Saat ini, perusahaan semakin menyadari pentingnya mendukung kesejahteraan karyawan sebagai salah satu faktor keberhasilan suatu bisnis.
Untuk mengetahuinya, employee wellbeing metrics atau metrik kesejahteraan karyawan digunakan untuk melihat dan memantau sejauh mana tingkat kesejahteraan karyawan telah dicapai.
Apa saja metrik yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan karyawan dan bagaimana cara mengukurnya dengan efektif? Mari simak artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Employee Wellbeing Metrics?
Employee wellbeing metrics atau metrik kesejahteraan karyawan adalah indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi kesejahteraan karyawan dalam suatu perusahaan.
Tak hanya itu, metrik ini juga membantu untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program kesejahteraan karyawan yang dijalankan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Metrik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari aspek fisik dan mental hingga aspek sosial dan profesional.
Pengukuran kesejahteraan karyawan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keadaan karyawan dan membantu perusahaan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan menggunakan employee wellbeing metrics, perusahaan dapat memahami dan meningkatkan kondisi kesejahteraan para karyawan, serta mengukur efektivitas program kesejahteraan yang diimplementasikan.
Mengapa Penting Mengukur Kesejahteraan Karyawan?
Kesejahteraan karyawan dinilai penting bagi perusahaan, sebab ini berdampak langsung pada kinerja dan keberlanjutan bisnis. Untuk itu, perusahaan dianjurkan untuk mengukur kesejahteraan karyawan secara berkala. Berikut ini beberapa alasannya:
1. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan
Kesejahteraan karyawan memiliki dampak langsung pada produktivitas mereka. Karyawan yang merasa dihargai, didukung, dan memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik cenderung lebih fokus dan efisien dalam tugas-tugas mereka.
Menerapkan program kesejahteraan seperti fleksibilitas waktu, dukungan kesehatan mental, dan lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan semangat dan motivasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
2. Meningkatkan Retensi Karyawan
Perusahaan yang mampu menciptakan lingkungan kerja menyenangkan dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan akan lebih mudah mempertahankan karyawan dengan bakat terbaik dalam jangka panjang.
Sebaliknya, organisasi yang mengabaikan kesejahteraan karyawan dapat menghadapi turnover rate yang tinggi, yang dapat menghambat kemajuan dan stabilitas perusahaan.
Hal ini didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center Survey mengungkap sejumlah alasan karyawan mengajukan resign di perusahaan tempat mereka bekerja:
- 63% disebabkan karena gaji yang rendah
- 63% disebabkan karena kurangnya kesempatan pengembangan diri
- 57% disebabkan karena merasa tidak dihargai di tempat kerja
- 48% disebabkan karena masalah pengasuhan anak
- 45% disebabkan karena kurangnya fleksibilitas
- 43% disebabkan karena kurangnya kompensasi dan benefit
3. Mendongkrak Kreativitas dan Inovasi
Kesejahteraan karyawan juga memainkan peran penting dalam memotivasi kreativitas dan inovasi para karyawan.
Perusahaan yang memberikan ruang bagi karyawan untuk berekspresi, berbagi ide, dan merayakan keberhasilan bersama akan memotivasi tim untuk mencapai tujuan bersama secara lebih efektif.
4. Menjaga Kesehatan dan Keseimbangan Hidup Kerja
Kesejahteraan karyawan tidak hanya mencakup aspek profesional, tetapi juga aspek pribadi. Menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan menjadi fokus yang semakin diperhatikan oleh perusahaan modern.
Program kesehatan, dukungan psikologis, dan kebijakan keseimbangan hidup kerja yang baik adalah langkah-langkah penting untuk memastikan karyawan tetap sehat dan mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
5. Mendukung Citra Perusahaan yang Positif
Perusahaan yang menunjukkan perhatian serius terhadap kesejahteraan karyawan mendapatkan citra yang positif di mata masyarakat dan pelanggan.Â
Karyawan yang bahagia dan berkomitmen juga menjadi duta merek yang efektif, memberikan testimoni positif tentang lingkungan kerja perusahaan.
Citra positif ini dapat membantu meningkatkan daya tarik perusahaan, baik untuk karyawan potensial maupun pelanggan.
Baca Juga: Memahami Employee Wellness Program: Arti, Jenis, dan Cara Membuatnya
Metrik yang Mengukur Kesejahteraan Karyawan
Mengukur kesejahteraan karyawan penting untuk menilai keberhasilan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut adalah employee wellbeing metrics yang dapat digunakan:
1. Utilization and Program Uptake
Metrik ini berfokus pada pemanfaatan dan serapan program kesejahteraan oleh karyawan di perusahaan. Ini mengukur jumlah orang yang mengakses program dan bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan karyawan.
Dengan ini, perusahaan dapat mengevaluasi implementasi program dan mengidentifikasi hambatan yang mungkin menghalangi akses karyawan terhadap program kesejahteraan.
2. Communication and Awareness
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh laman AIHR, 4 dari 10 karyawan tidak menyadari program kesehatan dan kesejahteraan di perusahaan. Karena itu, penting untuk menyuarakan lebih masif mengenai program tersebut.
Untuk mengetahui efektivitas strategi komunikasi yang dilakukan, perusahaan dapat melihat beberapa indikator.
Salah satunya, open rates atau persentase audiens yang membuka audiens yang membuka email berisi informasi program kesejahteraan karyawan.
3. Kepuasan Karyawan
Metrik ini bertujuan untuk mengukur kepuasan karyawan terhadap program kesejahteraan yang disediakan perusahaan.
Ini dapat dilakukan dengan mendorong karyawan mengisi survei yang berisi pertanyaan seputar tingkat stres, beban kerja, dan kebahagiaan karyawan.
Data mengenai tingkat kepuasan karyawan akan menjadi modal bagi perusahaan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas program kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi karyawan.
4. Employee Turnover
Employee turnover didefinisikan sebagai perputaran karyawan atau persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Dengan membandingkan tingkat turnover dengan periode sebelumnya atau perusahaan lain dalam industri yang sama, perusahaan dapat mengevaluasi dampak inisiatif kesejahteraan terhadap retensi karyawan.
Menggabungkan data turnover dengan informasi dari wawancara keluar dan survei keluar membantu perusahaan memahami alasan di balik keputusan keluar karyawan, sehingga dapat diambil tindakan preventif.
5. Tingkat Ketidakhadiran dan Biaya Kesehatan Karyawan Menurun
Dengan menjaga kesejahteraan karyawan, kesehatan mereka akan meningkat sehingga kemungkinan tidak bekerja karena sakit akan menurun signifikan.
Dampaknya tak hanya pada aspek kehadiran, tetapi juga dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan karyawan.
6. Return on Employee Wellbeing Program
Metrik ini menilai dampak finansial dari investasi pada program kesejahteraan, salah satunya pengurangan biaya asuransi kesehatan dan kerugian yang ditimbulkan ketika karyawan tidak masuk kantor.
Anda dapat menghitung estimasi kerugian biaya akibat ketidakhadiran karyawan atau absenteeism dan juga mengetahui berapa banyak penghematan ketika tingkat ketidakhadiran karyawan menurun.
Gunakanlah rumus berikut ini:
Biaya ketidakhadiran = (rata-rata revenue per karyawan x rata-rata hari sakit) + (rata-rata gaji x rata-rata hari sakit)
7. Keparahan Gejala (Severity Symptom)
Metrik symptom severity mencakup penilaian tingkat keparahan gejala kesehatan karyawan, khususnya yang terkait dengan stres atau masalah mental.
Ini bisa dilakukan dengan memberikan survei yang dilakukan dalam periode tertentu. Dengan begitu, perusahaan dapat memahami dampak dari berbagai inisiatif kesejahteraan pada kesehatan mental karyawan.
Ukur Capaian Kesejahteraan Karyawan dengan Performance Management LinovHR
Menerapkan strategi kesejahteraan karyawan merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan perencanaan yang matang.
Perusahaan perlu memastikan bahwa sistem kerjanya mendukung efisiensi bagi para karyawan dan memungkinkan kolaborasi tim untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam mengatasi tantangan ini, Software HRIS LinovHR dapat menjadi solusi yang mendukung perusahaan dalam menerapkan strategi kesejahteraan karyawan.
Software HR LinovHR dilengkapi dengan modul Performance Management yang memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kinerja setiap karyawan dengan efektif dan efisien.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja karyawan, perusahaan dapat mengenali kondisi dan kebutuhan mereka, termasuk memberikan kompensasi yang sejalan dengan kontribusi mereka.
Bagi mereka yang berhasil mencapai atau melebihi target yang telah ditetapkan, manajemen memberikan penghargaan kepada karyawan.
Pemberian penghargaan yang terukur dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk mendongkrak kinerja mereka, sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat.
Hal ini membuka peluang untuk berkomunikasi dan berdiskusi dengan karyawan, memungkinkan perusahaan untuk merancang program kesejahteraan karyawan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.
Jika Anda ingin merasakan dampak positif LinovHR dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan dan efisiensi manajemen SDM di perusahaan Anda, segera ajukan demonya sekarang dan rasakan solusi terbaik dari LinovHR!