Employee Turnover: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

employee turnover
Isi Artikel

Bagi Anda sebagai Human Resource Development (HRD) pastinya tidak asing lagi dengan istilah employee turnover. Hal tersebut merujuk pada kondisi dimana keluar masuknya karyawan di suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.

Sebenarnya keluar dan masuknya karyawan dalam perusahan adalah hal yang wajar. Baik karyawan yang sudah bekerja lama maupun karyawan yang relatif baru dapat meninggalkan perusahaan.

Namun, jika kondisi seperti ini terlalu sering terjadi akan menimbulkan beberapa dampak buruk.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja jenis employee turnover yang paling sering terjadi dalam perusahaan. Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Apa Itu Employee Turnover?

Employee turnover atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perputaran karyawan adalah kondisi dimana persentase karyawan yang meninggalkan sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Penting untuk mengetahui tingkat turnover dalam sebuah perusahaan adalah untuk meninjau dan menilai efektivitas kebijakan perekrutan.

Pergantian karyawan dapat terjadi dengan cara yang berbeda, baik yang diinginkan atau tidak. Sehingga, tinjauan perusahaan atas turnover karyawan akan berdampak terhadap perusahaan.

Baca Juga: Menggunakan Aplikasi dalam Pengelolaan Data Karyawan

4 Jenis Employee Turnover

Jenis employee turnover
Jenis Employee Turnover

Terdapat beberapa jenis pergantian karyawan yang sering terjadi di perusahaan. Semua jenis itu memiliki konteks situasinya masing-masing, seperti berikut ini.

1. Voluntary Turnover

Voluntary turnover atau pergantian sukarela terjadi ketika seorang karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan Anda. Mereka tentunya memiliki alasan-alasan tersendiri seperti bosan terhadap pekerjaan yang ada atau gagal dalam mengemban tanggung jawab.

Namun, secara umum terdapat beberapa alasan seorang karyawan pergi secara sukarela seperti pindah ke kota atau negara lain, tidak ada jenjang karir, mendapatkan pekerjaan yang lebih menarik, bahkan terjadi konflik dengan rekan kerja.

2. Involuntary Turnover

Berbeda dengan voluntary turnover, jenis employee turnover yang satu ini terjadi ketika seorang karyawan dipaksa untuk meninggalkan perusahaan atau diberhentikan. Biasanya terjadi ketika karyawan mengalami performa yang buruk atau melanggar kebijakan perusahaan.

Beberapa alasan umum terjadinya  voluntary turnover yaitu buruknya performa, masalah kebiasaan dalam bekerja, strategi shift dalam bisnis, dan kebijakan pengurangan karyawan di suatu perusahaan.

3. Functional Turnover

Pergantian fungsional terjadi ketika seorang karyawan yang memiliki kinerja rendah keluar dari perusahaan. Dalam kasus ini, perusahaan akan dengan mudah untuk melepaskan karyawan tersebut agar produktivitas kinerja perusahaan semakin meningkat di kemudian hari.

Beberapa alasan yang paling umum menjadi penyebab dari pergantian fungsional adalah buruknya performa karyawan selama bekerja, komplain yang datang dari pelanggan, hingga strategi shift dalam bisnis.

4. Dysfunctional Turnover

Jenis yang terakhir ini dapat dikatakan yang paling merepotkan. Terjadi ketika seorang karyawan yang memiliki kinerja tinggi pergi meninggalkan perusahaan Anda. Mereka dapat dikategorikan pula pergantian sukarela maupun tidak, tergantung situasi yang ada.

Tentunya pergantian disfungsional ini dapat menimbulkan kurangnya produktivitas perusahaan karena karyawan yang berkinerja tinggi meninggalkannya.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Saat Tekanan Kerja Melanda

Dampak Employee Turnover

Turnover atau pergantian karyawan ini dapat diartikan hal yang baik maupun buruk. Anda juga perlu menghitung employee turnover rate untuk menjaga kondisi SDM perusahaan tetap stabil.

Setidaknya terdapat tiga dampak besar ketika perusahaan Anda terlalu sering terjadi employee turnover, yaitu:

1. Produktivitas Berkurang

Pergantian karyawan dapat mengganggu produktivitas tim dan organisasi secara keseluruhan. Karyawan yang baru harus belajar peran dan tanggung jawab mereka, yang dapat memakan waktu dan mengganggu aliran pekerjaan yang lancar.

2. Anggaran Rekrutmen yang Bertambah

Merekrut dan melatih karyawan baru memerlukan sumber daya finansial dan waktu yang signifikan. Anggaran rekrutmen dan pelatihan yang bertambah dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan.

3. Memperburuk Citra Perusahaan

Tingkat pergantian yang tinggi dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata karyawan, pelanggan, dan pemegang saham. Hal ini dapat membuat perusahaan terlihat tidak stabil dan kurang menarik bagi calon karyawan dan pelanggan potensial.

Baca juga: Turnover Hospitality Industry Terbilang Tinggi, Mengapa?

Cara Mengurangi Employee Turnover

Untuk mengurangi tingkat pergantian karyawan (employee turnover) dalam organisasi Anda, Anda dapat melakukan beberapa langkah strategis berikut:

  1. Rekrut dengan Teliti: Saat merekrut karyawan baru, pastikan Anda memilih orang yang sesuai dengan budaya perusahaan dan memiliki keterampilan yang relevan. Memilih calon yang cocok dari awal dapat mengurangi risiko pergantian.
  2. Penyediaan Pelatihan: Berikan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan kepada karyawan Anda. Ketika karyawan merasa bahwa mereka memiliki peluang untuk belajar dan tumbuh di perusahaan, mereka cenderung lebih setia.
  3. Komunikasi yang Terbuka: Aktif mendengarkan karyawan dan memberikan platform untuk menyampaikan masukan, keluhan, atau saran. Komunikasi yang terbuka dapat mengurangi ketidakpuasan yang dapat menyebabkan pergantian.
  4. Pengakuan dan Penghargaan: Mengakui prestasi dan kontribusi karyawan adalah langkah penting. Ini dapat menciptakan rasa penghargaan yang dapat memotivasi karyawan untuk tetap tinggal.
  5. Keseimbangan Kerja-Hidup: Upayakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Berikan fleksibilitas jika memungkinkan, dan pertimbangkan program seperti kerja jarak jauh atau jadwal kerja yang fleksibel.
  6. Tawarkan Manfaat yang Komprehensif: Manfaat seperti asuransi kesehatan, cuti yang baik, atau program pensiun yang baik dapat menjadi daya tarik bagi karyawan untuk tetap tinggal.
  7. Perencanaan Karir: Bantu karyawan Anda merencanakan karir mereka di perusahaan. Ini dapat mencakup peluang promosi atau peningkatan tanggung jawab.
  8. Pengukuran Kepuasan Karyawan: Secara berkala, lakukan survei atau wawancara dengan karyawan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan mereka di tempat kerja. Gunakan umpan balik ini untuk membuat perbaikan yang diperlukan.
  9. Mentoring dan Dukungan: Berikan dukungan melalui mentor atau rekan kerja senior untuk membantu karyawan baru beradaptasi dan merasa termotivasi.
  10. Kebijakan yang Adil: Pastikan kebijakan perusahaan Anda adil dan diterapkan secara konsisten. Ketidakadilan atau perlakuan tidak merata dapat memicu pergantian.
  11. Pengelolaan Kinerja yang Efektif: Kelola kinerja karyawan dengan baik, berikan umpan balik yang konstruktif, dan identifikasi peluang pengembangan.
  12. Tindakan Cepat: Jika Anda melihat tanda-tanda karyawan yang tidak puas atau berencana untuk meninggalkan perusahaan, bertindaklah dengan cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Menggabungkan strategi ini dapat membantu mengurangi tingkat pergantian karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan produktif.

Minimalisir Employee Turnover dengan Aplikasi HRIS LinovHR

software hris

Untuk mengelola data karyawan dengan mudah dan praktik, LinovHR hadir sebagai software HRD & Payroll yang berbasis web.

Anda juga dapat dengan mudah melakukan manajemen data karyawan karena LinovHR sudah menerapkan HRIS untuk menunjang bisnis Anda.

Salah satu cara untuk meminimalisir turnover karyawan adalah dengan mengelola karyawan dengan baik, efisien, dan efektif melalui penerapan Human Resource Information System (HRIS). Software LinovHR menawarkan sedikitnya 12 modul dan beragam fitur lainnya.

Anda dapat dengan mudah mengelola data karyawan secara terperinci melalui modul personnel administration. Untuk masalah rekrutmen karyawan, LinovHR memiliki modul recruitment yang memudahkan HRD melakukan berbagai keperluan terkait dengan proses pencarian karyawan baru.

Selain itu, Anda juga dapat mengatur urusan penggajian dengan modul payroll yang praktis dengan perhitungan yang akurat.

Kemudian untuk lebih memudahkan dan meningkatkan keterlibatan karyawan, LinovHR menyediakan modul employee self services (ESS) untuk karyawan mengakses dan mengelola datanya sendiri.

Pastinya kehadiran LinovHR dengan Software HRIS akan mengoptimalkan pengelolaan karyawan sehingga dapat meminimalisir turnover karyawan di perusahaan Anda.

Segera beralih ke software HR LinovHR agar pengelolaan karyawan Anda menjadi praktis dan efisien!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru