Dalam dunia HRD, anda tidak asing dengan istilah employee turnover yang sering menjadi tantangan tersendiri. Terjadinya karyawan yang keluar dan masuk memang hal yang wajar, tetapi akan menjadi hal yang tidak baik jika hal tersebut terlalu sering.
Jika tidak anda kendalikan, arus employee turnover dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Untuk mengetahui tingkatan employee turnover, HRD dan perusahaan dapat menghitung employee turnover rate.
Mari kita simak bagaimana cara menghitungnya disini.
Cara Menghitung Employee Turnover Rate
Karena employee turnover bukan hal yang sepele, HRD wajib menghitung berapa persen employee turnover rate untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.
Umumnya, hasil analisis dapat berupa strategi atau perencanaan kinerja HRD di periode mendatang.
1. Rumus Employee Turnover Rate Bulanan
Untuk menghitung persentase employee turnover bulanan dapat dihitung dengan rumus:
TO Bulanan = Jumlah Karyawan Resign / (Jumlah Karyawan Awal Bulan + Jumlah Karyawan Akhir Bulan)/2 x 100
2. Rumus Employee Turnover Rate Tahunan
Sementara untuk mengetahui persentase employee turnover tahunan dapat digunakan rumus:
TO Tahunan = Jumlah Karyawan Resign / (Jumlah Karyawan Awal Tahun + Jumlah Karyawan Akhir Tahun)/2 x 100
Jika hasil turnover rate tinggi, itu tandanya perusahaan harus membenahi sistem kerja saat ini.
Nilai turnover rate juga dapat menjadi laporan yang menunjukkan apakah sistem kerja perusahaan sudah sesuai atau tidak dengan karyawan.
Sebab, tingkatan employee turnover rate sangat berhubungan dengan kepuasan kinerja karyawan.
Baca juga: Pentingnya Strategi Benchmarking HR bagi Perusahaan
Jaga Karyawan Anda Bersama LinovHR
Sudah menjadi kewajiban bagi HRD mempertahankan karyawan potensial dengan baik dan benar.
Dengan menghitung dan menganalisis employee turnover rate dengan benar, HRD dapat merumuskan strategi yang lebih jitu untuk pengelolaan karyawan.
Untuk mengelola karyawan dengan efektif dan efisien diperlukan Software HRD LinovHR yang dapat membantu HRD mengotomatisasi dan mendokumentasi segala tugas yang bersifat administratif seperti penyimpanan data rekrutmen, penggajian, reimbursement, dan lain-lain.
Dengan begitu kinerja HRD lebih efektif dan efisien sehingga punya waktu lebih untuk melakukan analisis yang mendalam