5 Jenis Flexible Work Arrangement untuk Perusahaan Terapkan

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

flexible work arrangement
Isi Artikel

Pandemi COVID-19 juga mengubah sistem kerja perusahaan. Sebagai cara beradaptasi dengan  dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satu sistem kerja yang banyak diterapkan adalah flexible work arrangement. Ini memungkinkan karyawan untuk bekerja lebih fleksibel.

Adapun jenis-jenisnya ada beragam sehingga perusahaan dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya. Artikel LinovHR berikut ini akan membahas apa itu flexible work arrangement, berbagai jenisnya, hingga keuntungan dan risiko penerapan flexible work arrangement.

Mari kita simak bersama artikel LinovHR berikut ini.

 

Apa Itu Flexible Work Arrangement?

Flexible work arrangement merupakan suatu sistem pengaturan kerja yang diberlakukan oleh perusahaan yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan waktu dan tempat kerja mereka. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk memiliki jam kerja serta lokasi kerja yang bervariasi. 

Meskipun jadwal dan lokasi kerja karyawan lebih dinamis, perusahaan tak perlu khawatir karena sistem kerja ini dapat didukung dengan penggunaan teknologi mumpuni sehingga antar karyawan maupun perusahaan dengan karyawan tetap dapat terhubung.

 

Keuntungan Flexible Work Arrangement

keuntungan flexible work arrangement
Sumber: Pexels by Christina Morillo

 

Flexible work arrangement tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan, tapi bisa juga menguntungkan perusahaan. Apa sajakah keuntungan dari penerapan flexible work arrangement itu? Mari simak penjabarannya di bawah ini.

 

1. Mengurangi Biaya Operasional

Dengan menerapkan flexible work arrangement, perusahaan dapat menghemat berbagai biaya, mulai dari biaya internet, biaya kebutuhan kantor, biaya sewa gedung, dan masih banyak lagi.

 

2. Meningkatkan Produktivitas

Karyawan dapat menggunakan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan ke kantor untuk bekerja dan menjadi lebih produktif dalam pekerjaan. Selain itu, karyawan bisa bekerja lebih fokus karena terhindar dari distraksi di kantor, seperti rapat, telepon, dan masih banyak lagi.

 

3. Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Karyawan senang dengan flexible work arrangement karena memberikan peluang bagi mereka agar work life balance menjadi lebih baik. Selain itu, kebahagiaan karyawan dan semangatnya akan mendorong mereka untuk lebih produktif serta semakin kecil kemungkinan mereka mencari pekerjaan di tempat lain.

 

4. Memberikan Kesempatan dan Ruang Kreativitas bagi Tim

Karena flexible work arrangement menjunjung prinsip bekerja dari manapun. Hal ini membuka peluang bagi para penyandang disabilitas, maupun individu yang tidak dapat bekerja di kantor untuk mengambil peran dan menyalurkan ide serta bakat mereka. Selain itu, perusahaan juga memberikan ruang bagi tim untuk mendapatkan inspirasi dan berkreasi di mana saja.

 

5. Rekrutmen yang Lebih Baik

Dengan menawarkan flexible work arrangement, perusahaan akan memperoleh talenta yang lebih beragam dan memiliki bakat lebih besar untuk dipekerjakan karena akan adalah lebih banyak pekerja yang berminat serta melamar di perusahaan Anda.

 

Baca Juga: Bagaimana Penerapan Penilaian Kinerja untuk PNS WFA?

 

Risiko Menerapkan Flexible Work Arrangement

Di samping berbagai keuntungan yang didapatkan, sistem pengaturan kerja ini juga memiliki beberapa risiko. Berikut adalah risiko yang perlu Anda ketahui, sebelum menerapkan flexible work arrangement.

 

1. Sulitnya Membatasi Antara Urusan Pribadi dan Pekerjaan

Penggunaan teknologi juga bisa memengaruhi batasan kehidupan personal dan pekerjaan sehingga sistem kerja ini bisa berdampak buruk apabila terdapat kesalahan dalam pengelolaannya.

Hal yang terpenting dalam flexible work arrangement adalah disiplin mengatur waktu dan mengelola tempat bekerja agar kesejahteraan diri tetap terjaga.

 

2. Menguji Rasa Percaya

Flexible work arrangement juga dapat menguji rasa percaya antar karyawan maupun karyawan dengan manajer. Oleh karena itu, penting bagi karyawan, manajer, maupun perusahaan untuk membangun rasa saling percaya agar sistem pengaturan kerja ini dapat berjalan dengan optimal.

 

3. Koneksi Sosial yang Terbatas

Beberapa karyawan mungkin merasa kesepian akibat hubungan yang terbatas dengan rekan kerjanya. Oleh karena itu, telepon maupun panggilan konferensi perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin agar karyawan tetap merasa terlibat dan bisa menjalin koneksi dengan rekan kerja yang lain.

 

5 Jenis Flexible Work Arrangement

jenis flexible work arrangement
Sumber: Pexels by Buro Millenials

 

Flexible work arrangement memiliki 5 jenis yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun jenis-jenisnya adalah:

 

1. Telecommuting/Kerja Remote

Kerja remote adalah sistem kerja yang memungkinkan karyawan untuk bekerja secara jarak jauh. Adapun sistem kerja ini bisa juga disebut sebagai work from home (WFH) maupun work from anywhere (WFA). Sistem kerja ini cocok untuk diterapkan dalam pekerjaan website developer, content writer, akuntan, graphic designer, atau admin media sosial.

 

2. Flextime

Flextime merupakan sistem kerja yang memungkinkan karyawan memilih jam kerjanya sendiri. Meskipun begitu, perusahaan akan meminta karyawan untuk tetap bekerja pada core time atau jam inti agar karyawan tetap bisa terhubung dan berkolaborasi dengan rekannya yang lain.

 

3. Compressed Workweek

Compressed workweek adalah sistem kerja yang memungkinkan karyawan untuk bekerja selama 40 jam seminggu dalam waktu kurang dari lima hari. Hal tersebut bertujuan agar karyawan bisa mendapatkan hari libur lebih panjang dari biasanya.

 

4. Part time

Part time merupakan sistem kerja di mana karyawan bisa memiliki jadwal kerja lebih pendek dan kurang dari 40 jam per minggu. Sistem ini bisa bersifat sementara maupun permanen tergantung pada kondisi karyawan.

 

5. Job sharing

Terakhir, job sharing adalah sistem kerja yang memungkinkan 2 orang untuk berbagi jam kerja serta tanggung jawab dalam satu posisi full-time.

 

Employee Self Service Bantu Efektivitas Penerapan Flexible Work Arrangement

 

mobile ess

 

Flexible work arrangement memberikan perusahaan sistem kerja yang lebih fleksibel. Karyawan tidak lagi diwajibkan untuk datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanya. Sistem yang fleksibel ini memberikan keuntungan dua belah pihak baik itu perusahaan dan juga karyawan.

Perubahan sistem kerja tentu harus juga diikuti dengan perubahan dalam pengelolaan dan pengawasan karyawan. Pengelolaan dan pengawasan karyawan secara manual tentu tidak lagi relevan dengan sistem kerja fleksibel.

Perusahaan harus mampu memanfaatkan teknologi agar tetap bisa terhubung dengan karyawan menggunakan teknologi yang mumpuni.

Seperti Aplikasi absen online LinovHR yang juga Employee Self Service (ESS) dari LinovHR yang menawarkan berbagai fitur agar karyawan bisa melakukan absen di mana saja dan kapan saja, mengajukan izin sakit atau cuti, hingga mencetak slip gaji secara mandiri.

Selain itu, ESS juga telah terintegrasi dengan LinovHR sehingga admin dapat mengelola absensi, gaji, dan kuota cuti karyawan secara real-time. ESS juga merupakan aplikasi yang mudah digunakan, user friendly, dan dapat terhindar dari pemalsuan data. 

Gunakan LinovHR sekarang agar flexible work arrangement perusahaan Anda dapat berjalan secara optimal!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru