Apa Itu Experiential Learning, Manfaat, Jenis, dan Tahapnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Apa Itu Experiential Learning, Manfaat, Jenis, dan Tahapnya
Isi Artikel

Experiential learning merupakan salah satu metode yang cukup populer dan efektif dalam memberikan pembelajaran. Secara sederhana, metode ini menekankan pada pendekatan secara langsung yang berguna untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan.

Dengan kata lain, metode satu ini merupakan sebuah proses untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan pada situasi konkret. Penerapan dari experiential learning ini diharapkan mampu hadirkan inovasi di perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, mari simak lebih jauh penjelasan dari LinovHR berikut ini!

Apa Itu Experiential Learning?

Experiential Learning adalah sebuah metode pembelajaran ‘learning by doing’. Artinya proses pembelajaran dilakukan dan dipraktikan secara langsung di lingkungan yang sesungguhnya, bukan mempelajari berdasarkan teori di lingkungan kelas.

Konsep experiential learning dikenalkan oleh seorang psikolog bernama David Kolb pada tahun 1984.

Metode satu ini juga bisa disebut sebagai pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman yang dilakukan secara langsung.

Pengalaman-pengalaman yang dimaksud di atas didapat melalui berbagai macam cara, seperti magang, program tertentu, volunteer, maupun melakukan eksperimen secara langsung.

Dilansir dari Kent State University, ada beberapa manfaat yang didapatkan ketika melakukan metode experiential learning, yakni:

  • Kepercayaan diri dan jiwa pemimpin meningkat.
  • Berkesempatan untuk berkolaborasi dengan organisasi dan orang yang berbeda-beda.
  • Mengetahui kemampuan, minat, passion, dan nilai yang dimiliki oleh diri sendiri.
  • Memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih baik dan luas.
  • Lebih mudah untuk memahami segala sesuatu.

Manfaat Menerapkan Experiential Learning Bagi Perusahaan

Dilansir dari edgepoint learning, menerapkan experiential learning selama 2 minggu dapat memberikan pengaruh dua kali lebih baik, dibanding hanya memberikan materi saja. Hal ini tentunya dipengaruhi metode praktik secara langsung yang ada pada metode pembelajaran ini.

Nyatanya, experiential learning sendiri bisa diterapkan tidak hanya pada institusi pendidikan, namun juga pada perusahaan atau dunia bisnis.

Ada beberapa poin manfaat yang didapatkan perusahaan, bila menerapkan metode ini, yaitu:

  • Mampu meningkatkan kapasitas dan kemampuan dari karyawan. Metode ini dapat melatih kemampuan beradaptasi yang dimiliki oleh karyawan, terutama terhadap situasi-situasi baru.
  • Berguna sebagai penghubung atau jembatan antara teori dengan praktik
  • Dapat meningkatkan ROI atau Return on Investment perusahaan. Hal ini tentunya berhubungan dengan peningkatan yang dialami oleh karyawan di perusahaan, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi nilai ROI di perusahaan juga.
  • Mengurangi potensi kegagalan dalam melakukan pelatihan. Metode pembelajaran berbasis pengalaman merupakan salah satu cara yang terbilang efektif dan efisien. Sebab sebuah kegagalan akan dijadikan sebagai sumber pembelajaran, agar menjadi lebih baik lagi.
  • Evaluasi terhadap peningkatan kemampuan menjadi lebih akurat, karena pembelajaran tidak hanya dilakukan berdasarkan teori, melainkan melalui praktik juga.

Menerapkan experiential learning di perusahaan bisa menjadi alternatif yang tepat untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas yang dimiliki oleh para pekerja di perusahaan.

Saat ini, juga sudah banyak perusahaan yang menerapkan sistem pembelajaran berdasarkan pengalaman ini, karena dinilai dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan.

Baca Juga: Rekomendasi Interactive Learning Software Terbaik

Jenis-Jenis Experiential Learning

Seperti yang sudah dijelaslan sebelumnya, experiential learning juga dapat diterapkan di lingkungan perusahaan atau organisasi. Berikut adalah beberapa contoh di tempat kerja:

Pelatihan di Tempat Kerja

Ini adalah bentuk experiential learning yang umum di mana karyawan belajar dengan melakukan tugas-tugas kerja mereka.

Pendekatan ini membantu karyawan memperoleh keterampilan dan pengetahuan praktis terkait pekerjaan mereka.

Program Pengembangan Kepemimpinan

Program ini melibatkan kegiatan dan latihan yang dirancang untuk membantu karyawan mengembangkan keterampilan kepemimpinan melalui experiential learning.

Ini dapat mencakup simulasi, kegiatan membangun tim, dan coaching.

Action Learning

Dalam pendekatan ini, karyawan bekerja pada masalah atau proyek dunia nyata dalam pengaturan tim.

Pengalaman ini membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi.

Coaching dan Mentoring

Pendekatan ini melibatkan karyawan yang lebih berpengalaman membimbing dan mendukung karyawan yang lebih baru dalam peran mereka.

Ini dapat memberikan kesempatan untuk experiential learning melalui observasi dan praktek.

Program Berbasis Petualangan

Beberapa perusahaan menawarkan program berbasis petualangan yang memberikan kesempatan pada karyawan untuk experiential learning melalui kegiatan seperti kursus tali, perjalanan ke alam liar, atau tantangan tim.

Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan kerja sama tim, komunikasi, dan pemecahan masalah dalam pengaturan yang baru dan menarik.

Baca Juga: Learning Experience Platform, Apa Bedanya dengan Learning Management System?

Tahap Experiential Learning

Experiential Learning

Menurut David Kolb, terdapat empat siklus atau tahapan utama yang harus dilalui dalam proses pembelajaran dari experiential learning, di antaranya:

1. Concrete Experience

Pada tahap pertama ini, pembelajaran dilakukan melalui berbagai pengalaman yang spesifik dan konkret, serta peka terhadap situasi yang terjadi.

Dalam tahap ini, para peserta hanya akan merasakan dan mengalami pengalaman tersebut. Namun mereka belum paham dan memahami seutuhnya mengapa dan bagaimana suatu peristiwa tersebut bisa terjadi.

2. Reflective Observation

Tahap selanjutnya dinamakan dengan tahap observasi. Di dalam tahap ini, peserta harus melakukan sebuah pengamatan atau observasi terhadap lingkungan di sekitarnya.

Mereka harus melihat sudut pandang atau perspektif yang baru untuk mendapatkan suatu makna atau gambaran.

Pada tahap ini juga, para peserta memiliki kesempatan untuk mengobservasi kejadian-kejadian yang mereka alami secara aktif.

3. Abstract Conceptualization

Tahap ketiga dinamakan juga dengan tahap konseptualisasi. Artinya pada tahap ini, peserta sudah dapat melakukan analisa secara logis dari sebuah ide atau gagasan yang muncul.

Serta melakukan sebuah tindakan yang didasari pemahaman atas sebuah situasi yang terjadi.

4. Active Experimentation (Testing Situation)

Tahap yang terakhir yaitu tahap eksperimen atau implementasi. Pada tahap terakhir ini, peserta sudah bisa menjalankan berbagai macam hal dengan orang lain.

Serta melakukan sebuah tindakan yang didasari pada sebuah kejadian atau peristiwa, termasuk pengambilan risiko.

Mudahnya, pada tahap ini para peserta sudah bisa mengaplikasikan pengalaman yang mereka miliki ke dalam situasi atau peristiwa konkret yang mereka hadapi.

Baca Juga: Pembelajaran Karyawan Efektif dengan Learning Management System

Rencanakan Training Perusahaan secara Efektif dengan LinovHR

Panduan Mengakses E-learning di LMS LinovHR

Dengan melakukan pembelajaran, perusahaan melalui karyawannya dapat beradaptasi untuk mengeluarkan inovasi-inovasi terbaru dalam bisnisnya.

Dalam melakukan pembelajaran atau training karyawan, perusahaan tentunya perlu untuk melakukan perencanaan yang baik. Pelatihan yang dirancang untuk karyawan harus tepat sasaran.

Oleh sebab itu, perusahaan bisa menggunakan Learning Management System LinovHR guna memudahkan HR dalam melakukan perencanaan pelatihan atau training karyawan di perusahaan.

Dengan Learning Management System ini, HR dapat memanfaatkan berbagai fitur mulai dari perencanaan, kalkulasi budget, periode pelaksanaan, sampai membantu HR merangkum hasil dari kegiatan pelatihan karyawan.

Semua bisa dilakukan di satu software dengan mudah dan cepat.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai fitur-fiturnya? Ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru