghitung Pajak untuk Freelancer
Cara Kerja Freelancer
Sebagai freelancer, seseorang bekerja secara mandiri dan tidak terikat dengan satu perusahaan atau organisasi tertentu. Mereka menawarkan jasa atau keterampilan mereka kepada klien atau perusahaan secara independen.
Sistem kerja freelancer dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan industri tertentu, tetapi ada beberapa prinsip umum yang umumnya diterapkan.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang sistem kerja freelancer:
1. Pencarian Klien
Seorang freelancer bertanggung jawab untuk mencari klien dan proyek yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka.
Hal ini bisa dilakukan melalui platform online khusus freelancer, situs web profesional, jejaring sosial, atau melalui referensi dan jaringan pribadi.
2. Penawaran dan Kontrak
Setelah menemukan proyek yang sesuai, freelancer akan mengajukan penawaran kepada klien. Penawaran ini berisi detail pekerjaan, harga, jadwal, dan syarat-syarat lainnya.
Jika klien menerima penawaran, freelancer dan klien akan menyusun kontrak yang mengatur semua aspek pekerjaan, termasuk pembayaran, tenggat waktu, dan hak serta tanggung jawab masing-masing pihak.
3. Pelaksanaan Proyek
Setelah kontrak ditandatangani, freelancer akan mulai bekerja pada proyek tersebut. Mereka bekerja secara independen, mengatur jadwal kerja mereka sendiri, dan bertanggung jawab atas pengiriman hasil yang berkualitas kepada klien.
4. Komunikasi dengan Klien
Selama pelaksanaan proyek, freelancer perlu berkomunikasi secara teratur dengan klien untuk mengklarifikasi kebutuhan, memberikan pembaruan tentang kemajuan pekerjaan, dan memperoleh umpan balik.
Komunikasi ini dapat dilakukan melalui email, telepon, atau platform komunikasi online lainnya.
5. Pembayaran
Setelah menyelesaikan proyek atau mencapai tonggak tertentu, freelancer akan mengirimkan faktur kepada klien untuk pembayaran. Detail pembayaran, termasuk jumlah dan tenggat waktu pembayaran, biasanya telah ditentukan dalam kontrak.
Beberapa freelancer meminta pembayaran sebelum memulai proyek atau memperoleh pembayaran berdasarkan tonggak pencapaian tertentu.
Baca juga: Pekerja Formal dan Informal, Kenali Perbedaannya Disini
Contoh Pekerjaan Freelancer
Nah, setelah mengetahui pengertian dan tren dari pekerjaan freelance saat ini, apakah semua jenis pekerjaan bisa dilakukan secara freelance atau kerja lepas?
Tentu jawabannya tidak bisa. Pekerjaan freelance ini bukan hanya masalah lokasi, waktu, dan jenis pekerjaan yang bebas untuk dipilih, namun juga tetap memperhatikan hal-hal krusial.
Ada yang menyebutkan bahwa kebanyakan pekerjaan freelance ini berhubungan dengan teknologi. Namun, ada juga pekerja ahli seperti konsultan yang dapat dilakukan secara freelance atau kerja lepas.
Berikut beberapa contoh daftar pekerjaan yang bisa dijadikan freelance.
1. Content Writer dan Copywriter
Salah satu pekerjaan freelance yang paling banyak beredar adalah content writer dan copywriter. Tugas dari content writer biasanya adalah membuat suatu artikel, script video, atau menulis untuk keperluan page website.
Dunia digital terus berkembang, kebutuhan akan konten yang berkualitas membuat pekerjaan ini dapat digandrungi dan menjadi salah satu paling diminati dalam dunia freelance.
2. Graphic Designer
Masih berhubungan dengan era digital, selanjutnya ada graphic designer. Tidak semua orang memiliki keahlian ini, sehingga bukan hal mengejutkan jika setiap design commission akan memiliki harga yang tidak murah.
3. Data Entry
Era big data saat ini juga membawa angin segar bagi para freelancer. Perusahaan yang biasanya melakukan pendataan melalui platform online biasanya akan merekrut data entry freelancer untuk menginput banyaknya data yang masuk.
4. Content Creator
Salah satu jenis pekerjaan yang dipandang sangat memiliki waktu fleksibel adalah content creator. Membuat konten seperti video, artikel di sosial media ini bisa menjadi pilihan jika Anda menekuni profesi freelance.
5. Instruktur Online
Keterbatasan waktu yang dimiliki orang-orang untuk berolahraga menjadi peluang bagi para instruktur olahraga untuk mengadakan pelatihan secara online.
Mereka dapat mengatur jadwal latihan tanpa harus di tempat yang sama. Aplikasi video conference membuat semua hal itu memungkinkan.
Tentu masih banyak jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara kerja lepas. Namun, tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya.
Perlu diperhatikan untuk memilih pekerjaan freelance yang sesuai dengan bidang yang Anda sukai atau memang Anda kuasai sebelumnya.
Baca juga: 8 Rekomendasi Situs Freelance di Indonesia dan Luar Negeri
Kelola Freelancer dengan Mudah dan Efisien Bersama LinovHR
Apakah Anda merasa kesulitan mengelola freelancer yang tersebar di berbagai lokasi? Mulai dari proses onboarding yang rumit, melacak kinerja dan pembayaran, hingga memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.
Semua ini tentu menyita waktu dan sumber daya tim HR Anda. Jangan biarkan manajemen freelancer yang kompleks menghambat produktivitas perusahaan Anda!
Software HRIS LinovHR hadir sebagai solusi terpadu untuk mengatasi semua tantangan tersebut. Dengan fitur-fitur otomatis dan terintegrasi, LinovHR memudahkan Anda mengelola seluruh siklus kerja freelancer, mulai dari onboarding hingga pembayaran, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Dengan LinovHR, Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis inti, sementara manajemen freelancer berjalan dengan lancar dan efisien.