Hari buruh diperingati setiap tahun dan dirayakan di seluruh dunia. Banyak orang yang mengira jika peringatan ini hanya melibatkan buruh yang bekerja di pabrik. Memang stereotip ini tidak salah.
Namun menurut KBBI, istilah buruh sendiri berarti orang yang bekerja di bawah orang lain dan diberi upah atas kinerjanya tersebut. Jadi, Hari Buruh bukanlah milik buruh pabrik saja, tetapi juga dimiliki oleh pekerja lain dari berbagai sektor.Â
Apa itu Hari Buruh?Â
Hari Buruh Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Mei. Sejarahnya berasal dari awal abad 19, ketika para pekerja di Eropa Barat dan Amerika Serikat yang waktu itu dikenal sebagai pusat industri dan ekonomi dunia,memberikan perlawanan terhadap para pengusaha dan kaum kapitalis.
Merasa diperlakukan dengan tidak layak, bekerja dengan upah minimum, dan kondisi kerja yang buruk, para buruh menuntut perbaikan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Keberhasilan gerakan ini merembet ke negara-negara lain dan akhirnya melahirkan Hari Buruh Sedunia.
5 Fakta Menarik Seputar Hari Buruh
Hari Buruh yang dikenal dengan sebagai May Day sering diperingati di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun, tidak banyak orang yang tahu fakta-fakta menarik di seputar peringatan ini. Apa saja fakta menarik tersebut? Â
1. Dari 19 Jam ke 8 Jam
Mungkin manfaat May Day tak begitu disadari banyak orang. Padahal, May Day adalah awal mula dari penetapan sistem 8 jam kerja. Para pekerja di Amerika serikat harus bekerja hingga 19 jam dalam sehari dan tidak mendapatkan haknya untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan hidup pribadi.
Akibatnya, para pekerja menggelar aksi besar-besaran dan memicu Insiden Haymarket pada 4 Mei 1886. Hingga kini, jam kerja 8 jam masih digunakan di seluruh dunia.
Bila pekerja diharuskan bekerja lebih dari 8 jam, maka jam kerja tersebut dihitung lembur dan perusahaan harus membayar uang lembur sesuai regulasi masing-masing negara. Pemberlakuan waktu lembur pun dibatasi agar pekerja tidak over work.Â
Baca Juga : Waktu Kerja 8 Jam, Efektifkah ?
2. Pertama Diakui di Prancis
Walau Insiden Haymarket menelan banyak korban, hal itu tidak serta merta membuat hari buruh langsung diakui dunia. Pada tahun 1889, kongres buruh internasional pertama diadakan di Paris oleh The International Socialist Conferences yang bertujuan mengenang Insiden Haymarket di Amerika Serikat.
Peringatan Hari Buruh baru secara resmi diakui dan dirayakan setiap tahun sesudah ditetapkan pada kongres buruh internasional kedua di 1891.Â
3. Identik dengan Demonstrasi
Tanggal 1 Mei sering dimanfaatkan bagi para pekerja untuk berduyun-duyun ke pusat pemerintahan utama Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi. Yang sering kali disampaikan oleh para buruh adalah menuntut kenaikan upah.
Hal ini sangat berbeda dengan negara maju, di mana para pekerja biasanya meminta perbaikan kondisi dan kenyamanan kerja serta perlindungan asuransi yang lebih baik. Model pengupahan buruh di Indonesia sering berubah dan tidak mencakup seluruh aspek penting seperti kebutuhan hidup layak, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi sehingga sering mengakibatkan kesalahpahaman antara pekerja dan perusahaan.Â
4. Sempat Dilarang di Era Orde Baru
Pengakuan dari internasional tidak membuat perayaan May Day boleh dirayakan di Indonesia. Pada era pemerintahan Presiden Soeharto atau yang dikenal sebagai Orde Baru, May Day disamakan dengan konsep komunisme.
Namun, pendirian Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) pada 20 Februari 1973 yang diresmikan oleh Soeharto menjadi awal mula penetapan Hari Buruh Indonesia. Di zaman pemerintahan Soeharto pun akhirnya Hari Buruh jadi dirayakan pada 20 Februari. Indonesia kembali merayakan May Day sejak 1999 setahun setelah pemerintahan Soeharto selesai.Â
5. Jadi Hari Libur di Indonesia Sejak 2013
Di tahun 2000 para buruh berdemonstrasi menuntut tanggal 1 Mei dijadikan Hari Buruh dan libur nasional. Walaupun mogok berlangsung selama seminggu, pemerintah tidak memenuhi tuntutan tersebut. Di tahun 2002 pemerintah menyatakan bahwa hari libur nasional sudah mencukupi sehingga tanggal 1 Mei tidak dimasukkan sebagai hari libur.
Baru pada tahun 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional yang berlaku hingga sekarang.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu Hari Buruh atau May Day dan berbagai fakta yang ada mengenai May Day dari seluruh dunia.
Baca Juga: Perbedaan Antara SPSI dan KSPI
Momentum May Day sudah seharusnya dipahami oleh pihak pekerja dan perusahaan, agar kedua belah pihak mampu berkomunikasi serta memahami hak dan kewajiban satu sama lain. Dengan begitu kejadian buruk antara perusahaan dan pekerja di masa lampau tidak akan terulang kembali dan tercipta hubungan yang baik bagi kedua pihak.